D. Prosedur Kerja Dan Sistem Kerja Pada Bidang Pelayanan Perijinan II
di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan
Sesuai dengan Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan Pasal 159 dan 160 dan
Peraturan Walikota Medan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu BPPT Kota Medan. Tugas Pokok
dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan II akan terlaksana apabila Prosedur dan Sistem Kerja dilaksanan sesuai dengan sistem yang berlaku.
Adapun prosedur kerja dan sistem kerja pada Bidang Pelayanan Perijinan II yaitu :
1. Pedoman Teknis Pada Ijin Gangguan Perusahaan Industri dan Bukan
Perusahaan Industri
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 27 Tahun 2009 Tentang
Pedoman Penetapan Ijin Gangguan di Daerah. 2.
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 22 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Gangguan.
3. Keputusan Walikota Medan Nomor 47 Tahun 2002 tentang
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 22 Tahun 2002 tentang Retribusi Ijin Gangguan.
4. Peraturan walikota medan nomor 36 tahun 2010 tentang
pendelegasian sebagian kewenangan proses dan penandatanganan perijinan kepada kepala badan pelayanan perijinana terpadu kota
medan.
Universitas Sumatera Utara
b. Pengertian
1. Ijin gangguan adalah pemberian ijin tempat usaha kepada orang
pribadi atau badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan tidak termasuk tempat usaha yang
lokasinya telah ditunjuk oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
2. Setiap orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan kegiatan
usaha dan atau memiliki tempat usaha wajib memiliki ijin gangguan dari kepala daerah.
3. Perusahaan industri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
industri yang berada dalam bidang industri dan diluar kawasan industri tertera di dalam RUTRK baik yang PMDN baik yang
PMDNPMA maupun yang non PMDNPMA. 4.
Bukan perusahaan industri adalah perusahaan yang bergerak perusahaan yang bergerak di luar bidang usaha tertentu dengan
maksud untuk mencari keuntungan. 5.
Luas ruang tempat usaha adalah luas ruangan atau bangunan, baik yang merupakan bangunan tertutup maupun terbuka dipergunakan
dalam proses produksi atau kegiatan usaha.
c. Ijin gangguan terdiri dari
1. Ijin gangguan perusahaan industri yaitu ijin tempat usaha yang
diberikan kepada orang pribadi atau badan dilokasi tertentu bagi usaha yang diberikan kepada orang pribadi atau badan dilokasi
Universitas Sumatera Utara
tertentu bagi usaha yang di berikan kepada orang pribadi atau badan dilokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya kerugian
dan gangguan bagi perusahaan industri. 2.
Ijin gangguan bukan perusahaan industri yaitu ijin tempat usaha yang diberikan kepada orang pribadi atau badan dilokasi tertentu
bagi usaha bukan perusahaan industri.
d. Obejek Retribusi Ijin Gangguan Perusahaan Industri
Adapun objek retribusi ijin gangguan perusahaan industri adalah sebagai berikut :
1. Yang dijalankan dengan alat kerja tenaga uap, air dan gas,
demikian juga dengan elektro motor dan tempat usaha lainnya yang mempergunakan uap air, gas atau uap bertekanan tinggi.
2. Yang dipergunakan untuk membuat mengerjakan dan menyimpan
mesin dan bahan peledak lainnya termasuk pabrik dan tempat penyimpanan petasan.
3. Yang dipergunakan untuk membuat ramuan kimia, termasuk pabrik
korek api. 4.
Yang dipergunakan untuk memperoleh, mengerjakan dan menyimpan bahan – bahan atsiri cluchting atau mudah menguap.
5. Yang dipergunakan untuk penyulingan keringan kering dari bahan
– bahan tumbuh – tumbuhan dan hewan serta mengerjakan hasil yang diperoleh daripadanya, termauk pabrik gas.
6. Yang dipergunakan untuk mengerjakan lemak – lemak dan damar.
Universitas Sumatera Utara
7. Yang dipergunakan untuk menyimpan dan mengerjakan sampah.
8. Tempat pengeringan gandumkecambah moutchrij pabrik bir,
brandij, perusahan penyulingan, pabrik spiritus dari cuka dan perusahaan pemurnian, pabrik tepung perusahaan roti serta pabrik
setrup buah–buahan. 9.
Tempat pembantaian tempat pengulitan aardewark tempat pembuatan batu merah, genteng, ubin tegel, tempat pembakaran
gamping, gispadan pemasahan pembuatan kapur. 10.
