9 Analisis  di  atas  memperlihatkan  posisi  Politeknik  STTT  Bandung  dalam  perjalannya  dan
menjadi  titik  tolak  starting  point  bagi  perumusan  arah  dan  kebijakan  serta  penetapan langkah-langkah pencapaian program dalam lima tahun ke depan. Program Reposisi Tahap
II Tahun  2015 – 2019 sudah dimulai sejak tahun lalu dan menargetkan capaikan berikut di
bawah ini: 1.  Sebagai  pelopor  dan  best  practice  atau  role  model  pendidikan  vokasi  industri  berbasis
kompetensi. 2.  Memiliki  satu  spesialisasi  sebagai  icon  politeknik  yang  dikenal  secara  luas  oleh
masyarakat dan dunia usaha industri di Indonesia. 3.
Sebagai politeknik yang “elite” dalam pengertian terkenal, disegani, dan dibutuhkan oleh kalangan industri.
4.  Memiliki wokrshop dan laboratorium yang terintegrasiterpadu. 5.  Pengembangan  program  studi  sesuai  kebutuhan  industri  dan  peningkatan  jenjang
pendidikan bagi politeknik. 6.  Mencapai jumlah optimal mahasiswa politeknik 1500
– 200 orang. 7.  Politeknik memiliki unit inkubator bisnis yang handal dan terpercaya dalam menghasilkan
wirausaha industri. 8.  Mempersiapkan wisata pendidikan proses tekstil dan garmen.
Masing-masing target tersebut memerlukan penjabaran ke dalam program-program ikutan di bawahnya dan tentu saja juga komitmen anggaran dan sumber daya lain yang memadai. Di
samping  program  dan  target  pencapaian  yang  telah  ditetapkan  secara  top-down, penyusunan  rencana  strategis  juga  sangat  memperhatikan  aspirasi  sivitas  akademika  dan
dinamika yang berkembang di dalamnya, mengikuti pendekatan bottom-up, sehingga renstra yang  dihasilkan  merupakan  hasil  proses  internalisasi  dan  menjadi  milik  seluruh  pemangku
kepentingan,  termasuk  alumni,  industri  dan  masyarakat  umum.    Salah  satu  aspirasi  yang berkembang dan semakin menguat dalam beberapa tahun belakangan ini misalnya tuntutan
yang berkaitan dengan penguatan dan peningkatan mutu lulusan. Aspirasi  lain  berkaitan  dengan  peran  strategis  dan  kepeloporan  Politeknik  STTT  Bandung
sebagai  satu-satunya  institusi  penyelenggaran  pendidikan  tinggi  tekstil  dan  misi  serta tanggung  jawab  historisnya  untuk  berdiri  di  baris  terdepan  dalam  pengembangan  keilmuan
dan  teknologi  tekstil  di  Indonesia.  Bagian  selanjutnya  di  bawah  ini  menguraikan  dan menjelaskan  lebih  jauh  kondisi  umum  yang  ada  di  Politeknik  STTT  Bandung  pada  saat  ini
meliputi: pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, organisasi dan manajemen, dan pendanaan.
1.2.1  BIDANG PENDIDIKAN
Kegiatan  pendidikan  Politeknik  STTT  Bandung  saat  ini  berfokus  pada  pendidikan  vokasi untuk  tingkat  Program  Diploma  Empat  D-IV.  Proses  pendidikan  dikoordinasikan  melalui  3
tiga  Program  Studi,  yaitu  Program  Studi  Kimia  Tekstil,  Program  Studi  Teknik  Tekstil,  dan Program  Studi  Produksi  Garmen.  Program  Studi  Produksi  Garmen  memiliki  konsentrasi
Desain Fashion, yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di bidang fashion design.
Untuk  arahan  kedepannya,  diharapkan  program  pendidikan  di  Politeknik  STTT  Bandung menjadi pendidikan vokasi yang dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi kepada
industri tekstil dan garmen dengan menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai kebutuhan
10 industri.  Untuk  memenuhi  kebutuhan  industri,  pada  tahun  2015  bertepatan  dengan
perubahan  nomenklatur,  Politeknik  STTT  Bandung  melakukan  perubahan  kurikulum berdasarkan masukan dari industri tekstil dan garmen. Kurikulum yang disusun disesuaikan
dengan  Kerangka  Kerja  Nasional  Indonesia  KKNI  dan  kebutuhan  industri  sebagai pengguna lulusan Politeknik STTT Bandung ataupun bagi mereka lulusan yang berkeinginan
untuk  berwirausaha.  Selain  itu  melengkapi  fasilitas  penunjang  praktek  dengan  peralatan yang sesuai dengan yang  digunakan dalam proses industri pada industri yang sebenarnya,
sehingga dapat dikatakan Program Studi  di Politeknik STTT Bandung mengadopsi kegiatan produksi yang telah dilakukan di industri tekstil dan garmen.
