Deskripsi Objek Penelitian Pembahasan Hasil Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Bursa Efek Jakarta yang diperoleh dari internet melalui situs http:114.57.38.118. Sampel data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 perusahaan dari populasi sebanyak 33 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki laporan keuangan lengkap yang telah diaudit mulai dari tahun 2003 – 2012. Sehingga diperoleh sampel berjumlah 10 x 10 tahun = 100 observasi. Berikut ini adalah 10 perusahaan perbankan sebagai sampel yang digunakan penelitian ini: Tabel 4.1. Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan 1. BBCA Bank Central Asia Tbk. 2. BBNI Bank Negara Indonesia Tbk. 3. BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk. 4. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 5. BKSW Bank Kesawan Tbk 6. BMRI Bank Mandiri Tbk. 7. BNGA Bank Niaga Tbk. 8. BNII Bank Internasional Indonesia Tbk. Universitas Sumatera Utara No. Kode Nama Perusahaan 9. BNLI Bank Permata Tbk. 10. NISP Bank OCBC NISP Tbk. Sumber : Bursa Efek Jakarta

4.2. Analisis Data

4.2.1. Pengujian Asumsi Klasik

4.2.1.1.Uji Normalitas Pengujian terhadap asumsi klasik normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah resudial data dari model regresi linear memiliki distribusi normal ataukah tidak. Jika resudial data tidak terdistribusi dengan normal maka kesimpulan statistik menjadi tidak valid atau bias. Dalam penelitian ini ada dua cara untuk mendeteksi resudial data yaitu dengan analisis grafik normal probability plot dan grafik histogram dan uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut ini hasil uji normalitas. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1. Grafik Normal Probability Plot Dari grafik normal probability plot di atas dapat dilihat bahwa titik- titik plot menyebar di sekitar garis diagonal. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan terdistribusi normal atau memenuhi asumsi klasik normalitas. Universitas Sumatera Utara Dependent variabel : Restructuring Gambar 4.2. Grafik Histogram Dari grafik histogram di atas dapat diketahui bahwa grafik memiliki pola distribusi normal karena bentuknya yang simetris. Namun demikian dengan melihat grafik normal probability plot dan grafik histogram saja tidaklah cukup. Untuk itu dilakukan uji Kolmogorov- Smirnov untuk memastikan apakah data normal atau tidak. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 99 Normal Parameters Mean a,b .0000000 Std. Deviation .77590295 Most Extreme Differences Absolute .064 Positive .064 Negative -.047 Kolmogorov-Smirnov Z .642 Asymp. Sig. 2-tailed .805 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov di atas diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0.805. Karena Asymp. Sig. 2-tailed 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. 4.2.1.2.Uji Multikolinearitas Pengujian terhadap asumsi klasik multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya korelasi antara variabel independen dalam model regresi. Cara umum yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya problem multikolinearitas adalah dengan melihat nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Berikut ini hasil uji multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.577 .280 5.638 .000 Restrukturisasi .252 .060 .392 4.213 .000 1.000 1.000 a. Dependent Variable: NPL Dari hasil uji multikolinearitas di atas diperoleh nilai Tolarance 0.10 dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa data memenuhi uji asumsi klasik multikolinearitas. 4.2.1.3.Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya berbeda atau tetap. Ada beberapa cara untuk mendeteksi problem heteroskedastisitas yaitu dengan grafik scatterplot dan uji statistik glejser. Berikut ini hasil uji heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. Grafik Scatterplot Dari grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa titik-titik berkumpul pada satu tempat dan tidak menyebar. Hal ini mengindikasikan bahwa pada data terjadi problem heteroskedastisitas atau tidak memenuhi asumsi klasik heteroskedastisitas. Namun analisis menggunakan grafik scatterpolt memiliki kelemahan karena tergantung pada jumlah sampel. Oleh karena itu dibutuhkan teknik lain yang lebih akurat untuk mendeteksi ada atau tidaknya problem heteroskedastisitas yaitu dengan melakukan uji statistik glejser. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Uji Statistik Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .849 .183 4.644 .000 Restrukturisasi .206 .039 .469 5.255 . 000 a. Dependent Variable: Glejser Dari hasil uji glejser di atas diperoleh nilai signifikansi untuk variabel 0.05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data tidak memenuhi asumsi klasik heteroskedastisitas. 4.2.1.4.Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan yaitu dengan melakukan uji statistik Durbin- Watson, uji Runs Test dan uji Box-Ljung. Berikut ini hasil uji autokorelasi. Tabel 4.5. Uji Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .392 .153 a .145 2.18088 1.926 a. Predictors: Constant, Restrukturisasi b. Dependent Variable: NPL Universitas Sumatera Utara Dari hasil analisis di atas diperoleh nilai DW statistik sebesar 1.926. Jumlah variabel yang digunakan ada dua k = 2 dengan sampel n = 100, maka diperoleh nilai DW tabel sebesar 1.715. Karena nilai DW statistik lebih besar dari nilai tabel yaitu 1.926 1.715, maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terdapat problem autokorelasi. Selanjutnya dilakukan uji Runs Test untuk memastikan apakah data terdapat problem autokorelasi atau tidak. Tabel 4.6. Uji Runs Test Runs Test Unstandardized Residual Test Value -.60949 a Cases Test Value 50 Cases = Test Value 50 Total Cases 100 Number of Runs 50 Z -.201 Asymp. Sig. 2-tailed .841 a. Median Dari hasil uji statistik Runs Test di atas diperoleh nilai signifikansi 0.841. Artinya nilai signifikansi 0.841 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terdapat problem autokorelasi atau memenuhi asumsi klasik autokorelasi. Dan selanjutnya untuk meyakinkan apakah data tidak terdapat problem autokorelasi dilakukan uji Box-Ljung. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Uji Box-Ljung Autocorrelations Series: Unstandardized Residual Lag Autocorrelation Std. Error Box-Ljung Statistic a Value df Sig. b 1 .021 .099 .044 1 .833 2 -.007 .098 .050 2 .975 3 .354 .098 13.214 3 .004 4 .261 .097 20.425 4 .000 5 -.076 .097 21.038 5 .001 6 .139 .096 23.129 6 .001 7 .280 .095 31.734 7 .000 8 -.040 .095 31.908 8 .000 9 -.059 .094 32.303 9 .000 10 .396 .094 50.092 10 .000 11 -.028 .093 50.181 11 .000 12 -.113 .093 51.665 12 .000 13 .208 .092 56.720 13 .000 14 .132 .092 58.792 14 .000 15 -.103 .091 60.055 15 .000 16 -.047 .091 60.327 16 .000 a. The underlying process assumed is independence white noise. b. Based on the asymptotic chi-square approximation. Dari hasil uji Box-ljung di atas dapat dilihat bahwa terdapat lebih dari dua lag yang mempunyai nilai signifikansi kurang dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak terdapat problem autokorelasi. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4. Grafik Autokorelasi