Tempat pencairan logam, tempat pencoran logam tempat pertukangan besi, tempat penempahan logam, tempat pertukangan
besi, tempat penempahan logam, tempat pemipihan logam, tempat pertukangan kuningan dan kaleng dan tempat pembuatan ketel.
11. Tempat penggilingan tras, penggergajian kayu dan pabrik minyak.
12. Galangan kapal kayu tempat pembuatan barang barang dari batu
dan penggergajian kayu, tempat pembuatan gilingan dan kreta, tempat pembuatan tong tempat pertukangan kayu.
13. Pabrik tapioka.
14. Pabrik untuk mengerjakan karet, getah gumi getah perca atau
bahan – bahan yang mengandung zat karet. 15.
Perusahaan kawasan industri. 16.
Tempat penyimpanan dan penjualan eceran minyak tanah, minyak solar, premium, residu, spiritus, alkohol dan gas elpiji dan
sejenisnya.
Universitas Sumatera Utara
17. Bengkel speda dan speda motor.
18. Bengkel perbaikan mobil.
19. Perbaikan atau service accu dan dinamo.
20. Tempat penampungan dan penjualan kertas–kertas bekas, besi
bekas, kayu bekas, plastik bekas dan barang–barang dagangan bekas lainnya.
21. Tempat peternakan unggas, sapi, sapi perah dan sejenisnya.
22. Pengepakan barang – barang dagangan sortasi perusahan ekspedisi.
23. Warung nasi, mie, bakso, sate dan sejenisnya termasuk warung
esice cream. 24.
Ruang pamer kenderaan bermotor speda motor show room . 25.
Tempat pencucian kenderaan bermotor speda motor, mobil dan lain-lain .
26. Tempat penyimpananmengolahmengerjakan barang–barang
hasillaut, hasil bumi dan hasil hutan. 27.
Tempat pembuatan makanan dan minuman serta perusahaan susu. 28.
Tempat penjualan barang–barang dagangan dan usaha lainnya.
e. PERSYARATAN Pasal ayat 1 dan 2 perda No.222002
1. Persyaratan umum sebagai berikut :
a. Mengisi surat permohonan.
b. Foto copy KTP pemilik atau penanggung jawab yang masih
berlaku.
Universitas Sumatera Utara
c. Pas photo penanggung jawab perusahaan berwarna ukuran 3 x 4
sebanyak 3 lembar. d.
Foto copy NPWP pemilik penanggung jawab atau NPWP perusahaan yang bersangkutan.
e. Bagi perusahaan yang berbentuk PT. Melampirkan Foto copy akte
pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari menteri hukum dan HAM yang dilegalisir.
f. Bagi perusahaan berbentuk CV. Dan Fa. Melampirkan foto copy
akte pendirian dan perubahan yang telah didaftarkan di pengadilan negeri yang dilegalisir
g. Bagi badan usaha yang berbentuk koperasi melampirkan foto copy
akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari dinas koperasi setempat atas nama menteri.
h. Foto copy status kepemilikan tempat usaha yang dilegalisir sewa
milik sendiri . i.
Foto copy SPPT dan bukti pembayaran pajak bumi dan bangunan PBB tahun terakhir.
2. Persyaratan tambahan khusus bagi perusahaan industri
a. Surat pernyataan tidak merasa keberatan dari jiran tetangga
diketahui oleh lurah setempat asli. b.
Foto copy surat izin mendirikan bangunan SIMB yang kegiatan usahanya sesuai dengan peruntukan dilegalisir oleh instansi yang
menerbitkan, kecuali bagi perusahaan industri kecil.
Universitas Sumatera Utara
c. Rekomendasi dari Bappedalda kota medan untuk usaha industri
yang wajib upaya pengelolaan lingkungan upaya pemantauan lingkungan UKLUPL, kecuali bagi perusahaan bukan industri
kecil.
3. Persyaratan tambahan khusus bagi perusahaan bukan industri :
a. Surat Keterangan domisili yang dikeluarkan oleh lurah setempat
asli. b.
Rekomendasi dari dinas pencegahan pemadam kebakaran kota Medan, khusus untuk usaha : tempat penyimpanan dan penjualan
bahan–bahan kimia, penyimpanan dan penjualan karbit, penyimpanan dan penjualan eceran minyak tanah, minyak solar,
premium, residu, spritus, alcohol dan gas elpiji dan sejenisnya. c.
