1
BAB I PENDAHULUAN
G. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan perekonomian yang semakin pesat dewasa ini, maka prosedur kerja, dan sistem kerja memegang peranan penting bagi setiap
instansi pemerintah dan juga badan–badan swasta, pelaksanaan sistem kerja diikuti dengan prosedur kerja.
Prosedur kerja adalah suatu rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang merupakan suatu kebulatan, istilah
prosedur dapat juga dilengkapkan menjadi prosedur kerja atau prosedur pengerjaannya, maka prosedur kerja itu merupakan kegiatan yang harus dilakukan
secara berurutan
untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan
tertentu Syamsi, 2004:6.33
Suatu prosedur yang mempunyai ciri yang bersifat stabil disuatu pihak, dan fleksibel dilain pihak, yang dimaksud disini adalah ada sebagian dari langkah
yang bagaimanapun harus diikuti sepenuhnya, akan tetapi ada juga sebagian kecil langkah yang bisa luwes cara penerapannya dengan melihat situasi dan
kondisinya, namun sebaiknya dijaga keseimbangan antara stabilitas dan fleksibilitas dalam penerapan prosedur, dapat disimpulkan bahwa ada
kemungkinan prosedur yang berlaku lama itu pada suatu ketika tidak cocok lagi untuk dipertahankan Syamsi, 2004:6.34 .
Universitas Sumatera Utara
Sistem kerja yang terdiri dari prosedur kerja sebagai suatu pola yang merupakan penjabaran tujuan, dan sasaran, program kerja, sistem kerja yang baik
membantu pelaksanaan tugas–tugas seperti pengambilan keputusan, penentuan kebijaksanaan serta penyelenggaraan pengawasan disuatu kantor.
Menurut Achmad 2007:2, kantor adalah suatu unit organisasi Yang berfungsi memberikan pelayanan kegiatan kerja dan kegiatan lainnya untuk
keperluan manajemen dalam usahanya mencapai tujuan organisasi, dengan menggunakan sumberdaya manusia dengan segala fasilitas dan perlengkapannya
dalam fungsi pelayanan sehingga tercapai tujuan kantor yang telah direncanakan sebelumnya. Sumberdaya kantor yang dimamfaatkan untuk mencapai tujuan
adalah personalia kantor, permodalan atau uang, peralatan dan perlengkapan kantor, mesin-mesin kantor, metode kerja, waktu kerja, dan tempat kerja.
Banyak kantor yang memiliki modal dan tenaga kerja yang lengkap tetapi tidak dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan semula. Hal ini dapat terjadi
karena kurang baiknya pelaksanaan sistem kerja pada kantor tersebut. Oleh karena itu organisasi yang ingin mencapai tujuan dan hasil memuaskan harus mampu
melaksanakan sistem kerja melalui prosedur kerja dengan tepat, dapat dilakukan standarisasi dan pengendalian kerja dengan setepat–tepatnya, sedemikian
besarnya prosedur kerja dan sisitem kerja didalam sistem kerja pada setiap badan usaha sehingga setiap pegawai diharapkan adalah seseorang yang terampil,
berpengalaman, baik, rapi, cepat, tepat, cerdas, bertanggung jawab dan tanggap dalam penggunaan peralatan.
Universitas Sumatera Utara
Sistem kerja yang terdiri dari prosedur kerja disusun dengan memperhatikan Segi-segi tujuan, fasilitas, peralatan material, biaya, dan waktu yang tersedia serta
segi luas, macam, dan sifat dari tugas atau pekerjaan. Guna penyusunan sistem kerja yang baik, perlu memperhatikan asas–asas penyusunannya, diantaranya
harus dinyatakan secara tertulis dan disusun secara sistematis, serta dituangkan dalam bentuk manual atau pedoman kerja pelaksanaanya dan harus
dikomunikasikan secara sistematis kepada semua petugas yang bersangkutan atau pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu prosedur kerja dan sistem kerja harus
mendapat perhatian yang besar atau sepenuhnya dari setiap pimpinan, baik mengenai personalia, maupun perlengkapan untuk mensukseskan pencapaian
tujuan organisasi yang bersangkutan. Sistem kerja, prosedur kerja, yang baik membantu para pelaksana maupun
semua pihak yang berkepentingan untuk dijadikan sebagai pedoman kerja, dengan adanya prosedur kerja sangat bermanfaat untuk, tahap mengetahui jenis pekerjaan
gerakann dan bagian pekerjaan yang bagaimanakah yang diperlukan untuk penyelesaian suatu bidang tugas.
Pelaksanaan sistem kerja, prosedur kerja selalu berorientasi pada efisiensi. efisiensi adalah suatu konsepsi tentang perbandingan terbaik antara suatu usaha
dengan hasilnya. Kegiatan sistem kerja dan prosedur kerja dikatakan efisien jika suatu usaha tertentu memberikan hasil yang maksimal baik mengenai kualitas
ataupun kuantitasnya. Menurut Sedarmayanti 2001:2, Efisiensi adalah usaha pada produksi untuk
memberantas segala pemborosan bahan dan tenaga kerja maupun gejala yang
Universitas Sumatera Utara
merugikan. Efisiensi kerja adalah pelaksanaan pekerjaan dengan cara-cara tertentu tanpa mengurangi tujuan yang dikerjakan dengan cara paling mudah
mengerjakannya, paling murah biayanya, paling sedikit tenaganya, paling ringan bebannya dan paling singkat waktunya.
Adanya kemungkinan yang akan timbul dalam penyelenggaraan sistem kerja, prosedur kerja yang tidak efisien dapat mengakibatkan sulitnya pimpinan
dalam mengambil keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi suatu masalah sehingga dapat terjadi penyimpangan, penyalahgunaan kekuasaan dan sulitnya
melakukan pengawasan dan pemeriksaan dengan cepat.
Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintahan Kota Modan telah mengeluarkan peraturan daerah Nomor 8 tahun 2009 tentang Rencana
pembangunan Jangka Panjang Kota Medan 2006-202 Rencana Kerja Badan Pelayanan Perijinan Terpadu merupakan bagian dari RKPD Kota Medan tahun
2013 yang merupakan tahapan-tahapan pratikan taktis untuk mencapai target dan sasaran pembangunan kota, baik untuk jangka menengah maupun jangka
panjang. Dengan berbagai tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh BPPT,
sehingga para Pegawai di BPPT dituntut untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawab tersebut dengan tepat. Dengan begitu BPPT memerlukan sistem kerja dan
prosedur kerja yang tepat sehingga target-target yang telah ditentukan akan terlaksana. Pengetahuan tentang prosedur kerja dan sistem kerja pada Bidang
Pelayanan Perijinan II tidak sepenuhnya dipahami oleh para karyawan sehingga pekerjaan yang dilakukan kurang efisien.
Universitas Sumatera Utara
Mengingat pentingnya peranan prosedur kerja dan sistem kerja dalam meningkatkan efisiensi kerja sebuah kantor atau instansi pemerintah ataupun
swasta, maka penulis terdorong dan tertarik untuk membahas tentang “PROSEDUR KERJA DAN SISTEM KERJA PADA BIDANG PELAYANAN
PERIJINAN II DI BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN”.
B. Perumusan Masalah