Faktor Makro Asumsi Dasar
58
Gambar 5.2 Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar US
Tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia BI Rate sebagai instrumen kebijakan untuk stabilitas ekonomi periode 2013-2014 dengan kecenderungan terakhir berada pada
kisaran 7,50 dengan kecenderungan stabil. Dengan suku bunga acuan pada kisaran tersebut dipandang bahwa perekonomian agak overheating. Semakin tinggi tingkat suku
bunga acuan menjadi indikator bahwa perekonomian semakin memanas dan kebanjiran peredaran uang. Dalam periode bulanan Bank Indonesia meninjau dan menyesuaikan
tingkat suku bunga acuan untuk menjamin tidak terjadinya gejolak ekonomi dengan menjaga pada nilai yang tetap, menaikkan atau menurunkannya pada besaran 0,25. BI
Rate untuk periode 2013-2014 disajikan sebagai berikut.
Gambar 5.3 Tingkat Suku Bunga Acuan BI Rate 2013-2014
59 Tingkat cadangan devisa menjadi salah satu indikator yang mencerminkan tingkat
kestabilan atau kerentanan ekonomi suatu negara terutama dengan banyaknya ketergantungan perekonomian pada luar negeri dan keterlibatan dalam perdagangan
internasional yang tidak mungkin lagi dihindarkan. Besarnya cadangan devisa yang tidak fluktuatif lebih memberi jaminan terhadap kestabilan ekonomi pada saat terjadi gejolak
perekonomian yang berasal dari faktor eksternal. Berdasarkan data Bank Indonesia 2014, pada bulan Desember 2014, nilai cadangan devisa Indonesia mencapai 111 milyar dolar.
Secara rerata tingkat cadangan devisa Indonesia untuk kurun waktu tahun 2014 Januari- Desember berada pada kisaran 108 milyar dolar dengan kecenderungan yang semakin
meningkat atau membaik. Untuk kurun waktu Januari—Desember 2014, tingkat cadangan devisa Indonesia disajikan pada gambar berikut ini.
Gambar 5.4 Tingkat Cadangan Devisa 2014
Sesuai dengan tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu mencapai posisi pada peringkat 10 dengan perekonomian terbesar di dunia pada tahun
2025. Tujuan tersebut dapat dicapai bilamana pemerintah mampu mewujudkan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 7-8 per-tahun OECD, 2012. Tingkat pertumbuhan
ekonomi menjadi salah satu indikator penting yang menunjukkan perbaikan perekonomian negara dan kemakmuran masyarakat. Berdasarkan data BPS 2014, sampai dengan akhir
tahun 2013, capaian rata-rata tingkat pertumbuhan produk domestik bruto 2010—2013 adalah berada pada kisaran 6 per-tahunnya, tercermin adanya kecenderungan menurun,
dan tidak seperti yang diharapkan, sebagaimana disajikan pada gambar berikut ini.
60
Gambar 5.5 Tingkat Pertumbuhan PDB 2010-2013
Berdasarkan publikasi Bank Dunia http:data.worldbank.org, total populasi penduduk di Indonesia pada akhir tahun 2004 adalah sebesar
221.293.797 jiwa dan di akhir tahun 2013 adalah sebesar 249.865.631 jiwa, dengan rata-rata pertumbuhan penduduk per-tahun
dari 2005—2013 adalah berada pada kisaran sebesar 1,30 dengan kecenderungan yang semakin menurun sebagaimana disajikan pada gambar berikut ini. Tingkat pertumbuhan tersebut
menunjukkan kondisi yang semakin baik.
Gambar 5.6 Tingkat Pertumbuhan Penduduk 2005-2013
Berdasarkan basis data 2014, asumsi makro yang diproyeksikan untuk lima tahun ke depan 2015—2019 sebagai landasan penyusunan Renstra Bisnis UM adalah
sebagaimana disajikan pada tabel berikut ini.
61
Tabel 5.5 Asumsi Dasar Faktor Makro
No. Aspek Asumsi
Satuan 2014
2015 2016
2017 2018
2019
1. Inflasi
6,50 6,00
5,50 5,00
5,00 5,00
2. Kurs rupiah terhadap
US Rp
12.000 12.000 12.000 11.500 11.500 11.000 3.
Suku bunga acuan BI 7,50
7,75 7,50
7,25 7,00
7,00 4.
Tingkat cadangan Devisa
US milyar
111 113
116 120
124 130
5. Pertumbuhan penduduk
1,36 1,30
1,25 1,22
1,22 1,22
6. Pertumbuhan ekonomi
6,0 6,50
6,50 7,00
7,00 7,00
Asumsi makro ekonomi sebagaimana pada tabel di atas dengan basis tahun 2014 didasarkan pada optimisme kondisi pertumbuhan dan stabilitas perekonomian dengan
kecenderungan yang bersifat konservatif, yaitu perubahan-perubahan yang tidak fluktuatif atau menghindari terjadinya kejutan perubahan indikator perekonomian dalam jangka
pendek. Terjadinya penguatan atau pelemahan mendadak dalam jangka pendek akan sangat mengganggu kestabilan perekonomian yang membangkitkan gejolak dan kegiatan-
kegiatan yang bersifat spekulatif, dan oleh karenanya sangat dihindarkan. Stabilitas perekonomian menjadi asumsi dasar yang dipergunakan dalam penyusunan Renstra Bisnis
UM 2015—2019.