Aspek Akademis Manfaat Penelitian
Menurut Keputusan BPK RI Nomor 4KI-XIII.292012 tentang jenis Opini, terdapat empat jenis opini yang dapat diberikan oleh
pemeriksa, yaitu : 1.
Wajar Tanpa Pengecualian WTP memuat suatu pernyataan bahwa laporan Keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan SAP. Sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik SPAP yang
diberlakukan, BPK dapat memberikan opini WTP dengan paragraf penjelas karena keadaan tertentu sehingga mengharuskan
pemeriksa menambahkan suatu paragraf penjelasan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan sebagai modifikasi dari opini WTP.
2. Wajar Dengan Pengecualian WDP memuat suatu pernyataan
bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan SAP, kecuali untuk dampak hal-
hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan. 3.
Tidak Wajar memuat suatu pernyataan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material
sesuai dengan SAP. 4.
Pernyataan Menolak Memberikan Opini atau Tidak Memberikan Pendapat TMP menyatakan bahwa pemeriksa tidak menyatakan
opini atas laporan keuangan www.bpk.go.id.
Kriteria pemberian opini adalah evaluasi atas beberapa hal yaitu : 1. Sistem Pengendalian Intern.
Salah satu kriteria pemberian opini adalah evaluasi atas efektivitas Sistem Pengendalian Intern. Pengendalian Intern pada Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah dirancang dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah SPIP, SPI meliputi lima unsur pengendalian yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko,
kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. SPI dinyatakan efektif bila mampu memberikan keyakinan memadai
atas tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan entitas, keandalan pelaporan keuangan, keamanan aset negara dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Kepatuhan
Pemberian opini juga didasarkan pada penilaian kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan. Salah satu hasil pemeriksaan atas
Laporan Keuangan berupa laporan kepatuhan. Laporan tersebut mengungkapkan ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-
undangan yang mengakibatkan kerugian negara, potensi kerugian negara, kekurangan penerimaan, administrasi, ketidakhematan,
ketidakefisienan, dan ketidakefektifan.