47 sikap  siswa  dengan  teman-temannya,  sikap  siswa  dalam  berhubungan
dengan lingkungannya, dan respon siswa terhadap pembelajran.
C. Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Guru  atau  pendidik  perlu  memahami  bahwa  semua  siswa  memiliki kebutuhan  meskipun  intensitasnya  bervariasi  antara  siswa  satu  dengan  yang
lainnya.  Kebutuhan  siswa  juga  bervariasi  sesuai  dengan  tahapan perkembangannya,  meski  pada  umumnya  meliputi  kebutuhan  fisik,  kognitif,
emosi,  sosial,  dan  intelektual.  Hal  ini  akan  menentukan  bagaimana  siswa dalam  masing-masing  tahapan  akan  belajar  dan  berkembang  sesuai  dengan
kemampuannya. Rita  Eka  Izzaty,  dkk  2008:  104  menjelaskan  tentang  beberapa
perkembangan yang terjadi pada anak usia Sekolah Dasar, antara lain: 1.
Perkembangan Fisik Kegiatan fisik sangat diperlukan untuk mengembangkan kestabilan
tubuh dan gerak serta melatih koordinasi untuk menyempurnakan berbagai keterampilan.  Kebutuhan  untuk  selalu  bergerak  peru  bagi  anak  karena
energi  yang  tertumpuk  pada  anak  perlu  adanya  penyaluran.  Selain  itu, kegiatan  jasmani  diperlukan  untuk  lebih  menyempurnakan  berbagai
keterampilan  menuju  keseimbangan  tubuh,  karena  pada  prinsipnya  selalu aktif bergerak itu penting bagi anak.
2. Perkembangan Kognitif
48 Menurut  Piaget  Rita  Eka  Izzaty,  2008:  105  Masa  kanak-kanak
akhir atau masa usia SD berada dalam tahap operasi konkret dalam berfikir usia 7-12 tahun. Dimana pada mas itu anak berfikir logis terhadap objek
yang  konkret.  Kemampuan  berfikir  ditandai  dengan  aktivitas  mental seperti mengingat, memahami dan memecahkan masalah.
3. Perkembangan Bahasa
Pada  tahap  perkembangan  ini  anak  lebih  baik  kemampuannya dalam  memahami  dan  menginterpretasikan  komunikasi  lisan  dan  tulisan,
sehingga  perkembangan  bahasa  nampak  pada  perubahan  perbendaharaan kata  dan  tata  bahasa.  Belajar  membaca  dan  menulis  membebaskan  anak-
anak dari keterbatasan untuk berkomunikasi langsung. Menulis merupakan tugas  yang  dirasa  lebih  sulit  daripada  membaca  bagi  anak.  Cara  belajar
menulis dilakukan setahap demi setahap dengan latihan dan seiring dengan perkembangan membaca, karena membaca memiliki peran penting dalam
perkembangan bahasa. 4.
Perkembangan Moral Perkembangan  moral  ditandai  dengan  kemampuan  anak  untuk
memahami  aturan,  norma  dan  etika  yang  berlaku  di  masyarakat. Pengembangan moral termasuk nilai-nilai agama dan merupakan hal yang
sangat  penting  dalam  membentuk  sikap  dan  kepribadian  anak.  Misalnya: mengenalkan  anak  paa  nilai-nilai  agama  dan  memberikan  pengarahan
terhadap anak tentang hal-hal yang terpuji dan tercela.
49 5.
Perkembangan Emosi Emosi  memainkan  peran  yang  penting  dalam  kehidupan  anak.
Akibat dari emosi ini juga dirasakan oleh fisik anak trutama bila emosi itu kuat dan berulang-ulang. Sering dan kuatnya emosi anak akan merugikan
penyesuaian  sosial  anak.  Pergaulan  yang  semakin  luas  dengan  teman sekolah atau teman sebaya lainnya akan mengembangkan emosinya. Anak
akan  belajar  bahwa  ungkapan  emosi  yang  kurang  baik  tidak  ditrima  oleh teman-temannya. Sehingga anak akan mengendalikan ungkapan-ungkapan
emosi yang kurang dapat ditrima oleh teman-temannya. 6.
Perkembangan Sosial Perkembangan  emosi  tak  dapat  dipisahkan  dengan  perkembangan
sosial,  yang sering disebut sebagaiperkembangan tingkah laku sosial. Ciri yang  membedakan  antara  manusia  dengan  makhluk  lainnya  adalah  ciri
sosialnya.  Dunia  sosio-emosional  anak  menjadi  semakin  kompleks  dan berbeda  pada  masa  ini.  Interaksi  dengan  keluarga  dan  teman  sebaya
memiliki peran yang penting. Sekolah dan hubungan dengan guru menjadi hal  yang  penting  dalam  hidup  anak.  Pemahaman  tentang  diri  dan
perubahan dalam
perkembangan gender
dan moral
menandai perkembangan anak selama masa usia SD.
