Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

51 Dari Tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa standar deviasi untuk aspek kognitif sebesar 7,12. Aspek afektif yaitu sebesar 8,50 dan untuk aspek psikomotoriknya sebesar 4,87. Nilai rerata untuk aspek kognitif sebesar 75,25, aspek afektif sebesar 75,89 dan aspek psikomotorik sebesar 76,70. Berikut nilai postest kelas kontrol digambarkan dalam diagram batang. Gambar 4. Diagram Batang kompetensi siswa kelas eksperimen

B. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji dugaan atas permasalahan yang sudah dirumuskan. Hipotesis diuji dengan membandingkan antara kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran inkuiri dan media pembelajaran dengan kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini adalah “terdapat perbedaan kompetensi belajar Siswa pada materi rangkaian flip-flop antara antara dengan 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 kognitif afektif psikomotorik No Urut Siswa N il ai 52 menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Pengujian hipotesis ini meliputi pengujian pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian hipotesis menggunakan teknik uji U Mann-Whitney. Pertama melakukan pengujian pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengujian yang pertama untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kedua kelompok sebelum diberi tindakan. Hipotesis penelitian pada pengujian pretest sebagai berikut: H = Tidak ada perbedaan pretest hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. H a = Terdapat perbedaan pretest hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian menggunakan teknik uji U Mann-Whitney dibantu dengan software komputer. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 11 sebagai berikut : Tabel 11. Uji Mann-Whitney Pretest Kelas Kontrol Dan Eksperimen Pretest Mann-Whitney U 182.500 Wilcoxon W 392.500 Z -.479 Asymp. Sig. 2-tailed .632 Exact Sig. [21-tailed Sig.] .640 a Berdasarkan Tabel pengujian hipoesis di atas tersebut, diketahui bahwa nilai asymp sig 2 tailed menunjukkan P-value. Karena P-value yang diperoleh sebesar 0.632 0,05, maka terima H yang berarti bahwa data pretest dan posttest tidak ada perbedaan pada taraf nyata 5. 53 Taraf signifikasi hasil perhitungan uji U Mann-Whitney lebih besar dari 0,05, sehingga H dinyatakan diterima. Dari data di atas menunjukan bahwa hasil belajar pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak ada perbedaan. Ini berarti keadaan awal siswa kelas kontrol dan eksperimen sama. Kedua melakukan pengujian posttest hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian ini berfungsi untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan eksperimen. Hipotesis penelitian pengujian hasil belajar posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebagai berikut: H = Tidak ada perbedaan posttest hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. H a = Terdapat perbedaan posttest hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian menggunakan teknik uji U Mann-Whitney dibantu dengan software komputer yaitu menggunakan SPSS 17. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 12 sebagai berikut: Tabel 12. Uji Mann-Whitney Posttest Kelas Kontrol Dan Eksperimen Nilai Mann-Whitney U 43.500 Wilcoxon W 253.500 Z -4.234 Asymp. Sig. 2-tailed .000 Exact Sig. [21-tailed Sig.] .000 a Berdasarkan Tabel pengujian tersebut, diketahui bahwa nilai asymp sig 2 tailed menunjukkan p-value. Karena p-value yang diperoleh sebesar 0.000 54 0,05, maka terima H a yang berarti bahwa data pretest dan posttest terdapat perbedaan pada taraf nyata 5. Taraf signifikasi hasil perhitungan uji U Mann- Whitney lebih kecil dari 0,05, sehingga H dinyatakan ditolak atau H a diterima. Jadi terdapat perbedaan kompetensi hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian hipotesis selanjutnya dari masing-masing aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil yang diperoleh yaitu nilai asymp sig 2 tailed kognitif sebesar 0,000 0,05 , nilai asymp sig 2 tailed afektif sebesar 0,001 0,05 dan nilai asymp sig 2 tailed psikomotorik sebesar 0,000 0,05. Dari data diatas menunjukan bahwa terdapat perbedaan kompetensi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil Uji Mann Whitney dari ketiga aspek terangkum dalam Tabel 13. Tabel 13. Rangkuman Uji Mann Whitney kognitif, afektif dan psikomotorik Aspek Mann Whitney U Asymp. Sig. 2 tailed Kognitif 49.000 0.000 Afektif 79.000 0.001 Psikomotorik 59.000 0.000 Setelah melakukan pengujian diatas dapat disimpulkan, bahwa pada penelitian ini terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok siswa yang menggunakan model inquiry based learning dan media simulasi software dengan kelompok siswa yang menggunakan media pembelajaran konvensional dan strategi pembelajaran konvensional. Pengujian nilai kompetensi ini dilakukan setelah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol melakukan proses pembelajaran dengan perlakuan yang 55 berbeda. Rata-rata hasil belajar posttest kedua kelompok ditunjukan pada Tabel 14 berikut. Tabel 14. Pengujian Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Post-Test Kelompok Ekperimen Dan Kelompok Kontrol Group Statistics KELAS N Mean Std. Deviation NILAI EKSPERIMEN 20 75.94 5.00 KONTROL 20 65.41 7.12 Berdasarkan Tabel 14 dapat diketahui rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen 75,94 dan nilai post-test kelompok kontrol 65,41. Nilai rata-rata kelompok ekperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelompok kontrol dengan selisih nilai 14,62.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF ELEKTRONIKA DASAR UNTUK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

3 14 7

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 1 BALIGE.

0 1 34

TUGAS AKHIR MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF ELEKTRONIKA DASAR UNTUK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8.

0 0 9

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 148

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG.

0 0 269

PEMBELAJARAN METODE DISCOVERY LEARNING PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 2 198

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TERCETAK MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

1 24 251

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI ANALISIS RANGKAIAN RLC SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 4 109

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 9 255

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK DIGITAL PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA 3 (DDE3) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 KEBUMEN.

0 5 93