1. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Guru Dalam Mengajar Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Jurusan Teknik Otomotif Kelas II SMK Negeri 2 Pengasih Pada Mata Diklat Motor Tahun Ajaran
20092010.
Hasil uji t yang dilakukan menunjukkan t
hitung
sebesar 7, 658 t
tabel
1,667 pada taraf signifikan α = 5 dan tingkat signifikansi probability sebesar 0,000 0,05. Dari hasil uji t di atas dapat dilihat
bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajar baik dengan prestasi belajar siswa yang
memiliki persepsi tentang guru dalam mengajarnya tidak baik. Prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajar baik,
lebih tinggi dari pada prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajar tidak baik. Artinya ada pengaruh persepsi
siswa tentang guru dalam mengajar X
1
terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat motor Y.
Hal ini sesuai dengan penelitian Marfuah 2009 tentang pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru dan perhatian orang tua terhadap
prestasi belajar akuntansi kelas XI di SMK Gajah Mada Margoyoso Pati tahun 20082009. Penelitiannya menunjukkan bahwa persepsi siswa
tentang kompetensi guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Akuntansi siswa kelas XI SMK Gajah Mada 01 Margoyo Pati tahun
pelajaran 20082009. Selain itu persepsi siswa tentang kompetensi guru memberikan kontribusi besar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.
2. Pengaruh Keaktifan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas II Jurusan Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Pengasih Pada Mata Diklat Motor Tahun Ajaran 20092010.
Hasil uji t yang dilakukan menunjukkan t
hitung
5,128 t
tabel
1,667 pada taraf signifikan α = 5 dan tingkat signifikansi probability
sebesar 0,000 0,05. Dari hasil uji t di atas dapat dilihat bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar tinggi
dengan prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah. Prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar tinggi, lebih tinggi
dari pada prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah. Artinya ada pengaruh keaktifan belajar siswa X
2
terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat motor Y.
Hal ini sesuai dengan penelitian Wiratmoyo 2005 tentang
pengaruh keaktifan siswa pada metode pembelajaran kuantum terhadap prestasi belajar kimia dasar I kelas X pokok bahasan kimia koloid di
SMK Kimia Industri Theresiana Semarang tahun ajaran 20042005. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada pengaruh keaktifan siswa dalam
pembelajaran kuantum terhadap prestasi belajar kimia pokok bahasan kimia koloid pada siswa Kelas X SMK Kimia Industri Theresiana
Semarang tahun pelajaran 20042005.
58
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang dikemukakan di atas maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut : 1. Uji t yang dilakukan menunjukkan ada perbedaan prestasi belajar siswa
yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajar baik dengan prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajar tidak
baik, dengan t
hitung
sebesar 7, 658 t
tabel
1,667 pada taraf signifikan α = 5 dan tingkat signifikansi probability sebesar 0,000 0,05. Selain itu
Prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajar baik, lebih tinggi dari pada prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi
tentang guru dalam mengajar tidak baik. Artinya ada pengaruh persepsi siswa tentang guru dalam mengajar X
1
terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat motor Y.
2. Uji t yang dilakukan menunjukkan ada perbedaan prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar tinggi dengan prestasi belajar siswa yang
memiliki keaktifan belajar rendah, dengan t
hitung
5,128 t
tabel
1,667 pada taraf signifikan α = 5 dan tingkat signifikansi probability sebesar 0,000
0,05. Selain itu Prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar tinggi, lebih tinggi dari pada prestasi belajar siswa yang memiliki