Pentingnya Interaksi Sosial Interaksi Sosial

31 atau merasa terdukung dalam melakukan kegiatan karena kehadiran orang lain. Dukungan dari teman sejenis, lawan jenis, guru serta karyawan di sekolah juga sangat diperlukan untuk menunjang proses interaksi sosial sehingga siswa merasa dihargai, diperhatikan di lingkungan sekolah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lima bentuk interaksi sosial antara lain: kerjasama, persaingan, konflik, akomodasi dan dukungan sosial.

4. Pentingnya Interaksi Sosial

Pada dasarnya Siswa Sekolah Menengah Pertama SMP sebagai remaja merupakan masa perkembangan transisi antara masa anak-anak dan dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional. Menurut pendapat Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 137 pada usia remaja pergaulan dan interaksi sosial dengan teman sebaya bertambah luas dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya termasuk pergaulan dengan lawan jenis. Remaja mencari bantuan emosoional dalam kelompoknya, pemuasan intelektual juga didapatkan oleh remaja dalam kelompoknya dengan berdiskusi, berdebat untuk memecahkan masalah, namun demikian agar remaja dapat bergaul dengan baik dalam kelompok sosialnya diperlukan kompetensi sosial yang berupa kemampuan dan ketrampilan berhubungan dengan oranglain. Keberhasilan dalam pergaulan sosial akan menambah rasa percaya diri pada diri remaja dan ditolak oleh kelompoknya merupakan hukuman yang paling berat bagi remaja. Oleh karena itu, setiap remaja akan selalu berusaha untuk diterima oleh kelompoknya. Penerimaan sosial social 32 acceptance dalam kelompok remaja sangat tergantung pada: a kesan pertama, b penampilan yang menarik, c partisipasi sosial, d perasaan humor yang dimiliki, e keterampilan berbicara, dan f kecerdasan. Pada masa remaja, teman sebaya merupakan aspek yang terpenting dalam kehidupan mereka. Beberapa remaja akan melakukan apapun agar dapat diakui dalam kelompoknya, sebagian remaja yang dikucilkan dari teman sebayanya berarti stress, frustasi dan kesedihan. Remaja melalui teman sebaya belajar mengenai pola hubungan yang timbal balik dan setara, remaja dapat menggali prinsip-prinsip kejujuran dan keadilan dengan dengan cara mengatasi ketidaksetujuan dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk mengamati minat dan teman pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk memudahkan proses penyatuan dirinya kedalam aktivitas teman sebayanya yang sedang berlangsung.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial