56 disebut dengan informan. Penelitian ini mengambil informan kunci guru kelas
V. Selanjutnya data yang diperoleh dari informan kunci ditriangulasi dengan data dari informan tambahan yaitu kepala sekolah dan siswa kelas V SD
Juara Yogyakarta untuk keakuratan data yang diperlukan dalam penelitian, sehingga data yang diperoleh akan benar-benar absah.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Juara yang terletak di Jln. Gayam No. 9 kompleks Masjid Al-Hidayah Baciro Gondokusuman Yogyakarta.
Sekolah tersebut merupakan salah satu Sekolah Dasar yang menerapakan multiple intelligences dalam proses pembelajarannya. Sedangkan, waktu
penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2015 sampai dengan 17 April 2015.
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh Suharsimi Arikunto, 2010: 172. Data yang diperoleh adalah
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Moh Nazir 2005: 50 menjelaskan bahwa data primer merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama. Adapun
sumber data primer dalam penelitian ini didapatkan melalui kata dan
57 tindakan yang diperoleh peneliti dengan melakukan pengamatan dan
wawancara terhadap pihak-pihak terkait yang meliputi guru, kepala sekolah dan siswa.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk mendukung pembahasan-pembahasan yang ada dalam penelitian ini. Adapun data
sekunder meliputi dokumen-dokumen yang berupa program sekolah, rencana pembelajaran, data siswa, fasilitas, foto, serta penilaian evaluasi
yang kesemuanya berkaitan dengan penerapan multiple intelligences di SD Juara Yogyakarta khususnya kelas V.
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono 2011: 308, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah
mendapatkan data.
Dalam penelitian
kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah natural setting.
Teknik pengungmpulan data yang digunakan dalam penelitian penerapan pembelajaran berbasis multiple intelligences pada siswa kelas V di SD Juara
adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data digunakan untuk menganalisis data. Adapun teknik yang digunakan dalam
penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Observasi Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 105, observasi adalah
58 pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Sementara itu, Spradley Sugiyono, 2005: 68
menyatakan bahwa observasi terdiri atas tiga komponen yaitu : a.
Place tempat berlangsungnya interaksi sosial di dalam kelas. b.
Actor pelaku yaitu orang-orang yang sedang memainkan peranan tertentu, dalam hal ini adalah guru dan anak.
c. Activity kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi
sosial, dalam hal ini adalah kegiatan pembelajaran.
Selanjutnya menurut Sugiyono 2010: 204 dari segi proses pelaksanaan pegumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi
participant observation observasi berperan serta dan non participant observation observasi non partisipan.
Sebelum melakukan observasi, peneliti membuat pedoman observasi sebagai acuan agar proses observasi tetap fokus dan tidak keluar
dari konteks yang menjadi tujuan utama peneliti yaitu mendeskripsikan analisis penerapan pembelajaran berbasis multiple intelligences pada siswa
kelas V di SD Juara Yogyakarta. Oleh karena itu, pelaksanaan observasi bertujuan untuk mengetahui secara langsung terkait penerapan
pembelajaran berbasis multiple intelligences yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Berikut adalah kisi-kisi pedoman observasi yang
digunakan untuk melihat pembelajaran di dalam kelas.
59 Tabel 1. Kisi-kisi Pedoman Observasi
Aspek Sub-Aspek
Jumlah butir
Nomor butir
Kegiatan awal a.
Mempersiapan pembelajaran
2 1a, 1b
b. Pemberian
apersepsi dan motivasi
4 2a, 2b, 2c, 2d
Pelaksanaan Pembelajaran
Berbasis Multiple
Intelligences a.
kecerdasan Linguistik
verbal 5
3a, 3b, 3c, 3d, 3e
b. kecerdasan
matematis- logis
8 4a, 4b, 4c, 4d, 4e,
4f, 4g, 4h
c. kecerdasan
visual- spasial 5
5a, 5b, 5c, 5d, 5e d.
kecerdasan kinestetik
4 6a, 6b, 6c, 6d
e. kecerdasan
musikal 5
7a, 7b, 7c, 7d, 7e f.
kecerdasan interpersonal
5 8a, 8b, 8c, 8d, 8e
g. kecerdasan
intrapersonal 6
9a, 9b, 9c, 9d, 9e, 9f
h. kecerdasan
naturalis 5
10a, 10b, 10c, 10d, 10e
i. kecerdasan
eksistensialis 4
11a, 11b, 11c, 11d
Kegiatan akhir a.
Penyimpulan materi dan
evaluasi 3
12a, 12b, 12c
Penilaian Autentik
a. Penilaian
Autentik 3
Jumlah Butir 59
2. Wawancara
Wawancara seperti yang ditegaskan oleh Lexy J. Moleong 2007: 186 adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini
dillakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang
60 mengajukan
pertanyaan dan
terwawancara interviewise
yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Wawancara dapat
berupa wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Menurut Moelang 2007: 190 wawancara terstruktur adalah wawancara yang
pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan, sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang
tidak disusun terlebih dahulu pertanyaannya dan disesuaikan dengan keadaan dan ciri yang unik dari responden.
