Metode Analisis Data Mohd. Agung Fattahillah Jath, Aulia Rachman Jath, Freisty Yuwika, yang

terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel terkait Uma Sekaran, 2006 : 117. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jumlah kredit bermasalah non performing loan yang termasuk dalam kategori kurang lancar, diragukan dan macet.

3.6. Metode Analisis Data

1. Pengujian Asumsi Klasik Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi linear dengan bantuan software SPSS 21.0. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi : a. Uji Normalitas Menurut Ghozali 2005 : 110 “ uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan melakukan uji Kolmogorov- Smirnov terhadap model yang diuji. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikansi atau probabilitas 0.05, maka residual memiliki distribusi normal dan apabila nilai signifikansi atau probabilitas 0.05, maka residual tidak memiliki distribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik normal probability plot dan grafik histogram. Dasar Universitas Sumatera Utara pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali 2005 : 110 sebagai berikut: 1 jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan 2 jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen Ghozali, 2005 : 91. Multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2005 : 92. c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali 2005 : 105 “uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Model Universitas Sumatera Utara regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Hengky Selva 2013 : 66 ada beberapa cara untuk mendeteksi problem heteroskedastisitas pada model regresi antara lain yaitu: 1 Dengan melihat grafik scatterplot, yaitu ploting titik-titik menyebar secara acak dan tidak berkumpul pada satu tempat, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi problem heteroskedastisitas, 2 Dengan melakukan uji statistik glejser yaitu dengan mentransformasi nilai resudial menjadi obsolut resudial dan meregresnya dengan variabel independen dalam model Gujarati dan Poter 2010. Jika diperoleh nilai signifikansi untuk variabel independen 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat problem heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Menurut Ghozali 2005 : 95 “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya”. Menurut Hengky Selva 2013 : 73 ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya problem autokorelasi pada model regresi yaitu dengan melakukan uji statistik Durbin-Watson, uji Runs Test dan uji Box-Ljung. Untuk uji Durbin-Watson kita akan membandingkan hasil DW statistik dengan DW tabel. Jika DW statistik DW tabel, maka dapat disimpulkan Universitas Sumatera Utara bahwa tidak terdapat problem autokorelasi. Sedangkan pada uji statistik Runs Test jika diperoleh nilai signifikansi 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data kita memenuhi asumsi klasik autokorelasi. Dan pada uji Box-Ljung jika dari 16 lag yang dihasilkan terdapat dua lag atau lebih yang nilainya signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa data kita tidak terjadi problem autokorelasi. 2. Pengujian Hipotesis Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi linear. Model regresi untuk menguji hipotesis tersebut dinyatakan dalam bentuk fungsi perubahan kredit bermasalah non performing loan. Y = a + bX Keterangan : Y : Perubahan Kredit Bermasalah NPL a : Kontansta b : Koefisien X : Restrukturisasi Kredit a. Uji signifikansi simultan Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali 2005 : 84 “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- Universitas Sumatera Utara sama terhadap variabel dependen terikat”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan ketentuan: jika F hitung F tabel pad a α 0.05, maka H 1 jika F hitung F tabel pada α 0.05, maka H ditolak dan 1 b. Uji signifikansi parsial diterima. Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali 2005 : 84 “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan ketentuan: jika t hitung t tabel pada α 0.05, maka H 1 jika t hitung t tabel pada α 0.05, maka H ditolak dan 1 diterima. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Pengaruh Jumlah ATM, Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL) Terhadap Earning Per Share (EPS) pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 115 92

Analisis Pengaruh Portofolio Kredit Terhadap Non Performing Loan Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan

1 43 82

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 65 103

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Terhadap Profitabilitas(ROA) Bank Umum Swasta Nasional (Studi Empiris Pada 10 BankUmum Swasta Nasional Devisa Terbesar Yang Terdaftar di BEI Periode 2006-

3 17 147

Pengaruh Stuktur Modal, Likuiditas dan Non Performing Loan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2007 2010

1 14 113

Pengaruh Return on Asset, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan Terhadap Penyaluran Kredit

0 7 105

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Kredit - Analisis Pengaruh Restrukturisasi Kredit Terhadap Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

0 0 11