Kebutuhan Akan Prestasi LANDASAN TEORI

15 bahwa berwirausaha merupakan sesatu yang hendaknya dicapai sebagai sebuah kebutuhaan. Yang ketiga adalah plans, dalam melakukan sesuatu hendaknya dimulai dengan perencanaan yang didasari dengan harapan untuk memuai suatu usaha di masa yang akan datang. Yang keempat adalah sosial, keinginan untuk menunjukan bahwa dengan menjadi wirausaha bukanlah pekerjaan yang rendah status sosialnya, namun dengan berwirausaha dapat memiliki status sosial yang jauh lebih tinggi dari karyawan jika sukses dalam menjalankan bisnisnya. Yang kelima adalah pelayanan, dengan berwirausaha dapat memberikan lapangan pekerjaan, membantu perekonomian masyarakat, mensejahterakan orang lain, dan membahagiakan keluarga atas hasil yang diraih. Dan yang ke enam adalah memuaskan diri, dengan berwirausaha maka membantu seseorang membentuk dirinya menjadi mandiri, memiliki tujuan hidup yang di inginkannya dan menjadi orang lebih produktif dengan keberhasilan dalam menjalankan usahanya.

C. Kebutuhan Akan Prestasi

Mc Clelland dalam Indarti Rostiani, 2008:5 kebutuhan akan prestasi dapat diartikan suatu kesatuan watak yang memotivasi seseorang untuk menghadapi tantangan untuk mencapai kesuksesan dan keunggulan. Individu yang mempunyai kebutuhan akan prestasi yang tinggi akan terus berupaya sampai sesuatu yang diinginkan mampu diraih. Sedangkan menurut Mulyana dan Puspitasari 2014 keburutuhan akan prestasi merujuk pada 16 keinginan seseorang terhadap prestasi yang tinggi, penguasaan keahlian, pengendalian atau standart yang tinggi. Berdasarkan kesimpuan di atas kebutuhan akan prestasi dapat diartikan sebagai keinginan dari diri seseorang untuk menghadapi tantangan dalam mencapai kesuksesan dan keunggulan yang merujuk pada keingginan atas prestasi yang tinggi, penguasaan keahlian, dan pegendalian atau standard yang tinggi. Dengan memiliki kebutuhann akan prestasi, maka seseorang akan memiliki dorongan untuk berhasil yang tinggi dalam memulai dan menjalankan usaha sebagai wirausaha. Selanjutnya Indarti Rostiani 2008:5 menjelaskan bahwa ada tiga atribut yang melekat pada seseorang yang mempunyai kebutuahan akan prestasi yang tinggi, yaitu 1 menyukai tanggung jawab pribadi dalam mengambil keputusan, 2 mau mengambil resiko sesuatu dengan kemampuannya, dan 3 memiliki minat untuk selalu belajar dari keputusan yang telah diambil. Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan susuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibanding sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi memiliki ciri-ciri menurut lerry farel dalam Anwar Muhammad 2014:24, antara lain: 1. Mengatasi kesulitan yang terjadi pada dirinya. 2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera. 3. Memiliki tanggungjawab personal yang tinggi. 4. Berani menghadapi resiko dan penuh perhitungan. 17 5. Menyukai tantangan. Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dari sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri menurut Clayton Alderter dalam Anwar Muhammad 2014:25 sebagai berikut: 1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan yang timbul pada dirinya. 2. Memiliki tanggujawab personal yang tinggi. 3. Berani menanggung resiko dengan penuh perhitungan. 4. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan. Berdasarkan penjelasan menurut Indarti Rostiani 2008:5; lerry farel dalam Anwar Muhammad 2014:24; dan Clayton Alderter dalam Anwar Muhammad 2014:25 dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi memiliki ciri-ciri yaitu: 1 berani mengambil resiko, 2 mau mengatasi kesulitan, 3 memiliki tanggung jawab yang tinggi, 4 menyukai tantangan, dan 5 memerlukan umpan balik.

D. Pendidikan Kewirausahaan