Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam Anak Usia Dini

10 c. Bagi KB Al-Husna II, dari penelitian yang dilakukan ini, KB Al-Husna menjadi dikenal oleh banyak lembaga PAUD dan dapat membuka diri untuk bekerjasama dalam meningkatkan potensi peserta didik melalui penanaman nilai-nilai agama islam pada anak usia dini. d. Bagi Pemerintah, dari penelitian ini pemerintah dapat memberikan perhatian melalui materi maupun immateri kepada lembaga pendidikan anak usia dini jalur non formal yang menanamkan nilai-nilai agama Islam. Karena peserta didik di Kelomp ok Bermain „Aisyiyah Al Husna II juga merupakan generasi penerus bangsa.

G. Batasan Istilah

Untuk menghindari berbagai macam penafsiran judul diatas, maka terlebih dahulu peneliti perlu menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul skripsi.

1. Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam

Penanaman Nilai-nilai Agama Islam memiliki 3 variabel yang berbeda pengistilahan antara satu dengan yang lainnya. Pertama, Penanaman menurut Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa , 1998 : 690 berasal dari kata ”tanam” yang artinya menaruh, menaburkan paham, ajaran dan sebagainya, memasukkan, membangkitkan atau memelihara perasaan, cinta kasih, semangat dan sebagainya. Sedangkan penanaman itu sendiri berarti prosescaranya, perbuatan menanam kan. Kedua, Nilai Menurut H. Una dalam Chabib Thoha 1996: 60 Nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup 11 sistem kepercayaan dalam mana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan. Yang ketiga, Agama Islam menurut Ajat Sudrajat, dkk 2008 : 34 adalah agama yang diwahyukan Allah kepada para RasulNya dan terakhir disempurnakan pada Rasul Muhammad, yang berisi undang-undang dan metode kehidupan yang mengatur dan mengarahkan bagaimana manusia berhubungan dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta, agar kehidupan manusia terbina dan dapat meraih kesuksesankebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

2. Anak Usia Dini

Anak usia dini menurut National Assosiation in Education for Young Children NAEYC adalah anak yang berada pada rentang usia lahir sampai usia 8 tahun Wikipedia, 2007. Sujiono dalam Dewi Salma dan Eveline Siregar 2004: 351 menjelaskan bahwa anak usia dini adalah sekelompok anak yang berusia 0-8 tahun yang memiliki berbagai potensi genetik dan siap untuk ditumbuh kembangkan melalui pemberian berbagai rangsangan. 3. Kelompok Bermain ‘Aisyiyah Dirjen PNFI 2010 : 2 Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal yang memberikan layanan pendidikan bagi anak usia 2 –6 tahun, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, agar kelak siap memasuki pendidikan lebih lanjut. Sedangkan Jasa Ungguh Muliawan, 2009 : 18 12 Kelompok Bermain atau play group adalah suatu lembaga pendidikan untuk anak prasekolah umur 2 sampai 3 tahun. „Aisyiyah adalah sebuah gerakan perempuan Muhammadiyah yang lahir hampir bersamaan dengan lahirnya organisasi Islam terbesar di Indonesia ini Wikipedia, 2012. „Aisyiyah juga memiliki amal usaha yang bergerak diberbagai bidang yaitu : pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Jadi yang dimaksud dengan Penanaman Nilai-nilai Agama Islam pada Anak Usia Dini di Kelompok Bermain „Aisyiyah adalah proses atau perbuatan menanamkan beberapa pokok kehidupan beragama yang menjadi pedoman tingkah laku keagamaan yang mana hal itu diberikan melalui berbagai rangsangan pada mereka yang berusia antara 2-6 tahun yang mengikuti program di Kelompok Bermain „Aisyiyah. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penanaman nilai- nilai agama Islam anak usia dini di Kelompok Bermain „Aisyiyah adalah tugas utama dalam menjadikan anak mempunyai budi pekerti yang baik sesuai dengan syari‟at dan ajaran-ajaran Islam serta moral-moral masyarakat. 13

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teoritik 1. Nilai-Nilai Agama Islam

a. Pengertian Nilai

Menurut H. Una dalam Chabib Thoha 1996: 60 Nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sistem kepercayaan dalam mana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa nilai merupakan sifat yang mengiringi sesuatu sistem kepercayaan yang telah terhubung dengan subyek yang memberi makna. Pendapat J.R. Fraenkel dalam Chabib Thoha 1996: 60 a value is an idea a concept about what some one think is important in life. Abdullah Sigit dalam Chabib Thoha 1996: 64 menggolongkan nilai dalam tujuh jenis yaitu: 1 nilai ilmu pengetahuan, 2 nilai ekonomi, 3 nilai keindahan, 4 nilai politik, 5 nilai keagamaan, 6 nilai kekeluargaan, dan 7 nilai kejasmanian. Dari beberapa nilai tersebut, tanpa merendahkan nilai-nilai yang lain, pada penelitian ini nilai keagamaan menjadi bahasan yang paling utama pada tema penelitian ini. Dengan nilai keagamaan diharapkan para peserta didik diharapkan tidak hanya menjadi manusia yang memiliki intelektual melainkan juga memiliki spiritual.