Analisis Deskriptif Teknik Pengujian Instrumen

69 Tabel 3. 19 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen No. Variabel Cronbach’s Alpha Keputusan 1. Intensi Berwirausaha 0,778 Reliabel 2. Kebutuhan Akan Prestasi 0,685 Reliabel 3. Pendidikan Kewirausahaan 0,852 Reliabel 4. Akses Terhadap Modal 0,670 Reliabel 5. Kreatifitas dan Inovatif 0,731 Reliabel Lampiran 3; Validitas dan Reliabilitas Suatu variabel dikatakan reliabel jika Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 Ghonzali, 2007: 42. Jadi hasil pengujian dari lima 5 variabel di atas dinyatakan reliabel dapat dipercaya karena nilai Cronbach’s Alpha masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,60.

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Menurut Purwanto Sulistyastuti 2007:94, analisis deskripstif adalah teknik analisis yang memberikan informasi hanya mengenai data yang diamati dan tidak bertujuan menguji hipotesis serta menarik kesimpulan yang digeneralisasikan terhadap populasi, sedangkan menurut Kountur 2003:104, penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif atau pemaparan. Data hasil kuesioner dideskripsikan dengan penilaian Acuan Patokan tipe II PAP II, karena 70 jika dibandingkan dengan PAP tipe I, PAP tipe II memiliki passing score lebih rendah yaitu pada presentil 56. Tuntutan pada presentil 56 sering disebut sebagai presentil minimal, karena passing score pada presentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Perlu kiranya diperhatikan bahwa passing score pada presentil kurang dari 56 dan lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua passing score tersebut telah keluar dari presentil minimal dan maksimal. Namun terbuka kesempatan untuk menentukan passing score pada daerah presentil 56 dan 65, asalkan penentuan passing score tertentu itu masih tetap memperhitungkan keadaan. Nilai presentil PAP tipe II adalah sebagai berikut Masidjo, 1995:157: Tabel 3.20 Nilai Presentil PAP Tipe II Nilai Presentil Kategori Kecenderungan Variabel 80-100 Sanggat Tinggi 66-80 Tinggi 56-65 Sedang 46-55 Rendah 45 Sangat rendah PAP tipe II pada umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa di kelas dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100. Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor tertinggi 5 dan skor terendah 1, Maka dari itu untuk mendeskripsikan kategori kecenderungan variabel yang harus dilakukan adalah menentukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus: 71 Skor rendah yang mungkin dicapai + [nilai presentil x skor tertinggi yang mungkin dicapai item – skor rendah yang mungkin dicapai] Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut: a. Variabel Intensi berwirausaha Jumlah pertanyaanpernyataan = 9; jumlah opsi = 5 Skor tertinggi = 5; skor terendah = 1 Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 9 = 45 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 9 = 9 Perhitungan rentang skor untuk variabel intensi berwirausaha: Kategori Sangat Tinggi : 9 + 81 45-9 = 38 - 45 Kategori Tinggi : 9 + 6645-9 = 33 - 37 Kategori Sedang : 9 + 56 45-9 = 29 - 32 Kategori Rendah : 9 + 46 45-9 = 26 - 28 Kategori Sangat Rendah : 9 + 0 45-9 = 9 - 25 b. Variabel Kebutuhan Akan Prestasi Jumlah pertanyaanpernyataan = 9; jumlah opsi = 5 Skor tertinggi = 5; skor terendah = 1 Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 9 = 45 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 9 = 9 Perhitungan rentang skor untuk variabel kebutuhan akan prestasi: Kategori Sangat Baik : 9 + 81 45-9 = 38 - 45 Kategori Baik : 9 + 66 45-9 = 33 - 37 Kategori Sedang : 9 + 56 45-9 = 29 - 32 72 Kategori Tidak Baik : 9 + 46 45-9 = 25 - 28 Kategori Sangat Tidak Baik: 9 + 0 45-9 = 9 - 24 c. Variabel Pendidikan Kewirausahaan Jumlah pertanyaanpernyataan = 6; jumlah opsi = 5 Skor tertinggi = 5; skor terendah = 1 Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 6 = 30 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 6 = 6 Perhitungan rentang skor untuk variabel pendidikan kewirausahaan: Kategori Sangat baik :6 + 81 30-6 = 25 - 30 Kategori Baik : 6 + 66 30-6 = 22 - 24 Kategori Sedang : 6 + 56 30-6 = 19 - 21 Kategori Tidak Baik : 6 + 46 30-6 = 17 - 18 Kategori sangat Tidak Baik: 6 + 0 30-6 = 6 - 16 d. Variabel Pemahaman cara akses terhadap Modal Jumlah pertanyaanpernyataan = 4; jumlah opsi = 5 Skor tertinggi = 5; skor terendah = 1 Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 4 = 20 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 4 = 4 Skor: Kategori Sangat baik :4 + 81 20-4 = 17 - 20 Kategori Baik :4 + 66 20-4 = 15 - 16 Kategori Sedang :4 + 56 20-4 = 13 - 14 Kategori Tidak Baik :4 + 46 20-4 = 11 - 12 73 Kategori sangat Tidak Baik:4 + 0 20-4 = 4 - 10 e. Variabel Kreatifitas dan Inovatif Jumlah pertanyaanpernyataan = 13; jumlah opsi = 5 Skor tertinggi = 5; skor terendah = 1 Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 13 = 65 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 13 = 13 Perhitungan rentang skor utuk variabel kreatif dan inovatif: Kategori Sangat Baik :13 + 81 65-13 = 55 - 65 Kategori Baik :13 + 66 65-13 = 47 - 54 Kategori Sedang :13 + 56 65-13 = 42 - 46 Kategori Tidak Baik :13 + 46 65-13 = 37 - 41 Kategori Sangat Tidak Baik :13 + 0 65-13 = 13 - 36 2. Pengujian Prasyarat Analisis Pengujian hipotesis menggunakan analisi regresi sederhana. Sebelum analisis regresi sederhana dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yang meliputi uji normalitas. Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan Kolomogorov Smirnov Test dengan bantuan program SPSS versi 23.0 for Windows. Kriteria pengujian data adalah jika nilai Asymptotic Sig . 2-tailed α 0,05 maka data distribusi normal. 74 3. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan a. Rumusan Hipotesis Hipotesis I H01 : Tidak ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Ha1 : Ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Hipotesis II H02 : Tidak ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Ha2 : Ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Hipotesis III H03 : Tidak ada pengaruh pemahaman cara akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Sleman. Ha3 : Ada pengaruh Pemahaman cara akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Hipotesis IV 75 H04 : Tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Ha4 : Ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Hipotesis V H05 : Tidak ada pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Ha5 : Ada pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. b. Pengujian Hipotesis 1 Untuk pengujian hipotesismenggunakan analisis Chi-Square . Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut: a Mencari Nilai Chi-Squarex 2 Uji Chi-Squarex 2 digunakan untuk menguji perbandingan variabel adapun rumusnya adalah sebagai berikut Siregar, 2010:231: ∑ Keterangan: f o : frekuensi observasi f e : frekuensi yang diharapkan x 2 : Chi-Square 76 jika frekuensi harapan f e tidak diketahui maka dapat dicari dengan rumus: ∑ Keterangan: n : jumlah data b Kriteria Pengujian Jika nilai Asymp.sig dari 0,05 maka Ho diterima yang menunjukkan tidak ada pengaruh kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses terhadap modal, latar belakang pekerjaan orang tua, dan kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswai SMK kelas XI di Kabupaten Bantul maka tidak perlu dilakukan penentuan besarnya derajat asosiasi. Jika Ha diterima yang menunjukkan ada pengaruh c maka langkah selanjutnya mencari besarnya derajat asosiasi. c Menentukan Besarnya Derajat Asosiasi Apabila Ha diterima, selanjutnya untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas mempengaruhi variabel terikat, maka koefisien kontingensi C dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum C max , adapun rumusnya adalah sebagai berikut Sudjana, 2002:282: 77 √ √ Keterangan: C : Koefisien kontingensi C max : Koefisien kontingensi maksimum x 2 : Koefisien Chi-Square m : Jumlah minimum antara baris dan kolom n : Banyaknya sampel Secara umum kriteria rasio CC max adalah sebagai berikut: Tabel 3.21 Kriteria Rasio CC max CC max Interpretasi 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Sedang 0,200 – 0,399 Rendah 0,000 – 0,199 Sangat Rendah Untuk mencari Chi-Square hitung dan koefisien kontingensi dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 23.0 for Windows. d Penarikan Kesimpulan Hipotesis Jika nilai Sig α = 0,05, maka H a diterima. Artinya ada pengaruh kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses terhadap modal, latar belakang pekerjaan orang tua, dan kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswai 78 SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. Sebaliknya jika nilai Sig α = 0,05 maka H diterima. Artinya ada tidak pengaruh kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses terhadap modal, latar belakang pekerjaan orang tua, dan kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswai SMK kelas XI di Kabupaten Bantul. 79

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Oktober 2016 dengan subjek penelitian adalah siswa – siswi kelas XI SMK N 1 Sewon, SMK N 1 Pleret, dan SMK Budhi Dharma Piyungan. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan peneliti berjumlah 6 variabel, yaitu intensi berwirausaha, kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, pemahaman cara akses terhadapa modal, latar belakang pekerjaan orang tua dan kreatifitas dan inovatif. Variabel – variabel tersebut akan dideskripsikan berdasarkan PAP tipe II. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 264 siswa kelas XI di Kabupaten Bantul.. Selanjutnya pada bagian ini akan disajikan data hasil penelitian dalam bentuk tabel dan perhitungan nilai-nilai statistik dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 23.0 for Windows serta pembahasan hasil penelitian.

1. Deskripsi Responden Penelitian

a. Asal Sekolah Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah No Asal Sekolah F Frekuensi Relatif 1. SMK N 1 Sewon 171 64.77 2. SMK N 1 Pleret 85 32.20 3. SMK Budhi Dharma Piyungan 8 3.03 Jumlah 264 100 Lampiran 2; Data Induk Responden