Deskripsi Kemampuan Membaca Permulaan pada Fase Intervensi

71 yang mengukur kemampuan dalam mengucapkan bunyi huruf alfabet, serta skor 33 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam membaca beberapa huruf yang digabungkan menjadi suku kata, kata, dan kalimat. Skor total yang diperoleh subjek pada fase baseline A1 pada pertemuan kedua yaitu 41 sehingga nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah 51,25. c. Baseline A1 ketiga Baseline A1 pada pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2015. Berdasarkan 35 item soal yang diujikan, subjek dapat memperoleh skor 3 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam mengenal huruf alfabet, skor 5 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam mengucapkan bunyi huruf alfabet, serta skor 33 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam membaca beberapa huruf yang digabungkan menjadi suku kata, kata, dan kalimat. Skor total yang diperoleh subjek pada fase baseline A1 pada pertemuan ketiga yaitu 41 sehingga nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah 51,25.

2. Deskripsi Kemampuan Membaca Permulaan pada Fase Intervensi

B Fase intervensi B dalam peneitian ini dilaksanakan selama 5 kali pertemuan dengan durasi waktu untuk setiap pertemuannya adalah 45-60 menit. Pada fase ini, dilakukan pembelajaran membaca permulaan 72 dengan menggunakan media komik modifikasi selanjutnya dilakukan tes membaca permulaan kepada subjek. Item soal yang diujikan sama dengan item soal yang diberikan pada fase baseline A1. Pada fase ini, tes membaca permulaan dilakukan dengan cara peneliti meminta subjek untuk menunjuk beberapa huruf, memberikan instruksi kepada subjek untuk mengucapkan bunyi dari beberapa huruf, serta meminta subjek untuk membaca teks bacaan yang disiapkan oleh peneliti. Adapun hasil fase intervensi B pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut: a. Intervensi pertama Intervensi pada pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2015. Berdasarkan 35 item soal yang diujikan, subjek dapat memperoleh skor 4 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam mengenal huruf alfabet, skor 5 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam mengucapkan bunyi huruf alfabet, serta skor 36 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam membaca beberapa huruf yang digabungkan menjadi suku kata, kata, dan kalimat. Skor total yang diperoleh subjek pada fase intervensi B pada pertemuan pertama yaitu 45 sehingga nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah 56,25. b. Intervensi kedua Intervensi pada pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 1 September 2015. Berdasarkan 35 item soal yang diujikan, subjek dapat memperoleh skor 5 untuk item soal yang mengukur 73 kemampuan dalam mengenal huruf alfabet, skor 7 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam mengucapkan bunyi huruf alfabet, serta skor 38 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam membaca beberapa huruf yang digabungkan menjadi suku kata, kata, dan kalimat. Skor total yang diperoleh subjek pada fase intervensi B pada pertemuan kedua yaitu 50 sehingga nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah 62,5. c. Intervensi ketiga Intervensi pada pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 2 September 2015. Berdasarkan 35 item soal yang diujikan, subjek dapat memperoleh skor 6 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam mengenal huruf alfabet, skor 7 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam mengucapkan bunyi huruf alfabet, serta skor 41 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam membaca beberapa huruf yang digabungkan menjadi suku kata, kata, dan kalimat. Skor total yang diperoleh subjek pada fase intervensi B pada pertemuan ketiga yaitu 54 sehingga nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah 67,5. d. Intervensi keempat Intervensi pada pertemuan keempat dilakukan pada tanggal 7 September 2015. Berdasarkan 35 item soal yang diujikan, subjek dapat memperoleh skor 6 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam mengenal huruf alfabet, skor 7 untuk item soal 74 yang mengukur kemampuan dalam mengucapkan bunyi huruf alfabet, serta skor 41 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam membaca beberapa huruf yang digabungkan menjadi suku kata, kata, dan kalimat. Skor total yang diperoleh subjek pada fase intervensi B pada pertemuan keempat yaitu 54 sehingga nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah 67,5. e. Intervensi kelima Intervensi pada pertemuan kelima dilakukan pada tanggal 8 September 2015. Berdasarkan 35 item soal yang diujikan, subjek dapat memperoleh skor 6 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam mengenal huruf alfabet, skor 7 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam mengucapkan bunyi huruf alfabet, serta skor 41 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam membaca beberapa huruf yang digabungkan menjadi suku kata, kata, dan kalimat. Skor total yang diperoleh subjek pada fase intervensi B pada pertemuan kelima yaitu 54 sehingga nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah 67,5.

3. Deskripsi Kemampuan Membaca Permulaan pada Fase Baseline

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE ABJAD UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V SDLB DI SLB BANDUNG RAYA KOTA BANDUNG.

0 2 38

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

5 13 24

METODE MULTISENSORI MELALUI MEDIA PASIR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

4 6 51

EFEKTIVITAS MEDIA PAPAN BIMBINGAN TERHADAP PEMAHAMAN PENDIDIKAN SEKS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB YAPENAS CONDONGCATUR DEPOK SLEMAN.

0 1 130

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

KEEFEKTIFAN MEDIA LKS WORD SQUARE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS V DI SLB KASIH IBU YOGYAKARTA.

1 2 188

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SLB NEGERI PEMBINA GIWANGAN UMBULHARJO YOGYAKARTA.

1 4 102

EFEKTIVITAS METODE GLENN DOMAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS V DI SLB WIYATA DHARMA 3 SLEMAN DIY.

1 15 162

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161

PENGARUH METODE VAKT TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB PURNAMA ASIH Penelitian Subjek Tunggal Anak Tunagrahita Ringan) - repository UPI S PLB 1105216 Title

0 2 3