22 Pendanaan yang ada di kementerian Perindustrian RI, khususnya Politeknik STTT Bandung,
dibagi menjadi 2 dua sumber dana, yaitu dana yang bersumber dari Rupiah Murni RM dan Penerimaan  Negara  Bukan  Pajak  PNBP.  Setiap  tahunnya  Kementerian  Perindustrian
menggulirkan  dana  sesuai  dengan  Rencana  Anggaran  Biaya  yang  diajukan  oleh  Politeknik STTT  Bandung.  Untuk  tahun  2015  sampai  dengan  tahun  2017  dana  yang  digulirkan  untuk
menjalankan pendidikan di politeknik STTT Bandung seperti tertera pada Tabel 15 berikut ini:
Tabel 15 Sumber Dana APBN Politeknik STTT Bandung dari Tahun 2015-2017
No. Tahun  Total dana Rp
Sumber Dana Rupiah Murni
Rp Penerimaan Negara Bukan Pajak
Rp
1. 2015
31.723.897.000 24.849.442.000
6.874.455.000 2.
2016 23.843.507.000
16.908.357.000 6.935.150.000
3. 2017
59.373.503.000 52.518.202.000
6.855.301.000
1.2.8  KONDISI POLITEKNIK STTT BANDUNG
Politeknik  STTT  Bandung  merupakan  pendidikan  tinggi  vokasi  bidang  tekstil  dan  produk tekstil garmen  dibawah pengelolaan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kementerian
Perindustrian.  Penyelenggaraan  pendidikan  vokasi  di  bidang  teknologi    tekstil  dan  produk tekstil  diatur  dalam  Organisasi  Politeknik  STTT  Bandung  berdasarkan  pada  Peraturan
Menteri  Perindustrian  RI  No.  02M-INDPER12015    Tentang  Organisasi  Dan  Tata  Kerja Politeknik  STTT  Bandung  dan  diperkuat  dengan  surat  Menteri    Pendayagunaan  Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor : B5782 M.PAN-RB12 2014  perihal  Penataan Organisasi  dan  Tata  Kerja  Satuan  Pendidikan  Tinggi  Vokasi  di  Lingkungan  Kementrian
Perindustrian, yang isinya persetujuan perubahan  Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil STTT menjadi Politeknik STTT Bandung.
Pengembangan  Politeknik  STTT  sebagai  role  model  pendidikan  vokasi  industri  berbasis kompetensi dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia industri yang siap bekerja, dan
menjadi  centre  of  excellence  of  textile  technologies  dapat  berperan  aktif  dalam perkembangan tekstil Indonesia di dunia.
Kondisi saat ini Politeknik STTT Bandung dalam: 1.  Bidang akademik :
- Kapasitas mahasiswa Politeknik STTT Bandung masih terbatas, rata-rata 100 orang
per  program  studi  pertahun.  Hal  ini  berkaitan  dengan  jumlah  sumber  daya  dosen yang dimiliki, rasio perbandingan dosen : mahasiswa masih diatas 20 orang.
- Jumlah  total  mahasiswa  aktif  meningkat  setiap  tahunnya,  hal  ini  berdampak  pada
meningkatnya jumlah lulusan yang dapat memenuhi kebutuhan SDM industri. -
Pelayanan  penjaminan  mutu  akademik  harus  terus  ditingkatkan,  penyelenggaraan kegiatan  pembelajaran  dapat  dipenuhi  oleh  dosen  yang  kompeten,  mahasiswa
dapat  menerima  Hasil  Studi  per  semester  dengan  sistem  online  terus  kita sempurnakan.
23 -
Dengan  peningkatan  mutu  pelayanan  akademik,  diharapkan  dapat  meningkatkan kualitas    mahasiswa,  misalnya  2  hal  yang  terukur  dalam  hal  prosentase  lulusan
tepat waktu rata-rata dalam tiga program studi di atas 70 dan selalu meningkatkan IPK rata-rata mahasiswa di atas  3,0 tiga koma nol.
- Berkaitan  dengan  meningkatnya  capaian  hasil  pembelajaran,  akan  sejalan  dengan
peningkatan  kompetensi  maupun  skill  dan  knowledge  yang  dimiliki  lulusan, sehingga hal ini akan dapat menjawab keberterimaan lulusan di industri.
- Pengembangan  Teaching  Factory  dan  Inkubator  Bisnis  sebagai  bentuk  proses
pembelajaran praktikum pada ketiga program studi. -
Jumlah  buku  teks  tentang  Teknologi  Tekstil  dan  garmen  yang  terbatas,  sehingga dapat  dikembangkan  kerjasama  industri  sebagai  nara  sumber  ataupun  tempat
pengamatan teknologi terkini dari proses tekstil dan garmen.
- Mempertahankan  akreditasi  A  untuk  semua  program  studi,  mempersiapkan
akreditasi  institusi  serta  peningkatan  menjadi  Perguruan  Tinggi  yang  terakreditasi internasional.
- Politeknik STTT akan bersinergi dengan industri tekstil dan pendukung di Indonesia,
sehingga  dapat  meningkatkan  kompetensi  sumber  daya  manusia  dalam  mengisi kebutuhan tenaga ahli tekstil, garmen, dan fashion.
2.  Bidang Penelitian -
Jumlah  penelitian  yang  dilakukan  dosen  harus  ditingkatkan  dalam  kualitas  dan kuantitas.
- Keterlibatkan mahasiswa dalam penelitin.
- Jumlah jurnal  yang tersedia terbatas, sehingga harus ditingkatkan sebagai langkah
pemenuhan referensi bagi dosen dan mahasiswa. -
Meningkatkan  kualitas  tenaga  akademik  dan  tenaga  administrasi  dalam memperbaiki layanan kepada pelanggan.
3.  Bidang Pengabdian Masyarakat -
Politeknik  STTT  Bandung  telah  mampu  dengan  baik  menyelenggarakan  program- program  pelatihan  bidang  tekstil  dan  garmen  bagi  industri  besar  maupun  industri
besar di Indonesia.
- Telah  terbina kerjasama  yang  baik  dengan  industri  maupun  institusi  lainnya  dalam
pemenuhan narasumber bagi jasa konsultansi, sebagai konseptor bagi penyusunan Standar Nasional Indonesia bidang Tekstil dan produk tekstil.
1.2.9  POTENSI DAN PERMASALAHAN 1.2.9.1