Prestasi Belajar Matematika HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD SE-GUGUS WONOKERTO TURI SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

15 keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Skinner dalam Muhibbin Syah, 2013: 88 berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Dengan begitu Skinner percaya bahwa proses adaptasi akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguatan reinforcer. Sementara Syaiful Bahri Djamarah 2008 :175 berpendapat, belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. James O. Wittaker, 1970 dalam Wasty Soemanto, 2006: 104 menyatakan bahwa belajar adalah proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Dengan demikian, perubahan akibat pertumbuhan, kematangan, kelelahan, penyakit, atau pengaruh obat-obatan tidak termasuk sebagai belajar. Dari pendapat beberapa ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan aktivitas mental yang membawa perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap, serta tingkah laku yang baru dan relatif konstan melalui suatu proses atau usaha adaptasi sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan penjabaran kata “minat” dan “belajar” di atas, dapat disimpulkan minat belajar adalah rasa senang, tertarik, dan keinginan yang tinggi terhadap belajar yang dipandang memberi keuntungan dan kepuasan 16 pada dirinya. Sehingga ketika seorang siswa memiliki minat belajar, ia akan menunjukkan pada beberapa indikator yaitu: a adanya perasaan senang terhadap belajar, b adanya keinginan yang tinggi terhadap penguasaan dan keterlibatan dengan kegiatan belajar, c ada perasaan tertarik yang tinggi terhadap belajar, d ada kesadaran sebagai subyek pendidikan dan sadar akan kebutuhan terhadap belajar, dan e mengetahui tujuan belajar.

2. Jenis-jenis Minat

Djaali 2012: 122 mengemukakan bahwa minat memiliki unsur afeksi, kesadaran sampai pilihan nilai, pengerahan perasaan, seleksi, dan kecenderungan hati. Kemudian berdasarkan orang dan pilihan kerjanya, minat dibagi ke dalam enam jenis, yaitu: a realistis, b investigatif, c artistik, d sosial, e enterprising, dan f konvensional. a. Realistis Orang dengan minat realistis biasanya lebih menyukai masalah konkret dibandingkan masalah abstrak. Koordinasi otot yang dimiliki baik dan terampil, tetapi kurang menyenangi hubungan sosial dikarenakan cenderung kurang mampu menggunakan medium komunikasi verbal. b. Investigatif Minat ini cenderung berorientasi keilmuan. Orang dengan minat investigatif umumnya berorientasi pada tugas, instropeksi, dan asosial, mereka