50
Table 2. Tingkatan Warna Ungu Purple Colors No
Purple Colors
1 Lavender
2 Thistle
3 Plum
4 Violet
5 Orchid
6 Fuchsia
7 Magenta
8 Medium Orchid
9 Medium Purple
10 Blue Violet
11 Dark Violet
12 Dark Orchid
13 Dark Magenta
14 Purple
15 Indigo
16 Slate Blue
17 Dark Slate Blue
d. Langkah-Langkah Mendesain Busana
Berikut adalah langkah-langkah mendesain busana seperti yang dikemukakan oleh Sri Widarwati 1993: 63-64, yaitu:
1 Menetapkan sumber ide yang akan dijadikan sebagai dasar pembuatan desain busana
2 Menggambar perbandingan tubuh, proporsi tubuh disesuaikan dengan model busana yang akan dibuat bagian busana yang menjadi pusat
51 perhatian harus dapat diperhatikan dengan jelas. Tentukan garis
keseimbangan. Garis pinggang, garis panggul dan garis lutut tepat pada tempatnya
3 Menggambar bagian-bagian busana sesuai ide atau gagasan kita. Setiap garis pada bagian busana harus jelas digambar secara kasar terlebih
dahulu. 4 Menghapus garis-garis pertlongan yang tidak diperlukan lagi, sehingga
tinggal garis-garis desain yang diperlukan. Garis-garis desain yang belum baik diperbaiki, seperti garis kerut, garis lipit dan bagian yang menjadi
pusat perhatian 5 Memberi tekstur pada desain, sehingga gambar kelihatan lebih hidup,
selain itu juga untuk memberi gambaran mengenai bahan yang digunakan.
e. Pengertian Busana Pesta
Busana pesta adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta, dimana pesta tersebut dibagi menurut waktunya yakni pesta pagi, pesta siang
dan pesta malam Chodiyah dan Wisri A Mamdi, 1982: 166. Menurut Enny Zuhni Khayati 1998: 3 busana pesta adalah busana yang dikenakan pada
kesempatan pesta baik pagi, siang hari dan malam hari. Dari uraian diatas, yang dimaksud busana pesta adalah busana yang
dikenakan pada kesempatan pesta baik pesta pagi, pesta siang, peta sore, maupun pesta malam hari, dimana busana yang dikenakan lebih istimewa
dibandingkan dengan busana sehari-hari, baik dari segi bahan, teknik jahit, desain maupun hiasannya. Busana pesta dikelompokkan menjadi lima yaitu:
1 Busana pesta pagi Busana pesta pagi atau siang adalah busana yang dikenakan pada
kesempatan pesta biasanya dilakukan setelah pukul 09.00 WIB Enny Zuhni Khayati, 1998: 3. Busana pesta ini terbuat dari bahan yang bersifat halus,
lembut, menyerap keringat dan tidak berkilau. Pemilihan warna sebaiknya
52 dipilih warna yang muda atau cerah, jangan menggunakan warna berkilau
Prapti Karomah dan Sicilia Sawitri, 1998: 10. 2 Busana pesta sore
Busana pesta sore adalah busana yang dikenakan pada kesempatan sore menjelang malam. Pemilihan bahan sebaiknya bertekstur agak lembut.
Warna yang digunakan lebih mencolok atau lebih gelap Prapti Karomah dan Sicilia Sawitri, 1998: 10.
3 Busana pesta malam Busana pesta malam adalah busana yang dikenakan pada kesempatan
pesta malam hari. Pemilihan bahan yaitu yang bertekstur lebih halus dan lembut. Mode busana kelihatan mewah atau berkesan glamour. Warna yang
digunakan lebih gelap atau mencolok, berkilau dengan tenun benang emas atau perak Prapti Karomah dan Sicilia Sawitri, 1998: 10.
4 Busana pesta resmi Busana pesta resmi adalah busana yang dikenakan pada upacara atau
resepsi resmi, misalnya acara kenegaraan Prapti Karomah dan Secilia Sawitri, 1998: 11. mode masih sederhana, biasanya berlengan tertutup
sehingga kelihatan rapi dan sopan tetapi terlihat mewah. Untuk menghadiri undangan resmi, pada umumnya wanita Indonesia lebih suka mengenakan
busana daerah seperti kain dan kebaya, sarung dan kebaya panjang, atau busana daerah lainnya Chodiyah dan Wisri A Mamdi, 1982: 166.
53 5 Busana pesta gala
Busana pesta gala adalah busana pesta yang dipakai pada malam hari untuk kesempatan pesta, dengan mode terbuka, glamour atau mewah Enny
Zuhni Khayati, 1998: 3. Missal: Backlees punggung terbuka, busty look dada terbuka, decolette look leher terbuka dan lain-lain.
f. Karakteristik Busana Pesta