Sejarah Kelembagaan Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4. Likuidasi hak-hak asing dalam bidang Agraria 5. Penghapusan sisa-sisa feodal dalam bidang agraria Untuk dapat melaksanakan tugas berat tersebut maka diperlukan lebih banyak tenaga-tenaga ahli dan profesional yang mampu menangani dan mengelola tugas bidang pertanahan. Tenaga ahli dan profesional yang dimaksud disini adalah tenaga yang mempunyai kecakapan, kemahiran dan keterampilan untuk membina, mengembangkan dan atau melaksanakan tugas-tugas yang berkenaan dengan pengaturan penggunaan tanah, pengaturan penataan kembali penguasaan dan pemilikan tanah, pengaturan pendaftaran hak untuk mencapai kepastian hak dan pengaturan administrasi pertanahan baik di pusat maupun daerah disamping memiliki integritas kepribadian yang tinggi. Oleh karena itu, Akademi Agraria yang kemudian dirubah menjadi Akademi Pertanahan Nasional terus ditingkatkan dan dikembangkan menjadi Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional yang menetapkan program pendidikannya secara konsisten berupa program pendidikan keahlian

2. Visi dan Misi

a. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta i. Visi Sesuai dengan kebijakan pembangunan pertanahan tahun 2010 - 2014 ditetapkan visi pembangunan pertanahan 2010 - 2014 yang termuat dalam Renstra BPN-RI yaitu : “Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar- besar kemakmuran raksyat, serta keadilan dan keberlanjutan system kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia“. Dengan memperhatikan visi Badan Pertanahan Nasional serta masalah-masalah yang dihadapi oleh Kanwil BPN Provinsi DIY maka ditetapkan visi Kanwil BPN Provinsi DIY Tahun 2010 – 2014 yang merupakam cita-cita yang ingin diwujudkan yaitu : “Menjadikan Kantor Wilayah BPN Provinsi DIY sebagai sumber informasi pertanahan menuju ke sistem pertanahan yang terpadu, efektif dan efisien dalam upaya pendayagunaan tanah bagi kepentingan masyarakat dengan prioritas utama mendorong partisipasi masyarakat dalam pelayanan dan pengelolaan pertanahan di Provinsi DIY” ii. Misi Berdasarkan misi BPN-RI tahun 2010 – 2014, ditetapkan misi pembangunan pertanahan di Kantor Wilayah BPN Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai berikut : a Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan ke- senjangan pen¬dapatan, serta pemantapan ketahanan pangan; b Percepatan penetapan hubungan hukum dan pelaksanaan pendaftaran tanah yang transparan dan efisien; c Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan pengaturan dan pengendalian penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah P4T sesuai RTRW; d Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mencegah dan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di provinsi DIY; e Melaksanakan sistem informasi manajemen pertanahan bagi pemerintah, masyarakat, pembangunan dan investasi. Sasaran yang akan dicapai adalah terwujudnya sistem pengelolaan pertanahan yang efisien, efektif dan terlaksananya penegakkan hukum terhadap hak atas tanah masyarakat dengan menerapkan prinsip-prinsip keadilan, transparansi dan demokrasi berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan. Prinsip dan azas pengelolaan pertanahan nasional dijalankan dengan 4 prinsip pertanahan yaitu: a Pengelolaan pertanahan harus berkonstribusi pada kesejahteraan rakyat welfare; b Pengelolaan pertanahan harus berkonstribusi pada keadilan justice; c Pengelolaan pertanahan harus berkonstribusi pada Indonesian Sustainibility Society sustainability;