54
4. Anak sudah mengenal beberapa huruf dan dapat dibimbing untuk membaca
tulisan yang telah dipenggal berdasarkan suku kata.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2009: 61. Menurut Juang Sunanto, Koji Takeuchi, dan Hideo Nakata 2006: 11, variabel
terikat dalam Single Subject Research disebut dengan perilaku sasaran sedangkan variabel bebasnya disebut dengan intervensi. Adapun variabel yang
terdapat dalam penelitian ini yaitu: 1.
Perilaku Sasaran Kemampuan membaca permulaan dengan indikator berupa:
kemampuan untuk mengenal huruf alfabet konsonan, vokal, konsonan ganda, diftong yaitu b, d, f, g, h, j, m, n, o, p, r, s, t, w, y, au, oi, ai, ng, dan
ny; kemampuan untuk mengucapkan bunyi huruf alfabet konsonan, vokal, konsonan ganda, diftong yaitu b, d, f, g, h, j, m, n, o, p, r, s, t, w, y, au, oi, ai,
ng, dan ny; serta kemampuan membaca beberapa huruf yang digabungkan menjadi suku kata, kata, dan kalimat.
2. Intervensi
Media komik yang telah dimodifikasi pada bagian tulisan dan
tempat teks balon kata di dalamnya. Balon kata dirancang secara terpisah
55
dengan frame gambar dan berisi teks dalam bentuk kalimat utuh tanpa ada pemenggalan kata, suku kata, dan huruf. Media komik modifikasi
dilengkapi dengan kertas bantuan yang berisi kata-kata yang sesuai dengan dialog dalam balon kata namun telah dipenggal berdasarkan kata, suku kata
dan huruf.
G. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes membaca permulaan. Menurut Cronbach dalam Djaali dan Pudji Muljono,
2008: 6, tes adalah “suatu prosedur yang sistematis untuk mengamati atau
mendeskripsikan satu atau lebih karakteristik seseorang dengan menggunakan standar numerik atau sistem kategori”. Tes membaca permulaan merupakan tes
perbuatan performance test yang dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca permulaan pada anak tunagrahita kategori ringan. Pada tes membaca
permulaan, peneliti memberikan soal-soal kepada anak tunagrahita kategori ringan kemudian anak tunagrahita kategori ringan diminta untuk mengerjakan
soal-soal tersebut dalam bentuk kemampuan membaca. Penilaian tes membaca permulaan diberikan sesuai dengan kriteria penskoran yang dibuat. Tes membaca
permulaan dilaksanakan pada fase baseline A1, fase intervensi B, dan fase baseline A2.
56
H. Instrumen Penelitian