Asli surat pernyataan tidak merasa keberatan dari jiran tetangga diketahui oleh lurah setempat dan rekomendasi dari badan kesatuan
bangsa dan perlindungan masyarakat kota Medan, khusus untuk
usaha :
panti pijat, panti mandi uap, gelanggang perminan ketangkasan, diskotik, klub malam, pub, karaoke dan tempat penyelenggaraan
kesenian tradisional dan sejenisnya.
d. Asli surat pernyataan tidak merasa keberatan dari jiran tertangga
diketahui oleh lurah setempat, khusus untuk usaha :
1. Tempat pesewaan kenderaan, tempat penyimpanan grasi
pool kenderaan angkutan barang maupun orang, tempat
Universitas Sumatera Utara
penyimpanan pool kontainer bengkel perbaikan mobil, perbaikan servis accu dan dynamo, ruang pamer kenderaan
bermotor show room , tempat pencucian kenderaan bermotor speda motor, mobil dan lain – lain .
2. Tempat penampungan dan penjualan kertas-kertas bekas, besi
bekas, kayu bekas, plastik bekas dan barang–barang dagangan bekas lainnya
e.
Untuk perusahan besar bukan industri ;
1. Rekomendasi dari bappedalda kota medan untuk usaha besar
bukan industri yang wajib upaya pengelolaan lingkungan upaya pemantauan lingkungan upaya pemantauan lingkungan
UKLUPL. 2.
Foto copy surat izin mendirikan bangunan SIMB yang kegiatan usahanya sesuai dengan peruntukan dilegalisir oleh
instansi yang menerbitkan. 3.
Melampirkan rekomendasi atau ijin teknis dari instansi terkait yang dilegalisir bagi perusahaan yang memohon jenis usaha
yang memerlukannya. 4.
Khusus untuk permohonan daftar ulang dan atau perubahan melampirkan asli ijin terakhir.
Universitas Sumatera Utara
Tarif Retribusi Ijin Gangguan
a. PERUSAHAAN INDUSTRI Pasal 19 Perda No. 222002 dan SK.Walikota
No.47 Tahun 2002 Pasal 7 dan 8
TARIF RETRIBUSI = TARIF LINGKUNGAN X INDEKS LOKASI X
INDEKS GANGGUAN X LUAS TEMPAT USAHA X INDEKS LUAS BANGUNAN
Tabel 3.1 Klasifikasi Lingkngan dan Tarif
No Lingkungan Tarif
1 Industri kawasan industri
Rp 200,- 2 Pertokoan
Rp 275,-
3 Pasar Rp
275,- 4
Pemukiman Rp 400,-
5 Pergudangan
Rp 225,- 6 Sosial
Rp 500,-
Sumber : Buku Standar Operasional Prosedur Perijinan BPPT 2013,diolah
Tabel 3.2 Klasifikasi Lokasi dan Indeks
No Lokasi Indeks
1 Jalan Utama
Jalan utama adalah jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar lebih dari 2,5 m
dan ukuran panjang tidak melebihi 18 m muatan sumbu terberat yang diijinkan tidak melebihi 10 Ton.
1
2 Sekunder Jalan sekunder adalah arteri atau kolektor yang dapat dilalui
kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 m dan ukuran panjang tidak melebihi 10 m dan
muatan sumbu terberat yang diijinkan tidak melebihi 10 Ton. 2
3 Jalan Lingkungan
Jalan Lingkungan adalah jalan kolektor atau jalan lokal yang yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan
ukuran lebar tidak melebihi 2,1 m dan ukuran panjang tidak melebihi 9 m dan muatan sumbu terberat yang diijinkan tidak
melbihi 8 Ton. 3
Sumber : Buku Standar Operasional Prosedur Perijinan BPPT 2013,diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 Klasifikasi Gangguan dan Indeks
No Gangguan Indeks
1 Besar Indek Gangguan Besar adalah jika perusahaan
menggunakan tenaga penggerak berkuatan diatas 100 PK atau tingkat baku mutu udara dengan emisi tergolong O
baku mutu berat. 3
2 Menengah Indek Gangguan Menengah adalah jika perusahaan
menggunakan tenaga penggerak berkuatan diatas 50 PK atau tingkat baku mutu udara dengan emisi tergolong o
baku mutu sedang. 2
3 Kecil Indek Gangguan Kecil adalah jika perusahaan
menggunakan tenaga penggerak berkekuatan 50 PK atau tingkat mutu udara dengan emisi tergolong A baku mutu
kecil. 1
Sumber : Buku Standar Operasional Prosedur Perijinan BPPT 2013,diolah
Tabel 3.4 Klasifikasi Luas Bangunan dan Indeks
No Luas Bangunan Indeks
1 Kurang dari
100 m
2
1 2
Besar dari 100 m
2
– 1000m
2
0,90 3
Besar dari 1000 m
2
0,75 Sumber : Buku Standar Operasional Prosedur Perijinan BPPT 2013
b. BUKAN PERUSAHAAN INDUSTRI Pasal 20 Perda No. 222002 dan SK.
Walikota No. 47 Tahun 2002 Pasal 7, 8, 9, 10 TARIF
RETRIBUSI = TARIF LINGKUNGAN X INDEKS LOKASI X
INDEKS GANGGUAN X LUAS TEMPAT USAHA X INDEKS LUAS BANGUNAN X INDEKS JENIS
USAHA X INDEKS JENIS BANGUNAN
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.5 Klasifikasi Lingkungan dan Tarif
No Luas Bangunan
Tarif
1 Pusat Kawasan Niaga
Pusat Kawasan Niaga adalah pusat tempat kegiatan usaha yang direncanakan dan dibuat secara terpadu
seperti pusat perbelanjaan, plaza dan mobil. Rp 500,-
2 Kawasan Niaga
Kawasan niaga adalah kawasan atau lingkungan yang telah berkembang menjadi tempat kegiatan usaha.
Rp 450,- 3 Perkantoran
Perkantoran adalah kawasan atau lingkungan yang telah berkembang menjadi kawasan perkantoran.
Rp 525,- 4 Campuran
Campuran adalah kawasan atau lingkungan yang merupakan tempat tinggal atau perumahan, niaga, dan
perkantoran. Rp 425,-
5 IndustriKawasan IndustriPergudangan
IndustriKawasan IndustriPergudangan adalah kawasan atau lingkungan yang diperuntukkan bagi kegiatan
industri dan pergudangan. Rp 400,-
6 Pendidikan Pendidikan adalah kawasan atau lingkungan yang
merupakan tempat-tempat berdiri berdirinya gedung- gedung sekolah dan atau perguruan tinggi.
Rp 400,- 7 Pemukiman
Pemukiman adalah kawasan atau lingkungan tempat tinggal atau lingkungan tempat tinggal atau perumahan.
Rp 400,- Sumber : Buku Standar Operasional Prosedur Perijinan BPPT 2013, diolah
Tabel 3.6 Klasifikasi Lokasi dan Indeks
No Lokasi Indeks
1 Jalan Utama Inti Kota
3 2
Jalan Utama Pinggiran Kota 2
3 Jalan Sekunder Inti Kota
2 4
Jalan Sekunder Pinggiran Kota 1
5 Jalan Lingkungan Inti Kota
1 6
Jalan Lingkungan Pinggiran Kota 0,75
Sumber : Buku Standar Operasional Prosedur Perijinan BPPT 2013,diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.7 Klasifikasi Gangguan dan Indeks
No Gangguan Indeks
1 Besar Indek gangguan besar adalah jika perusahaan
menggunakan tenaga penggerak berkekuatan diatas 100 PK atau tingkat baku mutu udara dengan emisi tergolong
o buku mutu berat. 3
2 Menengah Indek gangguan menengah adalah jika perusahaan
menggunakan tenaga penggerak berkekuatan diatas 50 PK atau tingkat baku mutu udara dengan emisi tergolong o
baku mutu sedang 2
3 Kecil Indek gangguan kecil adalah jika perusahaan
menggunakan tenaga penggerak berkekuatan 50 PK atau tingkat baku mutu udara dengan emisi tergolong A baku
mutu kecil 1
Sumber : Buku Standar Operasional Prosedur Perijinan BPPT 2013, diolah
Tabel 3.8 Klasifikasi Luas Bangunan dan Indeks
No Luas Bangunan Indeks
1 Kurang dari 24 M
2
3 2
Lebih dari 24 M
2
– 40 M
2
2,5 3
Lebih dari 40 M
2
– 100 M
2
2,25 4
Lebih dari 100 M
2
– 500 M
2
1,5 5
Lebih dari 500 M
2
- 1000 M
2
1 6
Lebih dari 1000 M
2
– 2000 M
2
0,75 7
Lebih dari 2000 M
2
– 5000 M
2
0,50 8
Lebih dari 5000 M
2
– 7000 M
2
0,40 9
Lebih dari 7000 M
2
– 10.000 M
2
0,25 10
Lebih dari 10.000 M
2
0,15 Sumber : Buku Standar Operasional Prosedur Perijinan BPPT 2013, diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.9 Klasifikasi Jenis Usaha dan Indeks
No Jenis Usaha Indeks
1 Hiburan dan pariwisata
2 2 Angkutan
2 3 Perbengkelan
2 4 Dagang
