72
2. Reinforcement
Reinforceme nt 5 mm
Reinforceme nt ≤ 5 mm
Reinforceme nt ≤ 4 mm
Reinforceme nt ≤ 3 mm
Tidak terdapat alur
las yang menonjol
3. Undercut
Lebar cekungan
pada benda kerja 3
mm Lebar
cekungan pada benda
kerja ≤
3 mm
Lebar cekungan
pada benda kerja
≤ 2 mm
Lebar cekungan
pada benda kerja
≤ 1 mm
Tidak terdapat
cekungan pada benda
kerja
4. Weaving fault
Hasil lasan terdapat
gelombang setinggi 3
mm Hasil lasan
terdapat gelombang
setinggi ≤ 3 mm
Hasil lasan terdapat
gelombang setinggi ≤ 2
mm Hasil lasan
terdapat gelombang
setinggi ≤ 1 mm
Hasil lasan tidak
terdapat gelombang
dan rata
5. Fault
of electrode
change Sambungan
las terdapat spasi
dan permukaan
benda kerja menghitam
Sambungan las terdapat
spasi Sambungan
alur las tidak rata
dan bergelomba
ng Sambungan
alur las tidak rata
Sambungan alur las rata
6. Alur las terlalu
tinggi Tinggi hasil
lasan 2,5x diameter
elektroda Tinggi hasil
lasan= 2,5x diameter
elektroda Tinggi hasil
lasan= 2x diameter
elektroda Tinggi hasil
lasan= 1,5x diameter
elektroda Tinggi hasil
lasan= 1x diameter
elektroda
7. Alur las terlalu
lebar Lebar hasil
lasan 3,5x diameter
elektroda Lebar hasil
lasan= 3,5x diameter
elektroda Lebar hasil
lasan= 3x diameter
elektroda Lebar hasil
lasan= 2,5x diameter
elektroda Lebar hasil
lasan= 2x diameter
elektroda
8. Alur las tidak
beraturan Alur las
keluar dari jalur
sebanyak 3x
Alur las keluar dari
jalur sebanyak 3x
Alur las keluar dari
jalur sebanyak 2x
Alur las keluar dari
jalur sebanyak 1x
Alur las lurus
9. Alur las tidak
rata Tinggi hasil
lasan 2,5x diameter
elektroda Tinggi hasil
lasan= 2,5x diameter
elektroda Tinggi hasil
lasan= 2x diameter
elektroda Tinggi hasil
lasan= 1,5x diameter
elektroda Tinggi hasil
lasan= 1x diameter
elektroda
10. Alur las terlalu tipis
Tinggi hasil lasan 2,5x
diameter elektroda
Tinggi hasil lasan= 2,5x
diameter elektroda
Tinggi hasil lasan= 2x
diameter elektroda
Tinggi hasil lasan= 1,5x
diameter elektroda
Tinggi hasil lasan= 1x
diameter elektroda
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini adalah:
1. Perencanaan
Perencanaan dalam penelitian yang dilakukan dimulai dengan: a.
Mengkonsultasikan materi las busur listrik, lembar tes, lembar observasi dan lembar unjuk kerja yang telah ditetapkan berdasarkan silabus.
73 b.
Melakukan uji validasi pada tes, lembar observasi dan lembar unjuk kerja dengan pertimbangan para ahlijudgment expert.
c. Melakukan uji coba soal tes tentang materi las busur listrik
d. Menghasilkan tes, lembar observasi dan lembar unjuk kerja yang berkualitas
sehingga layak digunakan untuk pengambilan data.
2. Pretest tes awal
Sebelum diberikan perlakuan, siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest berupa soal las busur listrik, dengan tujuan mengetahui
keadaan kedua kelas sebelum diberi perlakuan. Apabila setelah diberi tes awal, hasilnya memperlihatkan bahwa perbedaan kemampuan yang dimiliki oleh kedua
kelas tersebut tidak berbeda jauh, maka dilanjutkan ke tahap berikutnya, yakni pemberian perlakuan.
3. Pemberian Perlakuan
Setelah kedua kelompok diberikan tes awal dan telah dianggap seimbang, maka tahap selanjutnya adalah pemberian perlakuan. Pada tahap ini, peneliti
memberikan perlakuan pada kelas eksperimen, yaitu sesuai dengan langkah- langkah penggunaan metode inquiry. Sedangkan kelas kontrol tetap menggunakan
metode seperti sehari-hari yaitu demonstrasi.
4. Post-test tes akhir
Tahap yang terakhir adalah pemberian tes kembali oleh peneliti pada kelompok eksperimen dan kontrol. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh pemberian perlakuan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol.
74 Kemudian hasil yang didapat akan dibandingkan dengan hasil yang didapat pada
waktu tes awal.
5. Hasil
Hasil penelitian yang berupa data hasil tes kemampuan siswa dari pretest, post-test berupa tes, hasil observasi, dan hasil unjuk kerja selanjutnya dilakukan
perhitungan dengan menggunakan statistik deskriptif.
I. Prosedur Perlakuan
1. Kelas Eksperimen menggunakan metode
inquiry
a. Siswa menerima penjelasan tentang parameter las dan cara menguasai busur
nyala. b.
Mengenali karakter busur nyala dengan menyalakan elektroda dan
menggerakkan busur nyala ke segala arah. c.
Mengendalikan busur nyala dengan menggerakkan elektroda naik-turun sampai siswa dapat menguasai busur nyala dengan baik.
d. Siswa menyetabilkan busur nyala dengan menggerakkan elektroda secara
lurus. e.
Siswa membuat jalur las
2. Kelas Kontrol menggunakan metode demonstrasi
a. Menjelaskan kepada siswa tentang parameter las
b. Mendemonstrasikan kepada siswa tentang cara mengelas jalur
c. Memberi perintah kepada siswa untuk menirukan gerakan yang telah
diajarkan oleh guru. d.
Memberi perintah kepada siswa untuk membuat jalur
75
J. Teknik Analisis Data