82
D. Perancangan Penelitian
Penelitian Tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan kreativitas mencipta desain busana pada mata diklat menggambar busana di kelas XI
jurusan Busana Butik SMKN 1 Sewon. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus
dengan tahapan: “Perencanaan-Tindakan- Observasi-Re
fleksi”, dan tindakan dilakukan secara kolaborasi oleh guru pengampu dan peneliti yang bertugas mengamati dan mencatat setiap
perkembangan yang ada. Masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Adapun perancangan pelaksanaan sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan Secara lebih rinci, langkah-langkah perencanaan adalah sebagai berikut:
1 Menemukan masalah dikelas, fase ini dilakukan melalui diskusi dengan guru mata diklat menggambar busana serta melalui observasi
di dalam kelas ketika guru mengajar. 2 Mencari penyebab dari masalah-masalah yang ada di kelas selama
guru mengajar 3 Memilih masalah yang akan diangkat dalam penelitian melalui diskusi
dengan guru menggambar busana. 4 Merancang
instrumen sebagai
pedoman observasi
dalam pelaksanaan pembelajaran.
5 Merencanakan langkah-langkah pembelajaran serta materi yang akan diajarkan mulai dari pertemuan 1 sampai 2. Metode yang digunakan
83 diawal pertemuan adalah metode ceramah dengan menyampaikan
materi yang akan menjadi pokok pembelajaran, kemudian guru memberikan tugas-tugas untuk dikerjakan. Peneliti mempersiapkan
lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan akan diissi oleh peneliti sebagai pengamat dan observer. Setelah
memperoleh hasil desain siswa, maka peneliti dan kolaborator mendiskusikan masalah yang dihadapi siswa dalam menciptakan
desain tersebut pada pertemuan I.
b. Tindakan Pada tahap tindakan dilaksanakan sebagaimana yang telah
direncanakan. Tindakan ini dilakukan berdasarkan pada perencanaan yang telah di buat. Perencanaan yang dibuat bersifat fleksibel dan
terbuka terhadap
perubahan-perubahan dalam
pelaksanaannya. Tindakan dimulai dengan mengarahkan siswa pada pokok permasalahan
agar siswa siap, baik secara mental, emosional, maupun fisik untuk menerima pelajaaran baru, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1 Pendahuluan Pada tahap awal guru membuka pelajaran dan memberikan
apersepsi untuk mengungkap pengetahuan siswa mengenai busana pesta,
guru memotivasi
siswa dan
menyampaikan tujuan
pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran
84 2 Kegiatan inti
a Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi sumber ide pada pembuatan desain busana pesta dengan tema
“Ombre Style”. b Guru menyampaikan materi sumber ide
c Guru memanfaatkan media moodboard, yaitu: 1 Menunjukkan hasil desain busana pesta kepada siswa
sebagai acuan. 2 Guru membagikan media moodboard kepada siswa.
3 Siswa mengamati media moodboard. 4 Siswa menanya media moodboard.
5 Siswa mengolah media moodboard. 6 Siswa mencipta desain busana sesuai moodboard
7 Siswa mengumpulkan pekerjaannya untuk dievaluasi. 8 Siswa bersama guru merangkum materi dan hasil dari
pengamatan mendesain busana pesta. 3 Penutup
Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham untuk bertanya mengenai materi yang disampaikan. Guru dan siswa
mengadakan refleksi hasilnya. Kemudian, siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran sumber ide pada pembuatan
desain dengan tema “Ombre Style”. Tidak lupa guru selalu
memberikan dorongan dan motivasi pada siswa untuk terus belajar. Dan yang terakhir guru menutup pelajaran dengan mengucap salam.
85 c. Observasi
Pengamatan dilakukan peneliti pada saat proses belajar mengajar dengan memanfaatkan media moodboard pada materi pembelajaran
sumber ide pada pembuatan gambar busana pesta. Pengamatan pada siklus I dilakukan dengan bantuan lembar observasi, dan lembar
penilaian unjuk kerja. Observasi atau pengamatan adalah proses untuk mengamati pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dan
interaksinya dengan siswa. observasi dilakukan sedini mungkin bersamaan dengan implementasi tindakan. Hal ini nntuk mengetahui
apakah tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana yang telah disepakati dan apakah telah terjadi perubahan, perkembangan atau
peningkatan dalam pembelajaran sesuai yang diinginkan. Ada kemungkinan jawaban antara lain: 1 pelaksanaan sesuai
rencana, hasil belum terlihat, maka konsekuensinya meneruskan pelaksanaan; 2 pelaksanaan kurang sesuai rencana, hasil belum
terlihat, maka rencana diperbaiki; 3 pelaksanaan sesuai rencana, hasil belum terlihat, konsekuensi rencana diperbaiki, dan 4 pelaksanaan
kurang sesuai, hasil terlihat, maka perlu didiskusikan apa yang sebenarnya terjadi.
d. Refleksi Pada tahap refleksi ini untuk mengungkap hasil pengamatan, peneliti
yang berkolaborasi dengan guru mengungkap hasil pengamatan kreativitas siswa dalam melakukan teknik mendesain busana pada
86 pembuatan gambar busana pesta dengan tema
“Ombre Style”. Peneliti dan guru mata diklat menggambar busana mendiskusikan hasil
pengamatan selama tindakan berlangsung. Kekurangan yang ditemui pada siklus sebelumnya digunakan sebagai dasar penyusunan rencana
tindakan selanjutnya. Demikian seterusnya, sehingga sikus berikutnya akan berjalan lebih baik dari siklus sebelumnya.
Pada penelitian ini kegiatan refleksi dilakukan tiga tahap yaitu: 1 tahap penemuan masalah, peneliti dan guru membahas kesulitan-
kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran atau di alami dikelas, merumuskannpermasalahan tersebu secara oprasional, merencanakan
tindakan yang akan digunakan untuk perbaikan pembelajaran, 2 tahap merancang tindakan yaitu pembuatan desain pembelajaran dengan
menggunakan media moodboard dituangkan dalam bentuk satuan pembelajaran, dan 3 tahap pelaksanaan dimana peneliti dan guru mata
pelajaran mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan untuk menyimpulkan data dan informasi yang akan dikumpulkan sebagai dasar
untuk melakukan perencanaan.
2. Siklus II