Kredit Bermasalah Non Performing Loan Restrukturisasi Kredit

c. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan; atau d. Mutasi rekening relatif aktif; atau e. Didukung dengan pinjaman baru. 3. Kurang Lancar substandard Dikatakan kurang lancar apabila memenuhi kriteria diantaranya: a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 90 hari; atau b. Sering terjadi cerukan; atau c. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari; d. Frekuensi mutasi rekening reklatif rendah; atau e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur; atau f. Dokumen pinjaman yang lemah. 4. Diragukan doubtful Dikatakan diragukan apabila memenuhi kriteria di antaranya : a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 hari; atau b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen; atau c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari; atau d. Terjadi kapitalisasi bunga; e. Dokumen hukum yang lemah, baik untuk perjanjian kredit maupun pengikatan jaminan. 5. Macet loss Dikatakan macet apabila memenuhi kriteria antara lain : a. Terdapat tunggakan pembayaran angusaran pokok danatau bunga yang telah melampaui 270 hari; atau b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru; c. Dari segi hukum dan kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai yang wajar. Kasmir, 2003: 123

2.1.4. Kredit Bermasalah Non Performing Loan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia PSAK No.31 2000, kredit bermasalah non performing loan pada umumnya merupakan kredit yang pembayaran angsuran pokoknya dan atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu sangat diragukan. Kredit non Universitas Sumatera Utara performing terdiri atas kredit yang digolongkan kurang lancar, diragukan, macet. “Kredit dikategorikan sebagai kredit bermasalah atau Non Performing Loan NPL tersebut adalah apabila kualitas kredit tergolong pada tingkat kolektibitas kurang lancar, diragukan, atau macet” Hermansyah, 2008:75. “Kredit bermasalah adalah debitur mengingkari janji mereka membayar bunga danatau kredit induk yang telah jatuh tempo, sehingga keterlambatan pembayaran atau sama sekali tidak adak pembayaran” Siswanto, 2007:181. Rincian Non Performing Loan NPL adalah kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet. Berdasarkan Lampiran 14 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 330DPNP tanggal 14 Desember 2001, Non Performing Loan NPL dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Non Performing Loan NPL = Kredit Bermasalah Total Kredit × 100 = …. Keterangan : NPL = Non Performing Loan Kredit Bermasalah = Kurang Lancar + Diragukan + Macet Total Kredit = Jumlah Kredit yang Diberikan Universitas Sumatera Utara

2.1.5. Restrukturisasi Kredit

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor: 1415PBI2012 Tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Pasal 1 menyatakan bahwa Restrukturisasi Kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan bank dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, yang dilakukan antara lain melalui: a. Penurunan suku bunga Kredit; b. Perpanjangan jangka waktu Kredit; c. Pengurangan tunggakan bunga Kredit; d. Pengurangan tunggakan pokok Kredit; e. Penambahan fasilitas Kredit; danatau f. Konversi Kredit menjadi Penyertaan Modal Sementara Alasan Bank melakukan restrukturisasi kredit dapat diantaranya sebagai berikut: 1. Debitur tidak melakukan pembayaran kewajiban sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam perjanjian kredit danatau perjanjian turutannya dan debitur masih cooperative dengan Bank, yaitu memiliki itikad baik serta kredibilitas managemen tinggi dan mempunyai sikap positif dalam membayar kewajibannya. 2. Restrukturisasi dilakukan oleh karena debitur tidak dapat melakukan pembayaran sesuai dengan yang diperjanjikan akan tetapi usaha debitur masih berjalan dan hanya dapat memberikan pembayaran sebagian kewajiban, sehingga dapat dilakukan restrukturisasi maka debitur tetap masih baik dan masih beroperasi serta berjalan terus. 3. Memperbaiki dokumentasi hukum sehingga dapat memperkuat posisi Bank. Pertimbangan lain dalam melakukan restrukturisasi, yaitu : a. Apabila ada keyakinan dari Bank bahwa debitur akan melakukan pembayaran kewajiban setelah dilakukan restrukturisasi kredit. b. Bank mempunyai keyakinan bahwa prospek usaha dari debitur akan membaik. c. Bank tidak bisa menarik seluruh dana yang diberikan kepada debitur melalui eksekusi dari jaminan fasilitas kredit. Endang Suhartati: 2008, 25 Universitas Sumatera Utara Ketentuan umum restrukturisasi kredit sesuai dengan Nomor: 1415PBI2012 Tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Pasal 52 dan 53 yang berbunyi sebagai berikut : Pasal 52 Bank hanya dapat melakukan Restrukturisasi Kredit terhadap debitur yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Debitur mengalami kesulitan pembayaran pokok dan atau bunga Kredit; dan b. Debitur memiliki prospek usaha yang baik dan mampu memenuhi kewajiban setelah Kredit direstrukturisasi. Pasal 53 Bank dilarang melakukan Restrukturisasi Kredit dengan tujuan hanya untuk: a. Memperbaiki kualitas Kredit; atau b. Menghindari peningkatan pembentukan PPA tanpa memperhatikan kriteria debitur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52.

2.2. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Pengaruh Jumlah ATM, Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL) Terhadap Earning Per Share (EPS) pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 115 92

Analisis Pengaruh Portofolio Kredit Terhadap Non Performing Loan Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan

1 43 82

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 65 103

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Terhadap Profitabilitas(ROA) Bank Umum Swasta Nasional (Studi Empiris Pada 10 BankUmum Swasta Nasional Devisa Terbesar Yang Terdaftar di BEI Periode 2006-

3 17 147

Pengaruh Stuktur Modal, Likuiditas dan Non Performing Loan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2007 2010

1 14 113

Pengaruh Return on Asset, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan Terhadap Penyaluran Kredit

0 7 105

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Kredit - Analisis Pengaruh Restrukturisasi Kredit Terhadap Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

0 0 11