Kesalahan Relatif Variabel Perbandingan Metode Fuzzy Dengan Regresi Linear Berganda Dalam Peramalan Jumlah Produksi (Studi Kasus: Produksi Kelapa Sawit di PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan Tahun 2011-2012)

Dengan demikian diperolehlah empat buah persamaan untuk menentukan nilai b 0, b 1 , b 2 dan b 3 yaitu: � Y i = nb + b 1 � X 1i n i=1 + n i=1 b 2 � X 2i + b 3 � X i n i=1 n i=1 � X 1i Y i = b � X 1i n i=1 + b 1 � X 1i 2 n i−1 + b 2 � X 1i X 2i + b 3 � X 1i X 3i n i=1 n i=1 n i=1 � X 2i Y i = b � X 2i n i=1 + b 1 � X 1i X 2i + b 2 � X 2i 2 n i=1 n i−1 + b 3 � X 2i X 3i n i=1 n i=1 � X 3i Y i = b � X 3i n i=1 + b 1 � X 1i X 3i + b 2 � X 2i X 3i + b 3 � X 3i 2 n i=1 n i=1 n i−1 n i=1 2.28

2.3 Kesalahan Relatif

Kesalahan error didefenisikan sebagai selisih antara nilai sebenarnya dengan nilai hasil pengukuran, atau : Kesalahan = |nilai sebenarnya − nilai pengukuran| Secara simbolik dinyatakan dengan : e t = |x s − x a | 2.29 dengan : e t merupakan kesalahan pengukuran x s nilai sebenarnya true value x a nilai pengukuran atau nilai pendekatan aproksimasi Kesalahan relatif relatif error adalah ukuran kesalahan dalam kaitannya dengan pengukuran. Kesalahan relatif didefenisikan sebagai kesalahan yang dibagi dengan nilai sebenarnya atau secara simbolik dinyatakan dengan : e r = � x s − x a x s � = � e t x s � 2.30 Dengan : e r = kesalahan relatif e t = kesalahan pengukuran x s = nilai sebenarnya Universitas Sumatera Utara Kesalahan relatif juga dapat dilihat besar persentasenya dengan mengalikan dengan 100 matematikanet.blogspot.com200901kesalahan.html?m=1. Untuk melihat rata-rata kesalahan relatif yang terjadi pada suatu data, maka dapat diperoleh dengan membagikan kesalahan relatif yang didapatkan dengan jumlah data yang ada. Secara simbolik dinyatakan dengan : Rata − rata kesalahan relatif = jumlah kesalahan relatif jumlah data = e r n 2.31

2.4 Variabel

Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Dengan demikian, variabel adalah objek yang berbentuk apa saja yang ditentukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi agar bisa ditarik suatu kesimpulan. Secara teori, defenisi variabel penelitian adalah merupakan suatu objek, atau sifat atau atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. http:id.shvoong.comwriting-and-speaking2120715- definisi-varabel . Dalam penelitian ini data tentang variabel-variabel yang digunakan diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara III, Medan. Pertimbangan pemilihan perusahaan adalah karena perusahaan ini telah lama memproduksi kelapa sawit hingga saat ini. Sebagai sebuah perusahaan perkebunan PT. Perkebunan III selalu berusaha untuk meningkatkan produksi kelapa sawit dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertambahannya. Adapun variabel yang digunakan antara lain : 1. Pemupukan. Pemupukan merupakan suatu kegiatan yang memberikan beberapa unsur hara kepada tanaman yang membutuhkannya didasarkan pada ukuran tanaman, pertumbuhan tanaman dan kesediaan unsur hara dalam tanah. Pemupukan merupakan salah satu faktor yang menentukan dari seluruh kegiatan Universitas Sumatera Utara pemeliharaan tanaman untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal, pada akhirnya memberikan produktivitas yang sesuai pada potensinya. Pemupukan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan produksi, karena pupuk dianggap vitamin bagi tanah sehingga akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Penggunaan pupuk secara tepat dan teratur akan dapat mempertinggi hasil produksi baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Adapun pupuk yang digunakan untuk pertumbuhan kelapa sawit antara lain: NPK Urea, ZA, SP-36, Rock Phosphate, MOPKCl dan Mg KIeserit, Dolomite Dinas Perkebunan Sumatera Utara, 2011. 2. Tenaga Kerja. Faktor tenaga kerja memiliki peranan yang sangat penting sebagai pelaksana kegiatan produksi. Peranannya sangat ditentukan terutama oleh kualitas mutu disamping kuantitas jumlah yang tersedia. Dalam hal ini, yang dikatakan tenaga kerja yaitu mereka yang langsung berfungsi dan ikut serta langsung dalam proses produksi kelapa sawit atau yang biasa disebut karyawan kebun. 3. Curah Hujan. Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada suhu udara 27 C dengan suhu maksimum 33 C dan suhu minimum 22 C sepanjang tahun. Curah hujan rata-rata tahunan yang memungkinkan untuk pertumbuhan kelapa sawit adalah 1250-3000 mm yang merata sepanjang tahun, dan curah hujan optimal berkisar antara 1750-2500 mm. Kelapa sawit lebih toleran dengan curah hujan yang tinggi misalnya3000 dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya, namun dalam kriteria klasifikasi kesesuaian lahan, nilai tersebut sudah menjadi faktor pembatas ringan. Curah hujan 1250 mm sudah merupakan faktor pembatas berat bagi pertumbuhan kelapa sawit. 4. Hasil produksi Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasi berbagai input atau masukan untuk menghasilkan output. Usaha meningkatkan produksi Universitas Sumatera Utara merupakan suatu pendekatan yang positif bagi peningkatan keuntungan serta pertumbuhan perusahaan. Dalam penelitian ini akan dilihat tentang produksi kelapa sawit. Standar beberapa faktor yang dinilai merupakan syarat tumbuh tanaman kelapa sawit adalah faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam misalnya adalah kondisi iklim, bentuk wilayah dan kondisi tanah. Sedangkan unfuk faktor manusia adalah luas areal lahan, jumlah pemupukan, serta jumlah tenaga kerja. Universitas Sumatera Utara BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL

3.1 Penyajian Data