Penetapan Standar Mutu Minimal Calon Dosen dan Tenaga Kependidikan

16 Penjaminan Mutu di tingkat fakultas dan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Gugus Penjaminan Mutu GPM di tingkat jurusan. Evaluasi ini dilakukan pada setiap akhir semester.

4. Pelaksanaan In Service Training, Lesson Study, dan Kegiatan Sejenis untuk

Meningkatkan Profesionalisme Dosen Upaya peningkatan profesionalisme dosen dalam bidang pendidikan dan pembelajaran telah dilakukan melalui berbagai kegiatan, di antaranya lesson study, applied approach , pengembangan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Kegiatan peningkatan profesionalisme ini ditujukan untuk dosen tetap berpangkat asisten ahli yang pada tahun 2014 jumlahnya mencapai 124 orang. Peserta kegiatan peningkatan profesionalisme pada tahun 2014 berjumlah 125 orang. Dengan demikian, capaian target kinerja peningkatan profesionalisme dosen adalah 100,8. Peningkatan profesionalisme juga dilakukan melalui program percepatan guru besar bagi dosen yang telah berpendidikan S3 dan berpangkat lektor kepala atau lektor. Pada tahun 2014 terdapat 157 dosen yang telah berpendidikan doktor dan belum memperoleh jabatan fungsional guru besar. Sementara itu, program percepatan guru besar diikuti oleh 13 orang sehingga capaian kinerjanya adalah 8,28.

5. Penugasan dan Penyediaan Bantuan Biaya Studi Lanjut S2S3 ke Luar Negeri

atau Dalam Negeri Setiap dosen dalam rangka peningkatan kewenangan akademik, harus melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Jumlah dosen UM yang menempuh studi lanjut S2 ke luar negeri sebanyak 4 orang dan S3 sebanyak 33 orang. Jumlah dosen berpendidikan S1 yang diangkat mulai tahun 2005 sampai 2007 sebanyak 59 orang. Sejak tahun 2008 kualifikasi pendidikan untuk menjadi dosen ditingkatkan dari semula minimal S1 menjadi minimal S2. Jumlah dosen berpendidikan S2 yang diangkat setelah tahun 2008 yang menandatangani kesanggupan studi lanjut ke luar negeri sebanyak 52 orang. Dengan demikian, capaian kinerja untuk program dosen studi lanjut S2 ke luar negeri adalah 6,78 4 dari 59. Sementara itu, jumlah dosen yang melaksanakan studi lanjut S3 ke luar negeri sebanyak 33 orang. Capaian kinerja program dosen studi lanjut S3 ke luar negeri adalah 63,46 33 dari 52. Sedangkan jumlah dosen UM yang menempuh studi lanjut S2S3 luar negeri sebanyak 28 dosen Mayoritas studi lanjut ke luar negeri dibiayai oleh beasiswa, baik dari pemerintah Republik Indonesia maupun dari luar negeri. Meskipun jumlah beasiswa yang disediakan semakin meningkat, terutama dari pemerintah, sebagian besar beasiswa yang diperoleh tidak dapat mencukupi seluruh kebutuhan selama studi sehingga perlu tambahan biaya yang ditanggung sendiri oleh dosen. Oleh karena itu, perlu bantuan biaya dari UM untuk menutup kekurangan biaya pendidikan studi atau bahkan memberikan beasiswa untuk studi ke luar negeri. Untuk dosen UM yang menempuh studi dalam negeri secara umum mendapatkan beasiswa dari pemerintah BPPS-Dikti. Sampai tahun 2014, UM belum menyediakan bantuan biaya bagi dosen yang studi baik dalam maupun luar negeri. Penugasan dosen studi ke luar negeri sangat bergantung biaya studi pada beasiswa dari DiktiKemendiknas atau beasiswa luar negeri yang harus diupayakan sendiri oleh dosen