1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar anak didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan pendidikan
harus diselenggarakan
sesuai dengan
Sistem Pendidikan
Nasional berdasarkan UU No 202003 tentang Sistem Pendidikan Nasional jenis dari
pendidikan menengah salah satunya adalah Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta diklat terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan tingkatan pendidikan yang
menekankan pada bidang keahlian tertentu yang harus dimiliki oleh siswa. Hal tersebut yang mendasari setelah lulus SMK, siswa harus memiliki dan menguasai
keahlian tertentu. Keahlian yang harus dimiliki oleh siswa secara individu mandiri dikarenakan orientasi keberadaan SMK adalah untuk menjadi tenaga
kerja ahli pada bidang keahlian tertentu. Keahlian yang bukan hanya dalam segi kajian teori, akan tetapi juga dalam kemampuan kompetensi praktek yang
menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan. Setiap siswa harus dapat memanfaatkan ilmu
yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari. Pada kenyataanya siswa kesulitan memperoleh yang seharusnya mereka dapatkan baik dalam segi kajian
maupun pengaplikasiannya.
2 Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa di SMKN 1 Sewon dalam
pembelajaran desain busana, siswa belum bisa mencetuskan ide dalam membuat sebuah desain, khususnya desain busana pesta. Media yang
digunakan guru dalam pembelajaran mendesain busana adalah beberapa contoh desain yang sudah jadi. Siswa cenderung pasif, pembelajaran tergantung
sepenuhnya pada inisiatif guru sebagai sumber belajar, sehingga hasil desain siswa tidak jauh berbeda dengan yang dicontohkan oleh guru. Siswa kurang
memanfaatkan perpustakaan dan laboratorium komputer sebagai reverensi sumber belajar. Siswa kurang mampu menggambar desain busana pesta secara
detail terlihat pada hasil desain yang belum sesuai dengan kriteria penilaian dan cenderung meniru sampel gambar. Siswa kurang mampu mengembangkan
desain sesuai sumber ide ataupun tema. Hal ini merupakan salah satu identifikasi kurangnya kemampuan siswa yang diperjelas dengan masih adanya
siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ±60, sedangkan KKM yang di tentukan
SMKN 1 Sewon yaitu 80.00. Dari semua permasalahan diatas maka diperlukan media untuk mengajak
siswa aktif dalam pembelajaran, sehingga diharapkan siswa memiliki pemahaman dan ketrampilan yang baik dan yang pastinya berimbas terhadap hasil belajar
siswa yang baik pula. Untuk itu sangat diperlukan kecocokan dalam pemanfaatan media pembelajaran dalam suatu mata diklat yang memperhatikan masukan
input, proses belajar sehingga akan menentukan hasil belajar yang sesuai dalam segi teori maupun praktek. Media merupakan komponen pembelajaran
3 yang mempunyai peran cukup besar dalam pembelajaran. Media pembelajaran
dalam setiap mata diklat harus diperhatikan sehingga sikap aktif, kreatif, dan inovatif akan tercapai.
Untuk meningkatkan kreativitas menggambar busana secara optimal, diperlukan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat digunakan untuk
menyampaikan bahan ajar yang dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa untuk belajar. Dari berbagai penelitian yang telah dilaksanakan
sebelumnya, membuktikan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan kreativitas siswa. Dari berbagai jenis media yang ada, media yang tepat digunakan
untuk menjawab permasalahan yang ada di lapangan yaitu media moodboard yang termasuk dalam kelompok media gambar. Moodboard merupakan media papan
berupa analisis tren visual yang dibuat dengan mempergunakan guntingan- guntingan gambar yang diperoleh dari majalah maupun gambar-gambar desain
karya desainer dari berbagai referensi. Moodboard bertujuan untuk menentukan tujuan, arah, dan panduan dalam membuat karya desain, sehingga proses
kreativitas yang dibuat tidak menyimpang dari tema yang telah ditentukan. Moodboard berperan sebagai media petunjukpanduan untuk menciptakan
sebuah karya desain Pencapaian peningkatan kreativitas mendesain dengan menerapkan media
pembelajaran moodboard dapat diketahui melalui observasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Salah satu metode penelitian yang relevan
dengan permasalahan yang timbul adalah penelitian tindakan kelas PTK yakni penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas dengan cara merencanakan,
4 melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dengan tujuan
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar dapat meningkat. Dengan pemanfaatan media pembelajaran moodboard ini diharapkan dapat
meningkatkan kreativitas siswa pada ketrampilan mendesain busana pesta pada mata diklat menggambar busana.
Bertolak dari berbagai uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengungkap dan memecahkan permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian tindakan kelas
dengan judul “Peningkatan Kreativitas Mendesain Busana Dengan Memanfaatkan Media Pembelajaran Moodboard Pada Mata Diklat
Menggambar Busana Siswa Kelas XI Di SMK N 1 Sewon”.
B. Identifikasi Masalah