39
c. Instrumen Lembar Kerja Siswa
Untuk mengukur aspek psikomotorik siswa dalam proses pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran
Inquiry based learning digunakan lembar kerja siswa LKS. Terdapat tiga lembar kerja siswa yang pertama tentang
rangkaian RS Flip-Flop, yang kedua tentang rangkaian D Flip-Flop, dan yang ketiga tentang rangkaian JK Flip-Flop. Berikut ini kisi-kisi instrumen lembar kerja
siswa dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Kisi-Kisi Instrumen Lembar Kerja Siswa LKS
No Komponen penilaian Sub Komponen Penilaian
1 Persiapan kerja
Menyiapkan lembar kerja siswa Menyiapkan alat dan bahan
2 Proses Kerja
Menggambar rangkaian flip-flop RS, D dan JK Merangkai rangkaian flip-flop RS, D dan JK
3 Hasil Kerja
Menuliskan hasil praktik pada tabel percobaan Menyelesaikan tugas diskusi pada LKS
4 Sikap Kerja
Kebersihan lingkungan kerja Etika penggunaan alat
Keselamatan kerja K3 5
waktu Lama waktu penyelesaian praktik
F. Validitas dan Realibilitas Instrumen
Sugiono 2012 menyatakan bahwa instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang menghasilkan data yang sama, jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama.
40
a. Validitas
Validitas instrumen adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Validitas
yang diuji pada penelitian ini adalah validitas isi dan konstruk. Validitas isi dan konstruk digunakan untuk menguji instrumen tes dan observasi. Peneliti
menggunakan expert judgement untuk menganalisis instrumen ini. Expert
judgment merupakan validasi berdasarkan pendapat para ahli di bidangnya. Para ahli yang dimaksud dalam
expert judgement penelitian ini adalah dua dosen dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNY. Berdasarkan uji validitas
instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan untuk penelitian dengan beberapa perbaikan. Setelah instrumen lolos uji validasi oleh para ahli kemudian
instrumen dibuat sesuai jumlah siswa dan siap dilakukan untuk mengambil data. Penentuan kevalidan instrumen menggunakan rumus
korelasi point biserial Madeamin, 2013 sebaai berikut:
√
Keterangan: r
pbr
= Korelasi poin biserial M
p
= Rerata skor subjek yang menjawab benar M
t
= Rerata skor total S
t
= Simpangan baku skor total p
= Proporsi siswa yang menjawab benar =
q = Proporsi siswa yang menjawab salah
= 1 – p
Instrumen valid jika r
hitung
r
tabel
, sebaliknya instrumen tidak valid jika r
hitung
r
tabel
dan harus direvisi. Dari hasil uji validitas menujukan bahwa instrumen tes
41 semuanya valid karena hasil dari r
hitung
dari r
tabel
dan hasil selengkapnya terlampir.
b. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul. Hasil
pengukuran dapat dikatakan reliabel jika alat pengukur tersebut dapat dipercaya, sehingga mendapatkan hasil yang tetap dan konsisten. Rumus
Cronbach‟s Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya berbentuk skala.
Rumus reliabilitas menggunakan rumus Cronbach‟s Alpha adalah :
[ ] [
∑ ]
Keterangan : = reliabilitas instrumen
= banyak butir ∑
= jumlah varian butir = varian total Suharsimi Arikunto, 2010: 239
Selanjutnya dari perhitungan tersebut di atas diinterpretasikan dalam Tabel 7 sebagai berikut:
Tabel 7. Interpretasi Nilai r No
Besarnya nilai r Interpretasi
1. 0,00
– 0,199 Sangat rendah
2. 0,20
– 0,399 Rendah
3. 0,40
– 0,559 Sedang
4. 0,60
– 0,799 Tinggi
5. 0,80
– 1,00 Sangat Tinggi
42 Semakin tinggi koefisien dengan mendekati angka 1.0 berarti reliabilitas
alat ukur semakin tinggi Saifuddin Azwar,2009:9. Sebaliknya reliabilitas rendah ditunjukkan dengan koefisien reliabilitas yang mendekati angka 0. Hasil
perhitungan pengujian reliabilitas menunjukan nilai koefisien alpha sebesar 0,644 lebih besar dari 0,6 sehingga instrumen tes dinyatakan reliabel. Nilai tersebut
digolongkan dalam kategori tinggi.
G. Teknik Analisis Data