13
BAB II KAJIAN TEORI
A. Interaksi Sosial
1. Pengertian Interaksi Sosial
Departemen Pendidikan Nasional dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002: 438 menjelaskan bahwa interaksi sosial adalah hubungan sosial yang
dinamis antara orang perseorangan dan orang perseorangan, antara perseorangan dan antara kelompok dan kelompok. Hal ini dimaksudkan bahwa
interaksi sosial merupakan hubungan yang dinamis antara siswa dengan siswa,
siswa dengan kelompok siswa ataupun siswa dengan warga sekolah.
Penjelasan serupa juga disampaikan oleh Bimo Walgito 2003: 65, menjelaskan bahwa interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu
dengan yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu lain atau sebaliknya. Pendapat tersebut menerangkan bahwa interaksi sosial dapat
menjadikan individu meleburkan diri dengan keadaan disekitarnya atau sebaliknya, interaksi sosial dapat mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
dalam diri individu, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh individu yang bersangkutan.
Kimball Young dan Raymond dalam Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati, 2010: 61 menjelaskan bahwa interaksi sosial adalah kunci dari
semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Hal ini lebih menekankan bahwa interaksi sosial
14 merupakan kunci dari kehidupan sosial dimana dukungan sosial dari orang di
sekitar kita dapat meningkatkan aktivitas kita dalam bersosialisasi. Pendapat lain juga dijelaskan oleh Soerjono Soekanto dan Budi
Sulistyowati 2012: 55 yang menjelaskan bahwa interaksi sosial merupakan dasar proses sosial yang menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang
dinamis, pergaulan hidup baru akan terjadi apabila orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia bekerjasama, saling berbicara, dan seterusnya
mencapai suatu tujuan bersama, mengadakan persaingan, pertikaian dan sebagainya. Pendapat ini dimaksudkan bahwa interaksi sosial merupakan
hubungan yang dinamis antar siswa atau kelompok siswa yang diwujudkan dalam bentuk kerjasama, saling berbicara, persaingan dan pertikaian atau
konflik untuk mencapai tujuan bersama di lingkungan sekolah. Bonner dalam Ary H. Gunawan, 2000: 31 menjelaskan interaksi sosial
adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih, sehingga kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang
lain, dan sebaliknya. Penjelasan ini menekankan kepada kemampuan individu untuk mempengaruhi, mengubah dan memperbaiki tingkah laku. Pendapat lain
disampaikan oleh Taufiq Rohman,dkk 2006: 42 interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok atau kelompok dengan kelompok. Hal ini berarti individu harus melakukan timbal balik supaya terjadi interaksi sosial antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.
15 Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang dinamis antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok,
hubungan tesebut saling mempengaruhi, mengubah, mendukung, memperbaiki atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam penelitian ini interaksi
sosial adalah hubungan yang saling timbal balik antara siswa dengan siswa, siswa dengan kelompok siswa dan kelompok siswa dengan kelompok siswa
ataupun siswa dengan warga sekolah lainnya siswa, guru, karyawan yang berbentuk kerjasama, persaingan, konflik, akomodasi serta adanya dukungan
sosial dari dukungan sosial di lingkungan sekolah.
2. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial