Keppres 551993 kemudian sudah tidak sesuai dengan landasan hukum dalam melaksanakan pembangunan untuk kepentingan umum dan dikaitkan
dengan telah berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, yang memberikan kewenangan kepada daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah. Pengadaan tanah kemudian diatur dengan Peraturan Presiden
Nomor 36 Tahun 2005 untuk selanjutnya disebut “Perpres 362005” yang kemudian dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 untuk
selanjutnya disebut “Perpres 652006”. Kemudian akhirnya pada tahun 2012, Indonesia memiliki undang-undang yang mengatur secara khusus tentang
pengadaan tanah untuk kepentingan umum, yaitu UU 22012. Disahkannya UU 22012 diharapkan menjadi payung hukum guna
memperlancar pelaksanaan pembangunan infrastruktur untuk kepentingan umum, namun apakah undang-undang ini memberikan jaminan perlindungan hukum
terhadap Pihak yang Berhak atas tanah yang digunakan bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian berjudul: “Perlindungan Hukum Terhadap Pihak Yang Berhak Atas Tanah Dalam Hal Ganti
Rugi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum”.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan salah satu bagian yang penting dalam suatu penelitian hukum. Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimanakah cara menghindari terjadinya konflik antara pihak yang
berhak atas tanah dengan pihak yang memerlukan tanah dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum?
2. Bagaimanakah keberadaan lembaga konsinyasi penitipan uang ganti rugi ke
pengadilan dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum? 3.
Bagaimanakah perlindungan hukum dalam hal ganti rugi pengadaan tanah untuk kepentingan umum berdasarkan UU 22012?
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada judul dan permasalahan dalam penelitian ini maka dapat dikemukakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara menghindari terjadinya konflik antara pihak yang berhak atas tanah dengan pihak yang memerlukan tanah dalam pelaksanaan
pengadaan tanah untuk kepentingan umum.Untuk mengetahui keberadaan lembaga konsinyasi penitipan uang ganti rugi ke pengadilan dalam
pengadaan tanah untuk kepentingan umum. 2. Untuk mengetahui perlindungan hukum dalam hal ganti rugi pengadaan tanah
untuk kepentingan umum berdasarkan UU 22012.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu
sumbangan pemikiran bagi peningkatan dan perkembangan hukum agraria tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
2. Secara praktis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi pemikiran kepada pemerintah dan masyarakat yang memerlukan informasi yang berkaitan dengan jaminan perlindungan hukum terhadap
pihak yang berhak yang tanahnya menjadi objek pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
E. Keaslian Penelitian