Evaluasi Pembelajaran Membaca Permulaan bagi Anak Tunagrahita

31 13 Guru melakukan refleksi pembelajaran membaca permulaan yang telah dilakukan dengan cara bertanya kepada siswa tentang kesulitan yang dihadapi siswa pada saat belajar membaca permulaan. e. Teknik penilaian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tindakan performance tes. f. Alokasi waktu pembelajaran dalam penelitian ini yaitu lima kali pertemuan. g. Alat, media, dan sumber belajar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1 Komik modifikasi untuk pembelajaran membaca permulaan 2 Abdul Chaer. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia edisi revisi. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. 3 Alek A. dan H. Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

4. Evaluasi Pembelajaran Membaca Permulaan bagi Anak Tunagrahita

Kategori Ringan Menurut Gronlund dalam Sukiman, 2012: 4, evaluasi adalah “proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi untuk menentukan tingkat penguasaan peserta 32 didik terhadap tujuan pembelajaran”. Pendapat lain diungkapkan oleh Ten Brink dan Terry D. dalam Sudaryono, 2012: 38 bahwa evaluasi adalah “proses pengumpulan informasi dan menggunakannya sebagai bahan untuk pertimbangan dalam membuat keputusan”. Menurut Mimin Haryati 2008: 15, evaluasi adalah kegiatan identifikasi yang dilakukan untuk melihat ketercapaian dan nilai dari suatu program serta tingkat efisiensi pelaksanaannya. Menurut Abdul Majid 2014: 32, “evaluasi merupakan komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektivan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai balikan feed-back bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran”. Beberapa pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa evaluasi adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi untuk mengukur efektivitas serta menilai pembelajaran yang dilakukan. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 26, evaluasi pembelajaran dapat dilakukan dengan teknik tes dan nontes. Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai prestasi siswa yang dapat dibandingkan dengan ketercapaian siswa lain atau nilai standar yang ditetapkan Nurkancana dan Sumartana dalam Burhan Nurgiyantoro, 2009: 58. Teknik nontes adalah alat penilaian yang digunakan untuk mendapatkan 33 informasi tentang keadaan testee tanpa menggunakan alat tes Burhan Nurgiyantoro, 2009: 54. Pada penelitian ini, evaluasi pembelajaran membaca permulaan pada anak tunagrahita kategori ringan dilakukan dengan menggunakan tes perbuatan performance test. Tes perbuatan adalah “penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu” Sudaryono, 2012: 74. Tes membaca permulaan disusun oleh peneliti dengan berpedoman pada kompetensi inti dan kompetensi dasar Kurikulum 2013. Hal ini dilakukan agar terdapat kesesuaian antara alat tes dengan ranah tugas yang diukur. Kompetensi inti dan kompetensi dasar yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan tes membaca permulaan yaitu sebagai berikut: Tabel 7. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang Digunakan Sebagai Acuan Penyusunan Tes Membaca Permulaan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. 3.2.Memahami teks cerita narasi sederhana kegiatan dan bermain di lingkungan rumah dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman. Sumber: Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar 2014: 87 34 Materi dalam tes membaca permulaan yaitu tentang penggunaan huruf alfabet. Jumlah soal yang diujikan adalah 35 buah. Penskoran dilakukan dengan menerapkan rumus dari Budi Susetyo 2011: 34, yaitu: Berdasarkan hasil tes membaca permulaan dapat diketahui efektivitas media komik modifikasi terhadap kemampuan membaca permulaan pada anak tunagrahita kategori ringan.

C. Kajian tentang Media Komik

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE ABJAD UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V SDLB DI SLB BANDUNG RAYA KOTA BANDUNG.

0 2 38

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

5 13 24

METODE MULTISENSORI MELALUI MEDIA PASIR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

4 6 51

EFEKTIVITAS MEDIA PAPAN BIMBINGAN TERHADAP PEMAHAMAN PENDIDIKAN SEKS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB YAPENAS CONDONGCATUR DEPOK SLEMAN.

0 1 130

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

KEEFEKTIFAN MEDIA LKS WORD SQUARE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS V DI SLB KASIH IBU YOGYAKARTA.

1 2 188

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SLB NEGERI PEMBINA GIWANGAN UMBULHARJO YOGYAKARTA.

1 4 102

EFEKTIVITAS METODE GLENN DOMAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS V DI SLB WIYATA DHARMA 3 SLEMAN DIY.

1 15 162

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161

PENGARUH METODE VAKT TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB PURNAMA ASIH Penelitian Subjek Tunggal Anak Tunagrahita Ringan) - repository UPI S PLB 1105216 Title

0 2 3