8 sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan pesera
didik. Definisi layanan informasi dalam penelitian ini dijadikan sebagai bahan acuan
dalam membekali siswa dengan pengetahuan dan pemahaman tentang narkoba atau NAPZA yang kerap kali siswa terjerumus didalamnya, sehingga siswa dapat
memahami lingkungan hidupnya, mengembangkan cita-cita, siswa terhindar dari narkotika, dan siswa dapat termotivasi memanfaatkan bimbingan dan konseling
terutama layanan informasi.
2.2.1 Fungsi Layanan Informasi
Dalam W.S Winkel dan M.M Sri Hastuti 2004 dijelaskan fungsi pelayanan bimbingan di sekolah. Dijelaskan bahwa merujuk pada tujuan pendidikan nasional
bangsa dan usaha dasar pembangunan nasional, yang manan pada intinya tujuan itu adalah mencapai perkembangan optimal siswa, sesuai dengan tujuan institusional.
Maka hal yang perlu dilakukan lembaga pendidikan pada dasarnya membina tiga hal usaha pokok, yaitu:
1. Pengolahan administrasi. Hal ini dilakukan oleh bidang administrasi dan supervise.
2. Pengembangan pemahaman dan pengetahuan, nilai dan sikap, serta ketrampilan melalui program kegiatan intrakulikuler dan nonkulikuler. Hal ini
dilakukan oleh bidang pengajaran
9 3. Pelayayanan khusus kepada siswa dalam berbagai bidang yang membulatkan
pendidikan siswa dan atau menunjang kesejahteraan siswa, seperti pengelola kegiatan ekstrakurikuler, pengadaan koperasi sekolah, pengadaan kantin
sekolah, pelayanan perumahan, pengadaan perpustakaan, dan pelayanan bimbingan. Bentuk-bentuk pelayanan ini tercakup dalam istilah pembinaan
siswa bimbingan dan kosneling sebagai salah satu bidang sub bidang dari bidang
pembinaan siswa mempunyai funsiyang khas bila dibandingkan dengan sub bidang lain, fungsi dari pelayanan bimbingan memiliki corak yang khas yaitu corak
pelayanan bimbingan sebagai bantuan yang bersifat psikis atau psikologis. Tujuan pelayanan bimbingan adalah supaya sesama manusia mampi mengatur hidupnya
sendiri, menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasa dengan beroedoman pada cita-cita yang mewujudkan semua potensi yang baik secara
memuaskan. Dengan demikian, jelaslah bahwa cirikhas dari bantuan melalui pelayanan bimbingan terletak dalam tujuan bantuan itu diberikan, dan dari
penjelasan singkat tersebut terungkap apa yang menjadi fungsi pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, fungsi itu dapat dirinci atas:
1. Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa mendapatkan program studi yang sesuai baginya dalam rangka kurikulum
pengajaran yang disediakan sekolah; memilih kegiatan ekstrakurikuler yang cocok baginya selama menjadi perserta didik disekolah yang bersangkutan;
10 menentukan program studi lanjutan yang sesuai; merencanakan budang
pekerjaan, dan sebagainya. 2. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa
menemukan cara menempatkan diri secara tepat dalam berbagai keadaan dan situasi yang dihadapinya.
3. Fungsi pengadaptasian. Yaitu fungsi bimbingan sebagai narasumber bagi tenaga pendidik lain
merujuk pada tujuan layanan informasi yaitu untuk membekali siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan seklah, bidang pekerjaan
dan bidang pekerbangan pribadi sosial, supaya mereka dapat beajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya
sendiri, maka dapat ditarik kesimpulan fungsi menurut W.S Winkel dan M. M Sri Hastuti 2004 yaitu fungsi penyesuaian yaitu fungsi bimbingan dalam membantu
siswa menemukan cara menempakan diri secara tepat dalam berbagai keadaan dan situasi yang dihadapinya.
Sedangkan menurut Prayitno dan Erman Amti 1999 bahwa fungsi pelayanan BK meliputi:
1. Funsgi pemahaman yang mencakup pemahaman tentang diri siswa 2. Fungsi pencegahan yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya
siswa dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul.
11 3. Fungsi pengentasan yang akan menghasilkan terentasnya masalah yang
dialami siswa. 4. Funsgi pemeliharaan dan pengembangan yang menghasilkan terpeliharanya
dan berkembangnya berbagai petensi positif siswa dalam rangka perkembangan diri.
Merujuk pada tujuan layanan informasi yaitu untuk membekali siswa dengan pengetahuan tentan data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan,
bidang perkembangan pribadi sosial, supaya mereka dapat belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya
senidiri, maka dapat ditarik kesimpulan fungsi layanan informasi menurut Prayitno dan Erman Amti 1999 yakni:
1. Fungsi pemahaman, yaitu funsgi layanan BK berupa layaan informasi yang akan menghasilkan pemahaman tentang suatu hal oleh pihak-pihak yang
diberi layanan agar siswa dapat berkembang sesuai yang diinginkan. 2. Funsgi pencegahan, yaitu fungsi layanan bimbingan dan konseling berupa
layanan informasi yang akan menghasilkan dapat tercegahnya atau terhindarnya permasalahan yang akan mengganggu, menghambat, dan
menimbulkan kesulitan dalam proses perkembangna siswa.
2.2.2 Tipe-Tipe Informasi