Penilaian Ganti Kerugian Perlindungan Hukum Terhadap Pihak Yang Berhak Atas Tanah Dalam Hal Ganti Rugi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Bila tidak senilai, namanya bukan ganti rugi, tetapi sekedar pemberian pengganti atas tanahnya yang tergusur. Prinsip dan tujuan UUPA harus dimaknai bahwa ditempuhnya prosedur penggusuran tidak berarti akan merendahkan nilai ganti rugi tanah, bangunan dan tanamannya serta benda-benda lain yang melekat pada bangunan dan tanah”. 117 Dalam pemberian ganti rugi tersebut, hal-hal yang harus diperhatikan adalah ganti rugi yang layak. Untuk itu, perlu dirumuskan pengertian dari kata “layak” tersebut, yang secara awam dapat saja kita sebut dengan “harga yang wajar” atau titik tengah dari harga pasar dengan harga dalam tagihan pajak nilai jual objek pajakNJOP. 118 Namun demikian ada pendapat yang patut dipedomani dari pengertian layak ini, yakni sebagaimana yang ditegaskan oleh AP. Parlindungan: 119 “bahwa orang yang dicabut haknya itu tidak berada dalam keadaan lebih miskin ataupun akan menjadi miskin kelak karena uang ganti pembayaran rugi itu telah habis dikonsumsi, minimal dia harus dapat dalam situasi ekonomi yang sekurang-kurangnya sama seperti sebelum dicabut haknya, syukur kalau bertambah lebih baik, atau minimal harus dapatlah dia pengganti yang wajar, misalnya dengan pemberian ganti rugi tersebut yang bersangkutan dapat membeli tanah di tempat lain yang memungkinkan dia membangun rumah kembali dan melanjutkan kehidupannya di tempat yang baru.”

3. Penilaian Ganti Kerugian

Penilaian ganti kerugian ditetapkan oleh penilai pertanahan yang ditetapkan oleh lembaga pertanahan Badan Pertanahan NasionalBPN RI. Sesuai Pasal 1 angka 11 UU 22012, Penilai Pertanahan adalah: 117 Adrian Sutedi, Op.Cit., hal 184. 118 Ibid. 119 A.P. Parlindungan, Pencabutan Dan Pembebasan Hak Atas Tanah Suatu Studi Perbandingan, Op.Cit , hal 42-43. Universitas Sumatera Utara “orang perseorangan yang melakukan penilaian secara independen dan professional yang telah mendapat izin praktek penilaian dari Menteri Keuangan dan telah mendapat lisensi dari lembaga BPN untuk menghitung nilaiharga objek pengadaan tanah”. Penilaian besarnya nilai ganti kerugian oleh penilai dilakukan bidang per bidang tanah, meliputi: 120 1. Tanah; 2. Ruang atas tanah dan bawah tanah; 3. Bangunan; 4. Tanaman; 5. Benda yang berkaitan dengan tanah; danatau 6. Kerugian lain yang dapat dinilai. Dalam UU 22012 tidak menyebutkan dasar perhitungan ganti rugi sebagaimana sebelumnya diatur dalam Perpres 362005 Jo. Perpres 652006. Apakah penetapan ganti rugi berpedoman kepada NJOP atau nilai nyata pada saat dilaksanakan pengadaan tanah. Penilaian harga tanah diserahkan kepada penilai pertanahan atau lembaga penilai. Adanya lembaga penilai harga tanah di dalam pengadaan tanah tersebut dapat dikatakan merupakan langkah maju, sudah cukup lama disarankan oleh para ahli di bidang pertanahan karena pada peraturan tentang pengadaan tanah sebelumnya tidak dikenal lembaga seperti ini. Hanya saja lembaga penilai harga tanah ini haruslah memiliki kredibilitas yang dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya serta tidak memihak atau obyektif dalam melakukan penilaian terhadap nilai tanah. Mencermati tugas lembaga penilai yaitu melakukan penilaian terhadap harga tanah, jadi yang dinilai adalah harga tanah bukan nilai tanah. Nilai tanah 120 Pasal 33 UU 22012. Universitas Sumatera Utara mengandung makna yang lebih luas dari harga tanah. Harga tanah memuat makna yang lebih sempit yaitu harga secara fisik atau terbatas pada konsep ekonomi. 121 Bagi masyarakat Indonesia, tanah tidak hanya mengandung nilai ekonomis semata akan tetapi lebih luas dari hal itu, ada nilai-nilai lain yang terdapat pada sebidang tanah, seperti nilai magis religius, nilai budaya dan lain sebagainya. Hal-hal ini sulit untuk diukur atau dinilai dengan sejumlah uang.

4. Bentuk Ganti Rugi Dalam Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

Dokumen yang terkait

TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK GANTI KERUGIAN DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 GUNA MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HUKUM.

0 3 15

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK GANTI KERUGIAN DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 GUNA MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HUKUM.

0 5 11

PENDAHULUAN TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK GANTI KERUGIAN DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 GUNA MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HUKUM.

0 4 21

PENUTUP TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK GANTI KERUGIAN DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 GUNA MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HUKUM.

0 3 6

PROSES GANTI RUGI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN JALAN TOL SERPONG-CINERE DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM.

0 1 1

TATA CARA PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM YANG MENJAMIN KEDUDUKAN HUKUM PEMEGANG HAK ATAS TANAH (BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMER 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM).

0 1 11

undang undang nomor 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum

0 0 26

Perlindungan Hukum Terhadap Pihak Yang Berhak Atas Tanah Dalam Hal Ganti Rugi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Hukum Terhadap Pihak Yang Berhak Atas Tanah Dalam Hal Ganti Rugi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

0 0 23

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG GANTI RUGI HAK RAKYAT DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM (Studi Analisis Tentang Undang-Undang Nomor 2 TAhun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum) - Raden Intan Repository

0 0 121