32 c. Golongan Sedative Hypnotika yaitu nitrazepam, barbiturate dan
persenyawaan serta zat lain yang khasiatnya serupa. d. Golongan Ansiolitika anti cemas dan zat lain yang khasiatnya serupa.
2.5.2 Berbagai dampak Narkoba
Perlu diingat narkoba telah digunakan selama berabad-abad setelah peradaban manusia. Narkoba digunakan untuk mengpbati penyakit, sebagai bagian dari ritual
keagamaan, dalain-lain. Segala sesuatau yang digunakan secara berlebihan akan tidak akan berdampak baik. Pada awal penggunaan narkoba, saat narkoba masih
digunakan sesekali dalam dosis yang kecil masih belum ada dampak yang berarti. Tetapi dengan berjalannya waktu, serta bertambahnya doseis penggunaa dan
apalagi ditambah adanya kebiasaan di kalangan para pecandu untuk menggunakan jenis narkoba berbeda polydrug use dan mencampur narkoba yang berlawanan
jenis untuk mendapatkan efek yang berbeda mixing drugs maka bertambah rumit dan kompleks pula dampak yang akan muncul.
Dampak dari obat-obatan sangat beragam dan berbantung pada beberaoa faktor yaitu usia, jenis zat, cara menggunakan, dan lama penggunaa. Dampak obat-obatan
beragam karena zat yang terkandung di dalam setiap obat atu narkotika juga sudah berbeda, menurut Arif Suherman 2003 adiksi terhadap narkotika berdampak tidak
hanya pada aspek fisik dan mental seseorang tetapi juga pada keadaan emosional, fsm spiritual yang bersangkutan.
1. Dampak Fisik
33 Adaptasi biologis tubuh manusia terhadap penggunaan narkoba untuk jangka
panjang bisa dibilang cukup ektensif, terutama dengan obat-obatan yang tergolong dalam kelompok downers. Tubuh manusia bahakan dapat berubah bergitu banyak
hingga sel-sel dan organ tubuh menjado tergantung [ada obat tersebut. Namun bila penggunaan narkoba dihentikan, ini akan mengubah semua susunan dan
keseimbangan kimia tubuh. Mungkin aka nada kelebihan suatu jenis anzym dan kurangnya transmisi syaraf tertentu dan secara otomatis tubuh akan
menyeimbangkan kondisi yang sedang terjadi dan gejala ini biasa disebut dengan Gejala Putus Obat GPO.
GPO merupakan momok tersendiri bagi para pengguna narkoba. Ketakutan itu berupa rasa sakit ketika pengguna mengalami GPO yang sangat tidak mengenakan
dan ini salah satu alasan mengapa pengguna sangat sulitterlepas dari narkoba. Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam tubuh seperti liver,
jantung, paru-paru, ginjal dan otak juga mengalami kerusakan akibat penggunaan jangka panjang narkoba. Banyak sekali pecandu narkoba yang berkir dengan ketaup
jantung yang bocor, paru-paru yang keropos, dan liver yang rusak, belum lagi kerusakan fisik akibat infeksi virus HIV dan Hepatitis C yang umum diderita oleh
pecandu yang menggunakan jarum suntik.
2. Dampak Mental
Selain ketergantungan fisik, terjadi juga ketergantungan mental, ketergantungan mental ini lebih sulit untuk dipulihkan daripada ketergantungan fisik.
34 Ketergantungan yang dialami secara fisik akan selesai jika GPO terlewati, tetapi
setelah itu akan muncul ketergantungan mental, didalam bentuk yang dikenal dengan isitilah sugesti.
Orang seringkali menganggap bahwa sakaw dan sugesti adalah hal yang sama, ini adalah anggapan yang salah. Sakaw itu bersifat fisik dan merupakan munculnya
keinginan utnuk kembali menggunakan narkoba, sugesti ini tidak mudah hilang setelah pengguna tidak lagi mengkonsumsi narkoba.
Dampak mental yang lain adalah pikiran dan perilaku obsesif komplusif, serta tindakan implusif. Pikiran pecandu menjadi terobsesi pada narkoba dan penggunaan
narkoba. Narkoba adalah satu-satunya yang ada dalam pikiranya, pecandu aklan menggunakan segala cara untuk memikirkan cara tercepat untuk mendapatkan
narkoba, tetapi pecandu tidak pernah memikirkan dampak dari tindakan yang dilakukan seperti mencuri, berbohong, atau sharing needle karena perilakunya
selalu impusive. Pecandu juga selalu berfikir dan berperilaku kompusif, dalam artian pecandu
selalu mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama, bisa dikatakan bahwa dampak mental dari narkoba adalah mematikan akal sehat para penggunannya, teruatama
yang sudah dalam tahap kecanduan ini semua membuktikan bahwa adiksi adalah penyakit yang berbahaya.
3. Dampak Emosional