69
2. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak tungrahita kategori ringan berinisial LK. Subjek berjenis kelamin laki-laki dan
berusia 11 tahun. Subjek merupakan siswa kelas IV di SLB Yapenas Yogyakarta. Kemampuan awal yang dimiliki subjek berkaitan dengan
kemampuan membaca permulaan antara lain mampu mengenal dan mengucapkan bunyi huruf a, c, e, i, k, l, q, u, v, x, z serta mampu
membaca tulisan yang telah dipenggal berdasarkan suku kata.
B. Deskripsi Data Kemampuan Membaca Permulaan
1. Deskripsi Kemampuan Membaca Permulaan pada Fase Baseline
A1
Fase baseline A1 dalam penelitian ini dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung selama 35-45 menit.
Fase ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca permulaan pada subjek sebelum diberikan intervensi berupa media komik
modifikasi. Kemampuan membaca permulaan yang dimaksud yaitu: mengenal huruf alfabet konsonan, vokal, konsonan ganda, diftong yang
berupa b, d, f, g, h, j, m, n, o, p, r, s, t, w, y, au, oi, ai, ng, dan ny; kemampuan untuk mengucapkan bunyi huruf alfabet konsonan, vokal,
konsonan ganda, diftong yang berupa b, d, f, g, h, j, m, n, o, p, r, s, t, w, y, au, oi, ai, ng, dan ny; serta kemampuan membaca beberapa huruf yang
digabungkan menjadi suku kata, kata, dan kalimat.
70
Fase baseline A1 dilakukan dengan memberikan tes membaca permulaan kepada subjek. Tes yang diujikan terdiri dari 35 item soal.
Pada fase ini, peneliti meminta subjek untuk menunjuk beberapa huruf, memberikan instruksi kepada subjek untuk mengucapkan bunyi dari
beberapa huruf, serta meminta subjek untuk membaca teks bacaan yang disiapkan oleh peneliti. Adapun hasil fase baseline A1 kemampuan
membaca permulaan pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut: a.
Baseline A1 pertama Baseline A1 pada pertemuan pertama dilaksanakan pada
tanggal 24 Agustus 2015. Berdasarkan 35 item soal yang diujikan, subjek dapat memperoleh skor 3 untuk item soal yang mengukur
kemampuan dalam mengenal huruf alfabet, skor 5 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam mengucapkan bunyi huruf
alfabet, serta skor 33 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam membaca beberapa huruf yang digabungkan menjadi suku
kata, kata, dan kalimat. Skor total yang diperoleh subjek pada fase baseline A1 pada pertemuan pertama yaitu 41 sehingga nilai tes
membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah 51,25. b.
Baseline A1 kedua Baseline A1 pada pertemuan kedua dilakukan pada
tanggal 25 Agustus 2015. Berdasarkan 35 item soal yang diujikan, subjek dapat memperoleh skor 3 untuk item soal yang mengukur
kemampuan dalam mengenal huruf alfabet, skor 5 untuk item soal
71
yang mengukur kemampuan dalam mengucapkan bunyi huruf alfabet, serta skor 33 untuk item soal yang mengukur kemampuan
dalam membaca beberapa huruf yang digabungkan menjadi suku kata, kata, dan kalimat. Skor total yang diperoleh subjek pada fase
baseline A1 pada pertemuan kedua yaitu 41 sehingga nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah 51,25.
c. Baseline A1 ketiga
Baseline A1 pada pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2015. Berdasarkan 35 item soal yang diujikan,
subjek dapat memperoleh skor 3 untuk item soal yang mengukur kemampuan dalam mengenal huruf alfabet, skor 5 untuk item soal
yang mengukur kemampuan dalam mengucapkan bunyi huruf alfabet, serta skor 33 untuk item soal yang mengukur kemampuan
dalam membaca beberapa huruf yang digabungkan menjadi suku kata, kata, dan kalimat. Skor total yang diperoleh subjek pada fase
baseline A1 pada pertemuan ketiga yaitu 41 sehingga nilai tes membaca permulaan yang diperoleh subjek adalah 51,25.
2. Deskripsi Kemampuan Membaca Permulaan pada Fase Intervensi