Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

137

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Persiapan, pada tahap persiapan ini hal yang telah dilakukan pihak sekolah dan guru adalah dengan mengenali inteligensi siswa dan menyusun rencana pembelajaran lesson plan. a. Mengenali inteligensi siswa, cara mengenali inteligensi siswa ini dengan melakukan sebuah tes bernama TIMI Tes Interesting Multiple Intelligences yang di lakukan di awal masuk sekolah pada kelas satu dan setiap tahunnya pada kelas berikutnya. b. Penyusunan rencana pembelajaran lesson plan, rencana pembelajaran lesson plan dibuat secara sederhana oleh guru dengan menuliskan pada buku khusus untuk membuat rencana pembelajaran untuk mempersiapkan kegiatan pembelajaran. Aspek yang terdapat pada rencana pembelajaran lesson plan tersebut setidaknya meliputi KD, indikator, tema, kegiatan alfa zona, sceene setting, kegiatan pembelajaran, alat bahan yang dibutuhkan serta sumber belajar. 2. Pelaksanaan, pada tahap pelaksanaan ini guru sudah melakukan kegiatan untuk memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa serta sudah memberikan kegiatan berbasis multiple intelligences kepada siswa. 138 a. Apersepsi dan motivasi, dalam kegiatan ini guru telah melakukan kegitan untuk alfa zona dan melakukan scenee setting di awal pembelajaran, sedangkan pre-teach dan warmer tidak selalu dilakukan guru di awal pembelajaran. b. Kegiatan pembelajaran berbasis multiple intelligences, dalam kegiatan ini guru sudah memfasilitasi siswa untuk belajar melalui kesembilan jenis kecerdasan. Meskipun dalam pembelajaran kesembilan jenis kecerdasan itu tidak dilakukan guru dalam satu waktu. Sembilan jenis kecerdasan yang dimaksud adalah a linguistik-verbal, b matematis- logis, c visual-spasial, d kinestetis, e musikal, f interpersonal, g intrapersonal, h naturalistik dan i eksistensialis. 3. Penilaian, penilaian yang digunakan guru dalam pembelajaran berbasis multiple intelligences adalah penilaian autentik dengan mencakup 3 ranah, yaitu; kognitif, afektif dan psikomotorik. a. Kognitif, untuk menilai dengan penilaian kognitif guru menggunakan alat penilaian tes lisan, tes tertulis dan penugasan. b. Afektif, untuk menilai dengan penilaian afektif guru melakukan observasi terkait sikap siswa saat pembelajaran dan di luar pembelajaran, penilaian diri serta melakukan syiar target bulanan. c. Psikomotorik, untuk penilaian psikomotorik cara guru menilai adalah dengan melakukan tugas proyek dan praktek yang diberikan untuk siswa. 4. Hambatan dalam penerapan pembelajaran berbasis multiple intelligences. 139 a. Persiapan, pada tahap persiapan ini terdapat 2 hambatan yang belum terselesaikan, yaitu: 1 TIMI yang digunakan untuk mengenali intelligensi siswa tidak sedetail MIR yang dibuat oleh Munif Chatib Konsultan Pendidikan yang membuat MIR, SD Juara tidak menggunakan MIR dikarenakan biayanya yang mahal, 2 ketidak konsistenan guru dan Kepala Sekolah sendiri dalam menyususun rencana pembelajaran, sehingga Kepala Sekolah mengambil jalan tengah dengan membuat coret-coretan, dalam artian rencana pembelajaran dituliskan secara sederhana pada buku khusus milik guru. b. Pelaksanaan, guru tidak dapat mengembangkan kesembilan jenis kecerdasan dalam satu waktu. Selain itu, meskipun setiap jenis kecerdasan memiliki hambatan sendiri-sendiri dalam pelaksanaannya, namun hal tersebut masih bisa diberikan solusi oleh guru. c. Penilaian, pada tahap penilaian hambatan yang dialami guru terdapat pada masing-masing aspek penilain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada penilaian kognitif hambatannya ialah guru harus berusaha bagaimana caranya agar anak yang tidak mencapai KKM dapat mencapai KKM tersebut sesuai dengan kemampuannya. Untuk penilaian afektif hambatannya terdapat pada lamannya guru dalam menentukan nilai afektif, karena dalam menilai sikap siswa guru tidak bisa hanya menilai pada saat itu, namun dengan bertahap. Sedangkan, untuk penilaian psikomotorik hambatannya adalah ketika anak sulit 140 diajak untuk bekerja secara maksimal ketika hal itu tidak sesuai dengan bidangnya.

B. Saran