51 e.
Anak- anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain
bersama, mereka
membuat peraturan
sendiri dalam
kelompoknya. Sedangkan menurut
Nasution dalam Forum UM 2010: 1 mengatakan bahwa:
“masa kelas tinggi sekolah dasar mempunyai beberapa sifat khas sebagai berikut : 1 adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-
hari yang kongkrit, 2 amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar, 3 menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan
mata pelajaran khusus, oleh ahli yang mengikuti teori faktor ditaksirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor, 4 pada
umumnya anak menghadap tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikan sendiri, 5 pada masa ini anak memandang
nilai angka rapor sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah, 6 anak pada masa ini gemar membentuk kelompok
sebaya, biasanya untuk bermain bersama-
sama”. Dari pendapat beberapa ahli diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa
karakteristik anak usia Sekolah Dasar kelas V atau kelas tinggi rata-rata mereka tertarik terhadap sesuatu yang praktis dan konkret, rasa ingin tahu dan
ingin belajar tinggi, serta mulai menyukai hal-hal khusus misalnya mata pelajaran tertentu.
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Purwanti Rahayu 2013: vii mengenai penerapan multiple intelligences sebagai upaya meningkatkan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas VI SD N Salakan Lor, Kalasan, Sleman. Penelitian ini menunjukan bahwa dengan proses belajar mengajar
dengan menggunakan multiple intelligences dapat meningkatkan hasil belajar IPS. Hal tersebut terbukti dengan hasil belajar ranah kognitif, afektif,
52 psikomotorik subjek penelitian yang mengalami peningkatan. Peningkatan
presentase hasil belajar yaitu pratindakan ranah kognitif 19,04, afektif dan psikomotorik 0; siklus I ranah kognitif 76,19 ranah afektif 85,71 ranah
psikomotorik 76,19 dan siklus II ranah kognitif 85,71 ranah afektif 100 ranah psikomotor 90,48.
Penelitian berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Muflihatuh Thohiroh 2013: iv terkait implementasi multiple intelligences
dalam pembelajaran pada SD berbasis islam di kota Magelang study kasus di SD Muhammadiyah 1 alternatif dan SDIT Ihsanul Fikri kota Magelang. Pada
hasil penelitian menunjukan bahwa: 1 Pemahaman kepala sekolah dan guru tentang multiple intelligences sudah tidak asing lagi dalam aktivitas
pembelajaran kesehariannya
dengan menerapkan
strategi multiple
ntelligences; 2 Kerangka konseptual implementasi multiple intelligences meliputi 3 tahap yaitu; tahap input yang merupakan identifikasi kecerdasan ,
tahap proses dengan pembelajran menggunakan strategi multiple intelligences mengadakan ekstra kurikuler yang mencakup seluruh kecerdasan, tahap
output dengan menyelenggarakan penilaian yang meliputi 3 ranah: kognitif, afektif dan psikomotorik; 3 Implementasi multiple intelligences dalam
pembelajran dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif meliputi pendekatan-pendekatan kecerdasan yang dimiliki siswa, selain itu
juga pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler
yang dapat
mengembangkanmasing-masing kecerdasan; 4 Respon siswa dan orang tua siswa terhadap implementasi multiple intelligences sangat positif dan
53 mendukung pelaksanaannya baik dalam pembelajran intrakurikuler maupun
kegiatan ekstrakurikuler; 5 Dampak implementasi multiple intelligences dapat meningkatkan prestasi siswa, sering menjuarai perlombaan dalam
berbagai bidang baik tingkat kecamatan, kota, provinsi, nasional bahkan sampai internasional, dan juga berdampak pada kepribadian dengan
meningkatnya akhalaq,
ibadah, kerjasama,
kemandirian, kejujuran,
kedisiplinan, dan ketaatan. Selanjutnya, penelitian lain oleh Arinda Susanti Ika F 2011: vii
mengenai pengaruh pembelajran berbasis Multiple Intelligences terhadap prestasi belajar fisika siswa kelas X SMK N 4 Malang. Hasil penelitian ini
diperoleh rata-rata prestasi belajar post-test siswa pada kelas eksperimen sebesar 74,08 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 66,84. Berdasarkan rata-
rata prestasi di atas disimpulkan bahwa prestasi belajar fisika dengan menggunakan pembelajaran berbasis multiple intelligences memiliki rata-rata
nilai lebih baik dibandingkan dengan tanpa menggunakan pembelajaran berbasis multiple intelligences.
Berdasarkan 3 penelitian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dengan digunakannya atau diterapkannya strategi pembelajaran berbasis
multiple intelligences dapat meningkatkan hasil belajar, prestasi siswa, dan juga meningkatkan kepribadian siswa menuju arah yang lebih baik.
54
E. Pertanyaan Peneliti