Sementara itu, Esterberg Sugiyono, 2011: 233 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semistruktur,
dan tidak terstruktur. Dalam pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, peneliti menggunkan wawancara semiterstruktur dengan alasan jenis
wawancara ini dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Jenis wawancara ini bertujuan untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka sehingga peneliti dapat menambah pertanyaan di luar pedoman wawancara untuk mengungkap
pendapat dan ide dari responden. Sebelum melakukan kegiatan wawancara, peneliti terlebih dahulu
membuat pedoman wawancara agar proses tetap terfokus dan tidak keluar dari konteks yang menjadi tujuan utama peneliti yaitu menganalisis
penerapan pembelajaran berbasis multiple intelligences pada siswa kelas V di SD Juara Yogyakartaa. Pelaksanaan wawancara tersebut dimaksudkan
agar peneliti dapat menggali informasi lebih dalam kepada guru kelas,
61 kepala sekolah maupun siswa kelas V terkait penerapan pembelajaran
berbasis multiple intelligences. Berikut adalah pedoman wawancara untuk membantu peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan.
Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara dengan Guru
Aspek Sub Aspek
Jumlah Butir
Nomor Butir
Keberadaan Pembelajaran
Berbasis Multiple
Intelligences -
5 1a, 1b, 1c,
1d, 1e
Mengenali inteligensi siswa
2 2a, 2b
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lesson Plan 9
3a, 3b, 3c, 3d, 3e, 3f,
3g, 3h, 3i
Pelaksanaan Pembelajaran
berbasis Multiple
Intelligences Zona Alfa
2 1a, 1b
Warmer 2
2a, 2b Pre-teach
2 3a, 3b
Scene setting 2
4a, 4b Pengembangan kecerdasan
linguistik verbal 3
5a, 5b, 5c Pengembangan kecerdasan
matematis-logis 3
6a, 6b, 6c Penerapan kecerdasan
visual- spasial 4
7a, 7b, 7c, 7d
Penerapan kecerdasan kinestetik
4 8a, 8b, 8c,
8d Penerapan kecerdasan
musikal 3
9a, 9b, 9c Penerapan kecerdasan
interpersonal 3
10a, 10b, 10c
Penerapan kecerdasan intrapersonal
3 11a, 11b,
11c Penerapan kecerdasan
naturalis? 3
12a, 12b, 12c
Penerapan kecerdasan eksistensialis
3 13a, 13b,
13ec Penilaian
Pembelajaran Sistem penilaian
3 1a, 1b, 1c
Penilaian kognitif 5
2a, 2b, 2c,
62 Tabel. 3 Kisi-kisi Wawancara dengan Kepala Sekolah
Aspek Sub Aspek
Jumlah Butir
Nomor Butir
Keberadaan pembelajaran
berbasis multiple
intelligences -
6 1a, 1b, 1c,
1d, 1e, 1f
Persiapan pembelajaran
berbasis multiple
intelligences Mengenali inteligensi
siswa 2
2a, 2b Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Lesson Plan
5 3a, 3b, 3c,
3d, 3e
Penerapan pembelajaran
berbasis multiple
intelligences -
12 4a, 4b, 4c,
4d, 4e, 4f, 4g, 4h, 4i,
4j, 4k, 4l
Penilaian pembelajaran
berbasis multiple
intelligences -
4 5a, 5b, 5c,
5d
Jumlah Butir 29
Tabel. 4 Kisi-kisi Wawancara dengan Siswa Kelas V
Aspek Sub Aspek
Jumlah Butir
Nomor Butir
Pengalaman belajar melalui
Multiple Intelligences
Linguistik –verbal
6 1a, 1b, 1c,
1d, 1e, 1f Matematis-logis
5 2a, 2b, 2c,
2d, 2e Visual-spasial
4 3a, 3b, 3c,
3d Kinestetik
3 4a, 4b, 4c,
4d berbasis
Multiple Intelligence
2d, 2e Penilaian afektif
5 3a, 3b, 3c,
3d, 3e Penilaian psikomotor
5 4a, 4b, 4c,
4d, 4e
Jumlah Butir 70
63 Musikal
4 5a, 5b, 5c,
5d Interpersonal
3 6a, 6b, 6c
Intrapersonal 5
7a, 7b, 7c, 7d, 7e
Naturalis 4
8a, 8b, 8c, 8d
Eksistensialis 4
9a, 9b, 9c, 9d
Kegiatan di luar sekolah
- 1
10a
Jumlah Butir 40
3. Dokumentasi
Menurut Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 149 studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumendan data-data yang diperlukan
dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian.
Sedangkan, menurut Suharsimi Arikunto 2010: 247 metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.
Adapun data dokumentasi yang akan didapat oleh peneliti yaitu: dokumen-dokumen yang berupa rencana pembelajaran, kurikulum
sekolah, silabus, data siswa, fasilitas, serta penilaian evaluasi yang berkaitan dengan penerapan pembelajaran berbasis multiple intelligences
di SD Juara Yogyakarta khususnya kelas V. Dengan demikian, dokumentasi ini bertujuaan sebagai data pelengkap dan bukti penerapan
64 pembelajaran berbasis multiple intelligences pada siswa kelas V di SD
Juara.
F. Instrumen Penelitian