Fungsi Kelompok Bermain Kelompok Bermain ‘Aisyiyah

46 anak dalam mencapai kesiapan diri dan mental melangkah ke pendidikan di tingkat selanjutnya.

b. Prinsip Pendidikan Kelompok Bermain

Pendidikan Anak Usia Dini memiliki perbedaan dengan pendidikan formal pada umumnya. Banyak pertimbangan-pertimbangan intelektual, emosional dan kultural yang melahirkan prinsip-prinsip tertentu pendidikannya. Menurut Dirjen PNFI 2010 : 4 Prinsip-prinsip pendidikan dalam Kelompok Bermain adalah : 1 Setiap anak itu unik. Mereka tumbuh dan berkembang dari kemampuan, kebutuhan, keinginan, pengalaman dan latar belakang keluarga yang berbeda. 2 Anak usia 2 – 6 tahun adalah anak yang senang bermain. Bagi mereka bermain adalah cara mereka belajar. Untuk itu kegiatan bermain harus dapat memfasilitasi keberagaman cara belajar dalam suasana senang, sukarela dan kasih sayang dengan memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar. 3 Tenaga Pendidik yang bertugas dalam kegiatan bermain adalah pendidik yang memiliki kemauan dan kemampuan mendidik, memahami anak, penuh kasih sayang dan kehangatan, serta bersedia bermain dengan anak.

c. Fungsi Kelompok Bermain

Fungsi kelompok bermain menurut Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, 2001 : 2 adalah “Sebagai salah satu bentuk pendidikan prasekolah dengan mengutamakan kegiatan bermain dengan menerapkan sistem bermain sambil belajar secara individual dan kelompok melalui kegiatan aktif”. Kelompok bermain menurut BPKB Jayagiri 1994 : 13 merupakan wahana pembinaan anak usia 3 – 6 tahun yang memiliki fungsi sebagai berikut : 47 1 Pengganti sementara peranan orang tua dalam mendidik anaknya. Pada saat ini dimana orang tua sibuk termasuk ibu maka mereka menyerahkan pendidikan anaknya pada kelompok bermain, karena kelompok bermain merupakan kegiatan yang terorganisir sehingga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. 2 Sebagai tempat kegiatan bermain bagi anak usia 3 – 6 tahun. Kegiatan bermain dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok di bawah bimbingan atau pengawasan pengasuh yang memahami sifat, karakter, kebutuhan dan menguasai teknis bermain bagi anak 3 – 6 tahun. Kelompok bermain merupakan tempat bermain bagi anak yang merasa kesepian dan jenuh di rumah sendirian, karena anak merasa perlu mempunyai teman yang dapat diajak bermain dalam suasana gembira. 3 Sebagai lembaga pendidikan prasekolah untuk mempersiapkan anak memasuki pendidikan selanjutnya. Diharapkan pada lembaga pendidikan prasekolah seperti kelompok bermain, anak terbiasa berhadapan dengan lingkungan pergaulan yang lebih luas di luar lingkungan keluarga. Hal ini mengakibatkan anak-anak yang mengikuti pendidikan pada kelompok bermain lebih siap menyesuaikan diri dalam mengikuti pendidikan selanjutnya. 4 Membantu perkembangan anak secara menyeluruh. Pada kelompok bermain, anak diberikan sejumlah stimulasi dalam rangka pengembangan kognitif, psikomotorik, afektif dan sosial.

d. Kelompok Bermain ‘Aisyiyah

„Aisyiyah adalah sebuah gerakan perempuan Muhammadiyah yang lahir hampir bersamaan dengan lahirnya organisasi Islam terbesar di Indonesia ini Wikipedia, 2012. „Aisyiyah merupakan salah satu organisasi Islam yang mempunyai peranan penting dalam membangun masyarakat madani di Indonesia. Oleh karenanya, „Aisyiyah juga memiliki amal usaha yang bergerak diberbagai bidang yaitu : pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Dari sekian banyak bidang yang dimiliki terdapat bidang pendidikan yang mencapai 4560 yang terdiri dari Kelompok Bermain, Pendidikan 48 Anak Usia Dini, Taman Kanak-Kanak, Tempat Penitipan Anak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan lain-lain. Organisasi Islam yang bernama „Aisyiyah ini merupakan organisasi yang dibentuk oleh perempuan Muhammadiyah pada tahun 1917. Dan yang menjadi pilar utama dalam menggerakkan organisasi Islam ini ialah “Gerakan Pemberantasan Kebodohan”. Salah satu pilar ini selalu digemakan oleh „Aisyiyah dalam memberantas buta huruf, baik buta huruf arab maupun huruf latin pada tahun 1923 Wikipedia, 2012. Dengan tujuan untuk memajukan pendidikan formal, non formal dan informal serta mencerdaskan kehidupan bangsa hingga terwujud manusia muslim yang bertakwa, berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, cinta tanah air dan berguna bagi masyarakat serta diridhai Allah SWT, berbagai program dikembangkan untuk menangani masalah pendidikan dari usia pra TK hingga Sekolah Menengah Umum dan Keguruan. Dengan demikian Kelompok Bermain „Aisyiyah sebagai PAUD jalur non formal begitu kental dalam mewujudkan peserta didiknya menjadi individu yang berjiwa Qur‟ani. Peserta didik tidak hanya siap mental melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya akan tetapi juga menjadi pribadi yang disiapkan untuk menghadapi kondisi baik dan buruk di lingkungan sekitarnya. 49

B. Penelitian-Penelitian yang Relevan

Dibawah ini akan disajikan secara garis besar tentang beberapa temuan atau hasil dari penelitian yang dianggap ada keterkaitan dengan penelitian ini, antara lain : 1. Judul Skripsi : Studi Kasus Penanaman Nilai-nilai Keagamaan Dalam Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam pada Anak-anak Kelompok Bermain di Yayasan Salman Al Farisi Yogyakarta oleh SAMIDAH 93164029 : 1999