PENGARUH WAKTU FERMENTASI TERHADAP DERAJAT KEASAMAN

32

4.4 PENGARUH WAKTU FERMENTASI TERHADAP DERAJAT KEASAMAN

pH Derajat keasaman pH sangat mempengaruhi aktivitas mikroorganisme. Derajat keasaman pH dari proses pembentukan gas bio berkisar antara 6,4-7,8 [26]. Hal ini menunjukkan bahwa mikroba yang berperan dalam pembentukan gas bio dapat bekerja secara optimal pada kondisi tersebut. Pada kondisi pH dibawah 6,4 atau diatas 7,8 dapat menyebabkan gangguan pada proses karena menyebabkan ketidakaktifan ataupun kematian pada mikroba. Adapun hasil yang diperoleh adalah pH pada berbagai komposisi berkisar 6-7. Derajat keasaman pH ini dijaga konstan dengan menambahkan larutan kapur untuk menciptakan kondisi yang optimal bagi mikroba dalam proses pembentukan gas bio. Secara teori, derajat keasaman pH merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan asam atau basa suatu larutan. pH merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kehidupan mikroorganisme. Terjadinya penurunan pH menunjukkan bahwa proses telah memasuki tahap asidogenesis yang kemudian akan mengalami peningkatan kembali pada tahap metanogenesis. Penurunan pH pada tahap asidogenesis terjadi karena adanya pembentukan asam organik seperti asam butirat, propionat dan asetat, sedangkan peningkatan pH terjadi karena asam-asam organik telah terdekomposisi menjadi metana. Secara umum, pH pada tahap hidrolisis dan asidogenesis berkisar 5,2-6,3 dan tahap metanogenesis berkisar 6,7-7,5 [21,48]. Perubahan pH pada tahap metanogenesis ini tidak jauh berbeda masih berada pada kisaran 6-7 karena harga pH dalam digester biasanya dikendalikan oleh terbentuknya buffer bikarbonat, hasil reaksi antara karbon dioksida sebagai hasil samping pada proses pembentukan gas bio dengan unsur alkali yang terkandung dalam air buangan [49]. Di dalam proses ini, karbondioksida akan berada dalam keadaan kesetimbangan dengan asam karbonat yang merupakan asam lemah yang dapat berdisosiasi membentuk ion hidrogen dan ion-ion bikarbonat. Ion-ion inilah yang akan bertindak sebagai buffer [50]. Dalam hal ini, peningkatan pH akan mempercepat pembusukan sehingga mempercepat perombakan dan secara tidak langsung mempercepat produksi gas bio [51]. 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN