Hipotesis 1 Hipotesis 2 Uji Hipotesis Penelitian

Dari tabel 8 di atas dapat dilihat bahawa nilai F hitung masing- masing variabel lebih kecil dari F tabel, sehingga dapat disimpulkan data yang dianalisis homogen.

3. Uji Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan, oleh sebab itu jawaban sementara ini harus diuji kebenarannya secara empirik. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan mengunakan teknik uji beda yakni uji t satu ekor untuk hipotesis 1 dan 2. Pengujian hipotesis ini menggunakan bantuan SPSS 15.0. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut :

a. Hipotesis 1

Rumusan hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajar baik, lebih tinggi dari pada prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajar tidak baik. Sebelum data dianalisis dengan uji t dilakukan pengkategorian data prestasi belajar siswa yaitu prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajar baik dan prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajar tidak baik . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajarnya baik dan tidak baik pada lampiran 9 halaman 85. Hasil uji t yang dilakukan pada data ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 9. Hasil uji t prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajarnya baik dengan prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajarnya tidak baik Variabel t hitung t tabel dk = 69 α=5 p Ket X 1 - Y 7, 658 1,667 0,000 Signifikan Hasil t hitung sebesar 7, 658 t tabel 1,667 pada taraf signifikan α = 5 dan tingkat signifikansi probability sebesar 0,000 0,05. Dari hasil uji t di atas dapat dilihat bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajar baik, dengan prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajar tidak baik. Prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajar baik, lebih tinggi dari pada prestasi belajar siswa yang memiliki persepsi tentang guru dalam mengajar tidak baik. Artinya ada pengaruh persepsi siswa tentang guru dalam mengajar X 1 terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat motor Y.

b. Hipotesis 2

Rumusan hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar tinggi, lebih tinggi dari pada prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah. Sebelum data dianalisis dengan uji t dilakukan pengkategorian data prestasi belajar siswa, yaitu prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar tinggi, dan prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar tinggi dan rendah pada lampiran 10 halaman 86. Hasil uji t satu ekor yang dilakukan adalah sebagai berikut : Tabel 10. Hasil uji t prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar tinggi dengan prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah Variabel t hitung t tabel dk = 69 α=5 p Ket X 2 - Y 5,128 1,667 0,000 Signifikan Hasil t hitung 5,128 t tabel 1,66 7 pada taraf signifikan α = 5 dan tingkat signifikansi probability sebesar 0,000 0,05. Dari hasil uji t di atas dapat dilihat bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar tinggi dengan prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah. Prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar tinggi, lebih tinggi dari pada prestasi belajar siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah. Artinya ada pengaruh keaktifan belajar siswa X 2 terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat motor Y.

B. Pembahasan