1 5
Perbankan dan keuangan 1
6 Konstruksi 1
7 Usaha hewan peliharaan
1,5 8
Rumah sakit klinik 0,50
9 Usaha lainnya
1 Sumber : Buku Standar Operasional Prosedur Perijinan BPPT 2013, diolah
Tabel 3.10 Klasifikasi Jenis Bangunan dan Indeks
No Jenis Bangunan Indeks
1 Permanen Lux
Permanen Lux adalah bangunan yang atapnya mempergunakan genteng keramik, dinding beton, lantai
granit marmer atau ruang tempat usaha dilengkapi dengan fasilitas yang modern,
3
2 Permanen Permanen adalah bangunan yang atapnya
mempergunakan seng, dindingnya terbuat dari beton dan lainnya mempergunakan keramik atau trasa.
2 3
Semi Permanen Semi Permanen adalah bangunan yang atapnya
mempergunakan seng, dindingnya setengah terbuat dari beton dan setengah lagi mempergunakan papan dan
lantainya terbuat dari cor semen. 1
4 Darurat Darurat adalah bangunan yang atapnya mempergunakan
seng atau rumbi, dindingnya terbuat dari papan dan lantainya tanah.
0,75 Sumber : Buku Standar Operasional Prosedur Perijinan BPPT 2013,diolah
Adapun syarat-syarat tambahan dalam pedoman teknis pada Ijin Gangguan Perusahaan Industri dan Bukan Perusahaan Industri yaitu :
a. Untuk usaha parawisata yang bersifat insidentil penetapan ijin gangguan
ditetapkan batas waktu berlakunya minimal 1 satu bulan dan dapat
Universitas Sumatera Utara
diperpanjang kembali, dengan perhitungan retribusi sebesar 50 dari ketentuan yang diatur dalam pasal 20 ayat 1 dan 2.
b. Setiap Perubahan ijin gangguan dipungut retribusi sebesar 75 dari
retribusi ijin gangguan Pasal 9 ayat 2. c.
Daftar ulang ijin gangguan dipungut retribusi sebesar 75 dari retribusi ijin Pasal 21 ayat 1
d. Terhadap perusahaan yang berbentuk badan hukum dipungut tambahan
retribusi sebesar Rp 25.000,- di luar sebagaimana diatur pada pasal 21 ayat 2.
e. Bagi perusahaan yang memohon ijin ditempat yang telah diberikan ijin pada
perusahaan lain dipungut retribusi sebesar 75 dari retribusi ijin Pasal 21 ayat 3.
f. Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang
membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2 sebulan dari retribusi yang terutang atau kurang dibayar dan ditagih dengan
menggunakan STRD pasal 25 g.
Apabila pembayaran retribusi dilakukan setelah lewat waktu yang ditentukan, maka dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2
dengan menerbitkan STRD pasal 26. h.
Bagi perusahaan yang terlambat mendaftar ulang dan membayar retribusi daftar ulang dikenakan denda administrasi sebesar 2 perbulan yang
dihitung dari saat jatuh tempo daftar ulang.
Universitas Sumatera Utara
MASA BERLAKU IJIN PASAL 8 HURUF g PERDA NO 222002 :
a. Jangka waktu berlakunya ijin gangguan ditetapkan selama usaha masih
berjalan. b.
Dalam rangka pengendalian dan pengawasan terhadap ijin gangguan sebagaimana tersebut di atas wajib dilakukan pendaftaran ulang :
1. Untuk perusahaan industri 1 satu tahun sekali
2. Untuk perusahaan bukan industri setiap 3 tiga tahun sekali.
Waktu pemrosesan penerbitan ijin Pemrosesan ijin paling lama 7 hari kerja.
Universitas Sumatera Utara
57
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN