Perlindungan Hukum Dalam Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

5. Perlindungan Hukum Dalam Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

Indonesia sebagai negara hukum wajib melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, hal ini terlihat pada tujuan negara yang terdapat dalam Alinea Keempat UUD 1945. 105 Perlindungan hukum dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum, secara garis besar dapat diartikan sebagai penghormatan terhadap hak-hak perorangan atas tanah. Hal ini berkaitan dengan konsekuensi pengakuan negara terhadap tanah seseorang atau suatu masyarakat hukum adat, maka negara wajib memberi jaminan kepastian hukum terhadap hak atas tanah tersebut sehingga lebih mudah bagi seseorang untuk mempertahankan haknya terhadap gangguan pihak lain. 106 Dalam fungsinya untuk melindungi kepentingan manusia, hukum mempunyai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Adapun tujuan pokok hukum adalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, menciptakan ketertiban dan keseimbangan. Dengan tercapainya ketertiban di dalam masyarakat diharapkan kepentingan manusia akan terlindungi. 107 Agar kepentingan manusia terlindungi, hukum harus dilaksanakan dan ditegakkan. Dalam menegakkan hukum ada 3 tiga unsur yang selalu harus 105 Ediwarman, Op.Cit, hal. 48. 106 Maria S.W.Sumardjono, Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi Dan Implementasi, Jakarta, Kompas, 2001, hal. 32 107 Sudikno Mertokusumo, Op.Cit., hal. 71. Universitas Sumatera Utara diperhatikan, yaitu: kepastian hukum rechtssicherheit, kemanfaatan zweekmassigkeit dan keadilan gerechtigkeit. 108 Salah satu bentuk implementasi kepastian hukum yaitu adanya perlindungan terhadap tindakan sewenang-wenang. Masyarakat mengharapkan adanya kepastian hukum, karena dengan adanya kepastian hukum masyarakat akan lebih tertib, karena tujuan adanya hukum adalah untuk ketertiban masyarakat. Selain itu masyarakat mengharapkan manfaat dalam pelaksanaan penegakan hukum. Hukum tercipta untuk mengatur manusia, maka pelaksanaan hukum atau penegakan hukum harus memberi manfaat atau kegunaan bagi masyarakat. Dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum, kepentingan individu dihadapkan dengan kepentingan masyarakat atau kepentingan umum, dimana pemerintah menginginkan kepentingan umum yang diutamakan demi terlaksananya rencana pembangunan pada lokasi tersebut. Namun di sisi lain, bagi pemegang hak atas tanah yang menjadi korban, menganggap hubungan mereka dengan tanah tidak sekedar hubungan manusia dengan barang, dikarenakan kemungkinan tanah yang mereka tempati telah memberikan pekerjaan dan pendapatan ekonomi bagi keluarga mereka selama puluhan tahun sehingga sangat wajar apabila para warga pemilik tanah sulit untuk melepaskan tanah tersebut untuk dipakai menjadi kepentingan umum dikarenakan faktor sosial dan faktor ekonomi tadi. 108 Ibid. Universitas Sumatera Utara Sebagai bentuk perwujudan perlindungan hukum yang paling esensial dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum adalah masalah pemberian ganti rugi yang layak dan adil kepada pihak yang berhak sebagaimana disebut dalam Pasal 1 angka 2 UU 22012, yaitu bahwa “pengadaan tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak”. Sehingga untuk mendapatkan ganti kerugian yang layak dan adil itu harus ada dasar dan cara perhitungan harga ganti rugi tanah yang diformulasikan sehingga menjadi layak dan adil sesuai bunyi undang- undang tersebut. Bentuk lain dari perlindungan serta penghormatan hak atas tanah dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum adalah dengan dilakukannya musyawarah terlebih dahulu dengan pemilik tanah untuk menentukan dan menetapkan besarnya ganti rugi yang diberikan kepada pihak yang berhak atas tanah. 109 Pengaturan perlindungan kepemilikan tanah selain terdapat di dalam UUD 1945, juga terdapat di dalam Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia UU HAM, yang diatur dalam: a. Pasal 36 ayat 1 dan 2 tentang hak milik termasuk tanah sebagai hak asasi dan jaminan tidak adanya perampasan secara sewenang-wenang atas hak miliknya oleh siapapun. b. Pasal 37 ayat 1 tentang syarat mencabut hak milik adalah untuk kepentingan umum, dengan pemberian ganti rugi dan harus berdasarkan undang-undang. 109 Mudakir Iskandar Syah, Dasar-dasar Pembebasan Tanah Untuk Kepentingan Umum, Jakarta: Jala Permata, 2007, hal. 17. Universitas Sumatera Utara Perlindungan hukum kepemilikan tanah sebagaimana diuraikan di atas mau menjelaskan bahwa hak penguasaan atas tanah oleh individu merupakan hak asasi yang harus dilindungi. Pengambilan tanah rakyat oleh siapa pun, termasuk oleh pemerintah, tidak boleh dilakukan secara sewenang-wenang dengan alasan apa pun, termasuk alasan untuk kepentingan umum. Jika terpaksa tanah rakyat diambil bagi pembangunan untuk kepentingan umum, maka pengambilan tersebut haruslah didasarkan pada undang-undang dan dengan memberikan ganti rugi yang wajar. Terhadap hal tersebut, UU 22012 juga mensyaratkan perihal yang sama, yakni pengadaan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak. Jika dianalisa berdasarkan teori perlindungan hukum yang mengkaji dan menganalisis tentang wujud atau bentuk dan tujuan perlindungan yang berfokus kepada perlindungan hukum yang diberikan kepada masyarakat, masyarakat yang disasarkan pada teori ini yaitu masyarakat yang berada pada posisi yang lemah baik secara ekonomis maupun lemah dari aspek yuridis. Sehingga pengadaan tanah yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk kepentingan umum harus dapat melindungi hak dan kepentingan pihak yang berhak atas tanah, dimana mereka diharapkan mau melepaskan hak atas tanahnya dan sebagai imbalan dengan memberikan ganti kerugian yang layak dan seadil-adilnya. Perlindungan hukum dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum dapat dianalisa dalam aturan hukumnya dengan cara membatasi pengertian kepentingan umum dalam pengadaan tanah, melindungi hak-hak atas tanah dan melindungi penggantian kerugian. Universitas Sumatera Utara Perlindungan terhadap hak-hak atas tanah dilindungi oleh Undang-undang Dasar 1945 yang dinyatakan dalam Pasal 28 huruf h ayat 4, bahwa “setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil secara sewenang-wenang dan harus diimbangi dengan ganti kerugian”. Diharapkan ganti kerugian tersebut selain pembayaran dengan nilai uang juga harus dapat memberikan kelangsungan hidup yang lebih baik dari tingkat kehidupan sosial ekonomi sebelum terkena pengadaan tanah, sehingga menghasilkan suatu ganti rugi yang seimbang. 110 Apabila melihat peraturan-peraturan pengadaan tanah sebelum UU 22012 lahir, pengadaan tanah untuk pembangunan lebih dominan merupakan sarana hukum untuk menggusur rakyat, karena tidak memberi manfaat langsung kepada masyarakat secara sosial atau ekonomis. Ketidakadilan dirasakan oleh masyarakat yang tanahnya terkena proyek, antara lain dalam penentuan proyek, masyarakat sering tidak didengar atau diberitahukan terlebih dahulu, hanya diberitahu untuk kepentingan pembangunan, bila ada yang mempertahankan tanahnya dianggap sebagai pembangkang. Pengaduan masyarakat disampaikan ke DPR sebagian besar menyangkut perlakuan tidak adil yang dialami oleh warga masyarakat pemegang hak atas tanah yang tanahnya dibebaskan untuk kepentingan umum atau kepentingan pembangunan, khususnya dalam hal ganti rugi tanah. Penyebab utama timbulnya hal-hal tersebut diatas antara lain dikarenakan tidak adanya pemahaman yang mendalam tentang konsep keseimbangan dan keserasian antara kepentingan umum dan kepentingan perseorangan. Aparat 110 Adrian Sutedi, Op.Cit., hal. 62. Universitas Sumatera Utara pelaksana pengadaan tanah lebih banyak memihak kepentingan pemerintah atau penguasa. Keberpihakan aparat pelaksana kepada kepentingan pemerintah atau pengusaha didorong oleh keinginan untuk mencapai target-target yang telah ditentukan sebagai ukuran prestasi kerja aparat yang bersangkutan, juga karena ada keuntungan-keuntungan tertentu yang dapat dinikmati oleh aparat yang bersangkutan. 111 Selain itu penyebab lainnya adalah mengenai ganti rugi yang ditekan sehingga masyarakat tidak dapat turut menikmati keuntungan-keuntungan masa depan yang tercipta karena pengorbanan hak-hak atas tanah mereka. Keuntungan yang tercipta karena kenaikan nilai tanah sebagai akibat dari proyek pembangunan lebih banyak dinikmati oleh pihak lainnya.

6. Perlindungan Hukum Dalam Hal Ganti Rugi Pengadaan Tanah

Dokumen yang terkait

TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK GANTI KERUGIAN DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 GUNA MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HUKUM.

0 3 15

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK GANTI KERUGIAN DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 GUNA MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HUKUM.

0 5 11

PENDAHULUAN TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK GANTI KERUGIAN DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 GUNA MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HUKUM.

0 4 21

PENUTUP TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK GANTI KERUGIAN DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 GUNA MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HUKUM.

0 3 6

PROSES GANTI RUGI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN JALAN TOL SERPONG-CINERE DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM.

0 1 1

TATA CARA PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM YANG MENJAMIN KEDUDUKAN HUKUM PEMEGANG HAK ATAS TANAH (BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMER 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM).

0 1 11

undang undang nomor 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum

0 0 26

Perlindungan Hukum Terhadap Pihak Yang Berhak Atas Tanah Dalam Hal Ganti Rugi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Hukum Terhadap Pihak Yang Berhak Atas Tanah Dalam Hal Ganti Rugi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

0 0 23

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG GANTI RUGI HAK RAKYAT DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM (Studi Analisis Tentang Undang-Undang Nomor 2 TAhun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum) - Raden Intan Repository

0 0 121