BIDANG PENDANAAN KONDISI UMUM

21 Sistem kepegawaian Politeknik STTT Bandung sudah sesuai dengan ketentuan UU yang berlaku, kemampuan, dan kebutuhan Politeknik STTT Bandung. Hal ini sangat penting dalam rangka manajemen sistem kepegawaian Politeknik STTT Bandung. Laporan kinerja harian, SKP, dan penilaian kinerja pegawai sudah dilakukan secara online melalui intranet.kemenperin.go.id. Sistem pengendalian dan penjaminan mutu yang diterapkan di Politeknik STTT Bandung adalah akademik dan non akademik. Sistem pengendalian dan penjaminan mutu akademik dilakukan oleh Satuan Penjaminan Mutu SPM, sedangkan pengendalian dan penjaminan mutu non akademik dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal SPI. Pengendalian dan penjaminan mutu bidang akademik meliputi Sistem Penjaminan Mutu Internal SPMI sesuai Standar Nasional Perguruan Tinggi SNPT dan Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2008. Pelaksanaan SPMI di Politeknik STTT Bandung masih dalam pembuatan dan pengembangan dokumen SPMI sejak pertama dibuat pada tahun 2014. SMM ISO 9001:2008 telah diterapkan sejak tahun 2008 dan telah disertifikasi dua kali. Prosedur kerja atau Standard Operating Procedure SOP telah 90 dibuat oleh unit kerja, pelaksanaan audit SMM ISO 9001:2008 rutin dilakukan setahun sekali yaitu audit internal oleh auditor internal dan audit eksternal oleh auditor dari luar. Pengendalian dan penjaminan mutu non akademik meliputi sistem pengelolaan keuangan, dilakukan audit internal oleh SPMI dan Irjen setahun sekali. Sistem pengelolaan informasi Politeknik STTT Bandung masih belum terpadu, hal ini dapat dilihat dari konten website Politeknik STTT Bandung masih satu arah, lambat dalam updating dan belum menampilkan seluruh informasi yang dibutuhkan oleh seluruh stakeholder Politeknik STTT Bandung.

1.2.7 BIDANG PENDANAAN

Politeknik STTT Bandung adalah perguruan tinggi tesktil dibawah Kementerian Perindustrian RI, dimana tujuan dari didirikannya Politeknik STTT Bandung untuk memenuhi kebutuhan SDM di Industri. Berkaitan dengan pendanaan di Politeknik STTT Bandung, disusun dengan mengacu pada aturan perundangan yang berlaku. Dalam pelaksanaan program – program pendidikan akan menghadapi berbagai keterbatasan sumber daya, baik sarana prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, maupun anggaran pendidikan yang bersumber dari APBN. Oleh karena itu strategi pembiayaan disusun untuk mensiasati keterbatasan sumber daya tersebut agar pelaksanaan program pemenuhan kebutuhan SDM di industri dapat memberikan andil yang signifikan terhadap pencapaian tujuan Kementerian Perindustrian. Mengingat terbatasnya anggaran dari pemerintah untuk pendidikan di kementerian perindustrian, maka strategi pembiayaan harus disusun dalam skala prioritas. Unsur utama dalam penyelenggaraan pendidikan adalah pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 3 unsur diatas yang menjadikan pendanaan disusun skala prioritasnya. Terpenuhinya kebutuhan penyelenggaraan pendidikan di politeknik STTT Bandung, tentunya tidak terlepas dari perencanaan yang matang sehingga 3 unsur tadi dapat terselenggara dengan baik. 22 Pendanaan yang ada di kementerian Perindustrian RI, khususnya Politeknik STTT Bandung, dibagi menjadi 2 dua sumber dana, yaitu dana yang bersumber dari Rupiah Murni RM dan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP. Setiap tahunnya Kementerian Perindustrian menggulirkan dana sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya yang diajukan oleh Politeknik STTT Bandung. Untuk tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 dana yang digulirkan untuk menjalankan pendidikan di politeknik STTT Bandung seperti tertera pada Tabel 15 berikut ini: Tabel 15 Sumber Dana APBN Politeknik STTT Bandung dari Tahun 2015-2017 No. Tahun Total dana Rp Sumber Dana Rupiah Murni Rp Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp 1. 2015 31.723.897.000 24.849.442.000 6.874.455.000 2. 2016 23.843.507.000 16.908.357.000 6.935.150.000 3. 2017 59.373.503.000 52.518.202.000 6.855.301.000

1.2.8 KONDISI POLITEKNIK STTT BANDUNG