48 faktor psikologis, c faktor kelelahan. faktor eksternal: a keadaan
keluarga, b sekolah negeri, c keadaan masyarakat Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum faktor yang
mempengaruhi kegiatan belajar bisa berasal dari dalam diri individu intern maupun dari luar individu eksternal yang sedang belajar. Faktor
yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar, disebutkan bahwa keluarga juga menjadi salah satu faktor yang berasal dari luar individu. Dengan
adanya hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa keluarga mempunyai peranan dalam menentukan keberhasilan anak dalam belajarnya.
Berdasarkan uraian-uraian di atas mengenai prestasi belajar dapat disimpulkan bahwa Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa
berupa penguasaan pengetahuan kognitif, sikap afektif dan kemampuan keterampilan psikomotor setelah siswa melakukan suatu proses kegiatan
belajar yang biasanya ditunjukan dengan nilai. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal meliputi 1 kecerdasan, 2 faktor jasmaniah atau faktor fisiologis, 3 sikap, 4 minat, 5 bakat, 6 motivasi. Sedangkan faktor
eksternal meliputi 1 lingkungan keluarga, 2 lingkungan sekolah, 3 lingkungan masyarakat.
C. Hubungan Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belajar
Berdasarkan teori di atas bahwa perhatian orangtuawali terhadap anak SD terutama dalam bidang pendidikan erat hubungannya dengan prestasi
belajar siswa. Terlebih dalam pemenuhan kebutuhan belajar anak. perhatian orangtuawali terhadap kebutuhan belajar anak meliputi
49 perhatian terhadap kebutuhan psikis, fisik dan kebutuhan sosial.
Lingkungan keluarga merupakan salah satu lembaga yang memiliki peran penting dalam kehidupan anak selain sekolah dan masyarakat.
Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan non formal. Keluarga yang mampu memberikan rasa aman dalam kehidupan sehari-
hari memiliki peran penting dalam keberhasilan anak dalam belajar. Rasa aman itu membuat seorang anak mendorong untuk belajar secara aktif,
karena rasa aman merupakan salah satu pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar. Keluarga merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam
keluarga bagi pendidikan adalah sebagai peletak pendidikan dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.
Oleh karena itu, orangtuawali hendaknya selalu berusaha menciptakan keluarga yang rukun karena pendidikan anak dimulai dalam keluarga.
Sekolah dalam hal ini merupakan pendidikan lanjutan. Peralihan pendidikan non formal ke lembaga-lembaga formal memerlukan kerja
sama yang baik antara keluarga dan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan prestasi belajar anak.
Perhatian orangtuawali memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar anak. Dengan perhatian orangtua anak-anaknya akan
memberikan banyak motivasi belajar dalam mencapai prestasi belajar anak yang lebih baik, baik di lingkungan rumah, sekolah, maupun di lingkungan
50 masyarakat, sehingga dapat dikatakan secara keseluruhan ada hubungan
yang signifikan perhatian orangtua dengan prestasi belajar siswa.
D. Karateristik Anak Usia Sekolah Dasar