4.2.2. Pengujian Hipotesis

4.2.2.1.Uji Signifikansi Simultan Uji F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara simultan bersama-sama terhadap variabel dependen atau tidak. Jika nilai signifikansi yang dihasilkan uji F P 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen Universitas Sumatera Utara secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Berikut ini hasil uji F. Tabel 4.8. Hasil Uji F ANOVA Model a Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 84.410 1 84.410 17.747 .000 b Residual 466.112 98 4.756 Total 550.522 99 a. Dependent Variable: NPL b. Predictors: Constant, Restrukturisasi Berdasarkan nilai statistik pada hasil analisis di atas, dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 17.747 dengan nilai signifikansi 0.000. Karena nilai signifikansi lebih kecil yaitu 0.000 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel restrukturisasi kredit X secara simultan berpengaruh terhadap variabel kredit macet Y. 4.2.2.2.Uji Signifikansi Parsial Uji t Uji t pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui secara individual pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi yang dihasilkan uji t P 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Berikut ini hasil uji t. Tabel 4.9 Universitas Sumatera Utara Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.577 .280 5.638 .000 Restrukturisasi .252 .060 .392 4.213 .000 a. Dependent Variable: NPL Berdasarkan nilai statistik pada hasil analisis di atas, dapat dilihat bahwa nilai t hitung sebesar 4.213 dengan nilai signifikansi untuk variabel Restrukturisasi adalah 0.000. Karena nilai signifikansi lebih kecil yaitu 0.000 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel restrukturisasi kredit X secara parsial berpengaruh terhadap variabel kredit macet Y. 4.2.2.3.Koefisien Determinasi R-Squares Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R-Square yang mendekati 1 menunjukkan bahwa model kuat dan yang mendekati 0 menunjukkan bahwa model lemah. Berikut ini hasil koefisien determinasi. Tabel 4.10 Hasil Koefisien Determinasi Universitas Sumatera Utara Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .392 .153 a . 145 2.18088 1.926 a. Predictors: Constant, Restrukturisasi b. Dependent Variable: NPL Dari hasil analisis di atas dapat dilihat bahwa model regresi linear sederhana adalah Y = 1.577 + 0.252 X. Koefisien Determinasi sebesar 0.145 yang berarti bahwa pengaruh restrukturisasi kredit X terhadap kredit bermasalah Y sebesar 14.50 dan sisanya 85.50 dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini.

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada pengujian asumsi klasik yang bertujuan untuk menghindari munculnya bias dalam analisis data serta untuk menghindari kesalahan spesifikasi model regresi yang digunakan, hanya terdapat problem heteroskedastisitas yaitu variance dari resudial data dalam penelitian ini adalah sama. Hal ini dibuktikan dengan grafik scatterplot yang tidak menyebar secara acak dan berkumpul pada satu tempat dan uji statistik Glejser diperoleh nilai sigifikansi sebesar 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05, maka dapat disimpulkan terdapat problem heterokedastisitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel restrukturisasi kredit X secara simultan berpengaruh terhadap variabel kredit macet Y. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih kecil yaitu 0.000 0.05. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel restrukturisasi kredit X secara parsial berpengaruh terhadap variabel kredit macet Y. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih kecil yaitu 0.000 0.05. Hasil dari koefisien determinasi menunjukkan kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen sebesar 0.145 atau 14.50 yang berarti bahwa pengaruh restrukturisasi kredit X terhadap kredit bermasalah Y sebesar 14.50 dan sisanya 85.50 dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini. Hal ini berarti bahwa kemampuan variabel X dalam menerangkan variasi variabel Y dalam kategori lemah karena angka koefisien determinasi mendekati angka 0. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Pengaruh Jumlah ATM, Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL) Terhadap Earning Per Share (EPS) pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 115 92

Analisis Pengaruh Portofolio Kredit Terhadap Non Performing Loan Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan

1 43 82

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 65 103

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Terhadap Profitabilitas(ROA) Bank Umum Swasta Nasional (Studi Empiris Pada 10 BankUmum Swasta Nasional Devisa Terbesar Yang Terdaftar di BEI Periode 2006-

3 17 147

Pengaruh Stuktur Modal, Likuiditas dan Non Performing Loan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2007 2010

1 14 113

Pengaruh Return on Asset, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan Terhadap Penyaluran Kredit

0 7 105

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Kredit - Analisis Pengaruh Restrukturisasi Kredit Terhadap Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

0 0 11