77
dalam membaca beberapa huruf yang digabungkan menjadi suku kata, kata, dan kalimat. Skor total yang diperoleh subjek pada fase
baseline A2 pada pertemuan ketiga yaitu 54 sehingga nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah 67,5.
4. Data Perbandingan Hasil Tes Membaca Permulaan pada Anak
Tunagrahita Kategori Ringan dari Setiap Fase
a. Perbandingan Hasil Tes Membaca Permulaan Fase Baseline A1
dengan Fase Intervensi B Berdasarkan data yang diperoleh pada fase baseline A1
dan fase intervensi B, dapat diketahui bahwa terdapat perubahan nilai tes membaca permulaan secara positif. Pada fase baseline A1,
nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah stabil sedangkan nilai tes membaca permulaan pada fase intervensi B
mengalami kenaikan. Adapun data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 10. Perbandingan Hasil Tes Membaca Permulaan Fase Baseline A1 dan Fase Intervensi B
Perilaku sasaran Sesi
ke- Nilai tes membaca permulaan
Fase baseline A1 Fase intervensi B
Kemampuan membaca
permulaan 1
51,25 -
2 51,25
- 3
51,25 -
4 -
56,25 5
- 62,5
6 -
67,5 7
- 67,5
8 -
67,5
78
Berdasarkan data di atas, rerata yang diperoleh pada fase baseline A1 adalah 51,25 sedangkan rerata yang diperoleh pada
fase intervensi B adalah 64,25 sehingga rerata peningkatan nilai tes membaca permulaan dari fase baseline A1 ke fase intervensi B
adalah sebesar 13. b.
Perbandingan Hasil Tes Membaca Permulaan Fase Intevensi dengan Fase Baseline A2
Berdasarkan data yang diperoleh pada fase intervensi dan fase baseline A2, terdapat perubahan nilai tes membaca permulaan
subjek. Pada fase intervensi, nilai tes membaca permulaan mengalami peningkatan sedangkan nilai tes membaca permulaan
pada fase baseline A2 adalah stabil. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11. Perbandingan Hasil Tes Membaca Permulaan Fase Intervensi B dan Fase Baseline A2
Perilaku sasaran Sesi
ke- Nilai tes membaca permulaan
Fase intervensi Fase baseline A2
Kemampuan membaca
permulaan 4
56,25 -
5 62,5
- 6
67,5 -
7 67,5
- 8
67,5 -
9 -
67,5 10
- 67,5
11 -
67,5
Berdasarkan data tersebut, rerata yang diperoleh pada fase intervensi B adalah 64,25 sedangkan rerata yang diperoleh pada
fase baseline A2 adalah 67,5 sehingga rerata peningkatan nilai tes
79
membaca permulaan dari fase intervensi B ke fase baseline A2 adalah 3,25.
c. Perbandingan Hasil Tes Membaca Permulaan Fase Baseline A1
dengan Fase Baseline A2 Berdasarkan data yang diperoleh pada fase baseline A1
dan fase baseline A2, dapat diketahui bahwa terdapat perubahan nilai tes membaca permulaan. Nilai tes membaca permulaan pada
kedua fase tersebut adalah stabil namun terjadi peningkatan yang positif dari fase baseline A1 ke fase baseline A2. Adapun data
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 12. Perbandingan Hasil Tes Membaca Permulaan Fase
Baseline A1 dan Fase Baseline A2 Perilaku sasaran
Sesi ke-
Nilai tes membaca permulaan Fase baseline A1
Fase baseline A2 Kemampuan
membaca permulaan
1 51,25
- 2
51,25 -
3 51,25
- 9
- 67,5
10 -
67,5 11
- 67,5
Berdasarkan data tersebut, rerata yang diperoleh pada fase baseline A1 adalah 51,25 sedangkan rerata yang diperoleh pada
fase baseline A2 adalah 67,5 sehingga rerata peningkatan nilai tes membaca permulaan dari fase baseline A1 ke fase baseline A2
adalah 16,25.
80
C. Analisis Data