Penelitian yang Relevan Kerangka Pikir

59 Aplikasi keseimbangan pada pelaksanaan praktek las busur listrik adalah: 1 mampu menjaga keseimbangan pada kaki dan badan untuk menahan beban agar gerakan lengan dapat stabil.

B. Penelitian yang Relevan

Tinjauan pustaka ini dimaksud untuk mengkaji hasil penelitian yang relevan dengan penelitian penulis. Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, diantaranya sebagai berikut: 1. Hasil penelitian Ibrahim dengan judul “Pengaruh Metode Inkuiri dan Pemberian Tugas terhadap Aktivitas dan Pemahaman Konsep Sains Siswa Kelas VII SMP N 1 Orong Telu, Sumbawa-NTB”. Pembelajaran inkuiri dilaksanakan pada kelas VII C dengan jumlah siswa 26 orang. Peningkatan penggunaan metode inkuiri sebesar 7,06. 2. Hasil penelitian Prayitno dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode Inquiry dalam Pembelajaran IPA dengan Materi Perubahan Lingkungan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 dan 3 Sidomulyo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora”. Subjek penelitian SDN 1 Sidomulyo sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 28 anak dan SDN 3 Sidomulyo sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 34 anak. Menurut hasil analisis deskriptif dapat dilihat rata-rata untuk kelompok eksperimen yaitu sebesar 78,93 dan rata-rata untuk kelompok kontrol yaitu sebesar 75,00. 3. Hasil penelitian Evi Nuraini dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD N Cepit Sewon Bantul”. Subjek penelitian kelas IV B sebagai kelompok eksperimen dengan 60 jumlah 26 siswa dan kelas IV A sebagai kelompok kontrol dengan jumlah 25 siswa. Peningkatan penggunaan metode inkuiri sebesar 12,07.

C. Kerangka Pikir

Teknik las memiliki aspek keterampilan yang kompleks. Keterampilan merupakan gerakan artikulasi yang konsep pokoknya dikembangkan sepenuhnya oleh manusia berdasarkan kemampuan mengendalikan dan menyesuaikan keterampilan kognitif dengan kondisi lingkungan fisik untuk dihubungkan dengan aspek lain yang terlibat dalam interaksi. Sehingga praktek las merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang melalui proses belajar melibatkan keterampilan kognitif dan sikap yang diekspresikan dalam kegiatan praktek dengan menggunakan alat las. Keterampilan dalam mengelas dapat dilihat dari kualitas sambungan lasan. Kualitas sambungan las dikatakan baik jika terdapat kesesuaian antara parameter las, keterampilan kognitif dan keterampilan motorik siswa. Akan tetapi setiap siswa memiliki kemampuan fisik yang berbeda. Hal itu disebabkan oleh perbedaan kematangan perkembangan sistem saraf otak berkaitan dengan kecerdasan kinestetik yang memungkinkan berkembangnya kemampuan motorik siswa juga berbeda, sehingga menimbulkan karakteristik unik pada hasil las yang dihasilkan. Kemampuan fisik inilah yang berpengaruh terhadap kecepatan pengelasan dan panjang busur, yang nantinya arus harus menyesuaikan dengan kedua parameter las tersebut. Melalui metode inquiry, siswa diharapkan mampu menemukan karakteristik dalam hal pengoperasian las listrik. Tugas guru adalah mengarahkan siswa untuk 61 menemukan parameter las yang disesuaikan dengan karakteristik pengelasannya, sehingga siswa bisa berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

D. Pertanyaan Penelitian