Sebagai satu-satunya perguruan tinggi tekstil negeri di Indonesia, Politeknik STTT Bandung memiliki  kapasitas  mahasiswa  yang  relatif  kecil.  Setiap  program  studi  memiliki  kapasitas
mahasiswa  berbeda-beda.  Kapasitas  maksimum  setiap  program  studi  dapat  dilihat  pada Tabel  2.  Kapasitas  Program  Studi  Kimia  Tekstil  adalah  sebanyak  120  orang,    Produksi
Garmen  termasuk  konsentrasi  Desain  Fashion  sebanyak  120  orang  dan  Teknik  Tekstil sebanyak 100 orang.
Tabel 2 Kapasitas Penerimaan Mahasiswa per Program Studi
Program Studi Kimia
Tekstil Teknik
Tekstil Produksi
Garmen Produksi Garmen
konsentrasi Fashion Desain Kapasitas
maksimum
120 100
80 40
Jumlah  mahasiswa  aktif  dari  semua  program  studi  jenjang  Diploma  IV  mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, seperti tertera pada Gambar 7 berikut ini.
Gambar 7 Jumlah Mahasiswa Politeknik STTT Bandung Tahun 2012
– 2015
20 40
60 80
100 120
140
Aktif Total
Aktif Total
Aktif Total
Aktif Total
2012 2013
2014 2015
Ju m
lah Ma
h as
is w
a o
ra n
g
Teknik Tekstil Kimia Tekstil
Produksi Garmen Produksi Garmen - TPL
Teknik Produksi Tekstil
11 Jumlah total mahasiswa aktif dari semua Program Studi mengalami peningkatan yang cukup
signifikan dari tahun 2012 hingga tahun 2014.
Tabel 3 Perbandingan Jumlah Mahasiswa per-Jurusan per-Tahun Akademik
Tahun Akademik
Program Studi Teknik Tekstil
Kimia Tekstil Produksi Garmen
L P
Jumlah L
P Jumlah
L P
Jumlah 20132014
45 33
78 21
57 78
21 71
92
20142015 51
38 89
36 69
105 23
72 95
Gambar 8 Perbandingan Jumlah Mahasiswa per-Jurusan per-Tahun Akademik
20132014 dan 20142015 Dalam  rangka  mencapai  visi  dan  menjalankan  misi  Politeknik  STTT  Bandung,  berikut
dilakukan penilaian kinerja dari program-program strategis yang telah dikerjakan.
Tabel 4 Capaian Kinerja Bidang Pendidikan Politeknik STTT Bandung
PROGRAM STRATEGIS
INDIKATOR TARGET
REALISASI 2012  2013  2014  2012  2013  2014
Peningkatan lulusan
program studi
Persentase mahasiswa yang
lulus dengan : IP  3,0
50 50
50 52
48 59
mahasiswa berpredikat
cum laude 10
10 10
13 10
17 mahasiswa yang
lulus tepat waktu 50
61 62
70 72
74 19
14 9
24 8
26
Tahun Akademik 20132014
Teknik Tekstil L Teknik Tekstil P
Kimia Tekstil L Kimia Tekstil P
Produksi Garmen L Produksi Garmen P
19 14
12 22
8 25
Tahun Akademik 20142015
Teknik Tekstil L Teknik Tekstil P
Kimia Tekstil L Kimia Tekstil P
Produksi Garmen L Produksi Garmen P
12 Pembinaan  karakter  dan  prestasi  mahasiswa  akademik,  ko  kurikuler,  dan  ekstra  kurikuler
telah  dilakukan  walaupun  hasilnya  belum  maksimal  yang  dapat  dilihat  dari  jumlah penghargaan mahasiswa dalam kompetisi tingkat lokalnasionalinternasional.
Peningkatan sistem manajemen mutu pendidikan telah dilakukan dengan mengajukan dosen untuk    mendapatkan  sertifikat  pendidik  dan  sertifikat  kompetensi  dosen.  Selain  itu  usaha
untuk  meningkatkan  sistem  manajemen  mutu  pendidikan  adalah  dengan  pencapaian akreditasi A untuk semua Program Studi.
Peningkatan jumlah, kompetensi, serta kualitas dosen dan tenaga kependidikan terlihat dari jumlah  dosen  yang  telah  lulus  pendidikan  S2,  dosen  yang  mengikuti  pelatihan  teknis
teknologi  tekstil  dan  garmen  di  dalam  dan  atau  di  luar  negeri,  dosen  yang  menjadi pemakalah  dalam  seminar  nasional,  dosen  yang  menjadi  pemakalah  dalam  seminar
internasional,  jumlah  kegiatan  yang  menghadirkan  dosenpakar  tamu  dari  dalam  dan  atau luar  negeri  dari  tahun  ke  tahun  meningkat.  Namun  demikian,  saat  ini  jumlah  dosen  yang
telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang S3 baru berjumlah 2 orang. Peningkatkan  kualitas  dan  kuantitas  sumber  belajar    telah  dilakukan  dengan  penambahan
Text  Book  dalam  Bahasa  Indonesia    dan    langganan  Jurnal  Internasional,  walaupun jumlahnya  perlu  ditingkatkan.    Berkaitan  dengan  penyelenggaraan  LSP  P1,    mahasiswa
yang  mengikuti  uji  kompetensi  belum  semua  mahasiswa,  jumlah  asesor  kompetensi  dan jumlah asesor lisensi masih terbatas.
1.2.2  BIDANG PENELITIAN