40 guru hanya sebagai
pembimbing jika
siswa menemui
kesulitan Bentuk metode
Metode berdasarkan
penggunaannya Metode
berdasarkan aspek pendekatan
Peran guru Sebagai metode penyajian,
demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan
oleh guru Siswa dituntut untuk
mencari sendiri
dengan eksperimen,
guru hanya sebagai pembimbing
jika terdapat kesulitan
4. Las Busur Listrik
a. Definisi las busur listrik
Prinsip pengelasan dengan busur nyala listrik adalah sebagai berikut: dua metal yang konduktif jika dialiri arus listrik yang cukup panas dense dengan
tegangan yang relatif rendah akan menghasilkan loncatan elektron yang menimbulkan panas amat tinggi, yang mencapai di atas 9.000°F 5.000°C
sehingga dengan mudahcepat dapat mencairkan kedua metal tersebut. Sri Widharto, 2008:21.
Las busur listrik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah las elektroda terbungkus SMAW. Dalam proses pengelasan ini menggunakan
elektroda berselaput sebagai bahan tambah yaitu berupa kawat elektroda logam yang dibungkus dengan fluks. Kawat logam berfungsi sebagai penghantar arus
listrik ke busur dan sekaligus sebagai bahan pengisi filler. Selama pengelasan, fluks mencair dan membentuk terak slag yang berfungsi sebagai lapisan logam
las terhadap udara sekitarnya. Fluks juga menghasilkan gas yang bisa melindungi butiran-butiran logam cair yang berasal dari ujung elektroda yang mencair dan
jatuh ke tempat sambungan. Dapat dilihat pada gambar 1 bahwa busur listrik
41 terbentuk diantara logam induk dan ujung elektroda. Karena panas dari busur ini
maka logam induk dan ujung elektroda tersebut mencair dan kemudian membeku bersama. Harsono Wiryosumarto, 2008:9.
Gambar 1. Proses Pengelasan SMAW
b. Keuntungan dan kelemahan las busur listrik
Keuntungan las SMAW : 1
selaput pembungkus elektroda mempunyai fungsi serbaguna dan banyak jenisnya kurang lebih ada 100 tipe untuk pengelasan bahan yang berbeda.
2 sumber tenaga dari SMAW AC maupun DC dapat ditancapkan di dinding
atau dapat dijalankan disetiap tempat sepanjang terdapat bahan bakar. 3
pengelasan dapat dilakukan pada berbagai posisi mulai dari posisi flat, mendatar, tegak dan di atas kepala.
4 sensitivitasnya terhadap gangguan pengelasan berupa angin cukup baik
5 sumber tenaga dan juga perawatan mesin SMAW lumayan murah. Selain itu
mesin SMAW sangat awet, relatif mudah dioperasikan dan mudah di setting.
42 Kekurangan las SMAW:
1 uap lembab di udara dapat masuk ke dalam elektroda.
2 terak yang dihasilkan ketika selaput elektroda mencair harus selalu
dibersihkan setiap kali selesai mengelas. 3
operator harus berhenti dan mengganti elektroda setiap beberapa menit, ketika setiap menit busur listrik tidak dinyalakan untuk mengelas, itu
menyebabkan ongkos tenaga kerja tidak produktif.
c. Teknik mengelas