Dalam  Psikologi  perkembangan  ada  fase-fase  atau  periode-periode perkembangan  dimana  setiap  fase  perkembangan  tersebut  memiliki  ciri
khasnya  sendiri-sendiri  yang  disebut  karakteristik  seseorang  atau  anak.
50 Menurut  Noehi  Nasution,  1992:43  periode  perkembangan  dibagi  menjadi
dua fase, yaitu: 1.
Masa-masa kelas rendah sekolah dasar, kira-kira berumur 6 tahun atau 7 tahun sampai umur 9 tahun atau 10 tahun.
2. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar yaitu kira-kira umur 9 tahun atau 10
tahun sampai kira-kira umur 12 tahun atau 13 tahun. Ciri-ciri  atau  karakteristik  anak  pada  masa-masa  kelas  tinggi  sekolah
dasar Noehi Nasution, 1992:44
adalah: a.
Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini  menimbulkan  adanya  kecenderungan  untuk  membandingkan
pekerjaan-pekerjaan yang praktis. b.
Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar. c.
Menjelang  akhir  masa  ini  telah  ada  minat  kepada  hal-hal  dan  mata pelajaran khusus,  yang oleh ahli-ahli mengikuti  teori  faktor ditafsirkan
sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor. d.
Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan  guru  atau orang- orang  dewasa  lainnya  untuk  menyelesaikan  tugasnya  dan  memenuhi
keiginannya,  setelah  kira-kira  umur  11  tahun  pada  umumnya  anak menghadapi
tugas-tugasnya dengan
bebas dan
berusaha menyelesaikannya sendiri.
e. Pada  masa  ini  anak  memandang  nilai  angka  rapor  sebagai  ukuran
yang tepat sebaik-baiknya mengenai prestasi sekolah. f.
Anak-anak  pada  masa  ini  gemar  membentuk  kelompok  sebaya, biasanya  untuk  dapat  bermain  bersama-sama.  Di  dalam  permainan  ini
biasanya  anak  tidak  lagi  terikat  kepada  aturan  permainan  tradisional; mereka membuat peraturan sendiri
Senada  dengan  apa  yang  yang  dikemukakan  oleh  Noehi  Nasution, Rita  Eka  Izzati,  dkk  2008:  116  juga  menyatakan  bahwa  karakteristik  anak
pada masa kelas tinggi Sekolah Dasar adalah sebagai berikut: a.
Perhatian tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari. b.
Ingin tahu, ingin belajar dan realistis. c.
Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus. d.
Anak  memamndang  nilai  sebagai  ukuran  yang  tepat  mengenai  prestasi belajarnya disekolah.
51 e.
Anak-  anak  suka  membentuk  kelompok  sebaya  atau  peergroup  untuk bermain
bersama, mereka
membuat peraturan
sendiri dalam
kelompoknya. Sedangkan  menurut
Nasution  dalam  Forum  UM  2010:  1 mengatakan bahwa:
“masa  kelas  tinggi  sekolah  dasar  mempunyai  beberapa  sifat  khas sebagai berikut : 1 adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-
hari  yang  kongkrit,  2  amat  realistik,  ingin  tahu  dan  ingin  belajar, 3  menjelang  akhir  masa  ini  telah  ada  minat  terhadap  hal-hal  dan
mata  pelajaran  khusus,  oleh  ahli  yang  mengikuti  teori  faktor ditaksirkan  sebagai  mulai  menonjolnya  faktor-faktor,  4  pada
umumnya  anak  menghadap  tugas-tugasnya  dengan  bebas  dan berusaha menyelesaikan sendiri, 5 pada masa ini anak memandang
nilai  angka  rapor  sebagai  ukuran  yang  tepat  mengenai  prestasi sekolah,  6  anak  pada  masa  ini  gemar  membentuk  kelompok
sebaya, biasanya untuk bermain bersama-
sama”. Dari  pendapat  beberapa  ahli  diatas,  dapat  peneliti  simpulkan  bahwa
karakteristik  anak  usia  Sekolah  Dasar  kelas  V  atau  kelas  tinggi  rata-rata mereka tertarik terhadap sesuatu yang praktis dan konkret, rasa ingin tahu dan
ingin  belajar  tinggi,  serta  mulai  menyukai  hal-hal  khusus  misalnya  mata pelajaran tertentu.
D. Penelitian yang Relevan