BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

14 2 Model perhitungan bahan baku di pabrik pertenunan dengan menggunakan sistem pakar Deni Sukendar Sajinu Agus Priyono Fajar F.D 3 Pemanfaatan ekstrak angkak dan symplocos fasciculata untuk aplikasi pewarnaan dan anti bakteri pada kapas dan sutera Ida Nuramdhani, S.Si.T., M.Sc Ika Natalia Mauliza, S.S.T. Shinta Herawati Ratih Wahyuni 4 Studi Pendahuluan Perancangan Self Healing Yarn Reinforced Hose Composite, Karakterisasi Struktur Penyusun dan Pengaruhnya Terhadap Sifat Mekanik Yarn Reinforced Hose Composite. Asril Senoaji , Bambang R, Elly K, Mahasiswa 5 Studi Pengaruh Kerangka Acuan Non Inersia Pada Pengujian Crease Recovery Angle Kain Dengan Metoda Totong, AT., MT Valentinus Galih Vidia Putra, M.Sc. Ryan Rudy, SST 6 Pembuatan Dye Pot Bertenaga Surya pada Pencelupan Bahan Kapas dan Sutera Menggunakan Ekstrak Kulit Bawang dengan Zat Pemordan dari Karat Besi Karlina Somantri, SST. 7 Carpal Tunnel Syndrome CTS Pekerja Industri Garmen Bagian Cutting PT X Ichsan Purnama 8 Peluang penerapan produksi bersih pada industri tekstil dyeing-finishing Ariel Hazril Gursida, ST 9 Karakterisasi Kain Komposit Berpenguat Serat Sebagai Produk Pencucian dan Pengeringan Rumah Tangga. Ikhwanul Muslim, S.ST. Achmad Ibrahim Makki, S.ST, MT.

1.2.3. BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Politeknik STTT Bandung meliputi pelatihan dan jasa konsultansi. Kegiatan tersebut dilaksanakan dibawah koordinasi Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UP2M. Unit ini dibentuk pada tahun 1999 dengan nama Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat P3M yang berfungsi untuk melaksanakan kegiatan pelatihan bagi tenaga kerja industri dan pelatihan. Pada tahun 2015, P3M berganti nama menjadi UP2M sesuai dengan perubahan struktur organisasi Politeknik STTT Bandung. Dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, unit ini melaksanakan kegiatan pelatihan terprogram, pelatihan kerjasama dan jasa konsultansi. 1. Pelatihan Terprogram Pelatihan terprogram adalah pelatihan yang dibiayai oleh pemerintah melalui DIPA Politeknik STTT Bandung STTT Bandung. Fokus utama pelatihan ini adalah peningkatan Sumber Daya Manusia tenaga kerja industri, para pencari kerja dan masyarakat umum. Pelatihan dilaksanakan di Politeknik STTT Bandung dan in-house tranining. Sasaran utama kegiatan pelatihan terprogram meliputi : 15 a. Tersedianya tenaga kerja di bidang desain struktur, surface dan pattern untuk industri tekstil dan garmen. b. Meningkatnya daya saing SDM tenaga kerja industri tekstil dan garmen. c. Meningkatnya kemampuan teknis bidang teknologi tekstil dan garmen SDM UKM tekstil dan garmen. d. Meningkatnya kepedulian masyarakat umum terhadap proses dan produk tekstil ramah lingkungan. e. Terlaksanannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari tridharma perguruan tinggi. 2. Pelatihan Kerjasama Program pelatihan kerjasama merupakan pelatihan yang dilaksanakan berdasarkan permintaan industri atau instansi lainnya. Berbeda dengan pelatihan terprogram, pelatihan kerjasama dibiayai seluruhnya oleh industri atau institusi yang membutuhkan. Sampai saat ini Politeknik STTT Bandung tidak memiliki akun penerimaan anggaran dari kegiatan pelatihan sehingga biaya yang dibebankan adalah honor instruktur yang dibayarkan langsung oleh industri atau instansi terkait. 3. Jasa Konsultansi Bentuk pengabdian kepada masyarakat yang ketiga adalah jasa konsultansi, yaitu kegiatan dosen sebagai tenaga ahli di industri atau instansi lain. Dosen sebagai konsultan mempunyai tugas memberikan kajian, analisis, opini atau pendapat professional dalam suatu masalah atau bidang kajian di industri tekstil dan garmen. Jasa konsultansi lebih banyak dilakukan oleh Dosen secara perorangan atau tim secara mandiri. Bentuk pengabdian masyarakat yang lain adalah ketika dosen diminta untuk menjadi narasumber pada pertemuan-pertemuan ilmiah ataupun pada seminar dan kuliah umum. Pada kegiatan penyusunan Standar Nasional Indonesia dosen Politeknik STTT ikut terlibat secara aktif sebagai konseptor maupun panitia teknis, hal ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan di Politeknik STTT. Tabel 7 menunjukkan hasil pencapaian pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari tahun 2012 – 2014. Dapat dilihat bahwa program peningkatan SDM Industri Tekstil dan Garmen yang handal dapat tercapai sesuai target pada tahun 2012-2013 namun tidak tercapai pada tahun 2014. Kegiatan jasa konsultansi belum dapat dilaksanakan secara optimum seperti terlihat pada Tabel 7. Hal tersebut terutama disebabkan oleh belum cukup terbangunnya kepercayaan masyarakat industri pada kemampuan STTT dalam membantu memecahkan masalah nyata yang terjadi di industri. Kurangnya kepercayaan tersebut dapat disebabkan pula oleh kekurangan dalam membangun hubungan profesional pada tingkatan yang lebih tinggi dengan industri. Tabel 7 Capaian Kinerja Program Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2012 – 2014 NO PROGRAM STRATEGIS INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI 2012 2013 2014 2012 2013 2014 1 Peningkatan SDM Industri Tekstil dan Jumlah kegiatan pelatihan Kegiatan per tahun 5 10 15 5 10 18 16 Garmen yang handal tenaga, masyarakat dan kerjasama 2 Politeknik STTT Bandung menjadi pusat pengembangan SDM Desain Tekstil Jumlah kegiatan pelatihan desain Kegiatan per tahun 1 5 10 3 6 9 3 Politeknik STTT Bandung menjadi pusat pengembangan teknologi tekstil dan garmen Jumlah kegiatan konsultansi untuk industri dan instansi terkait Kegiatan per tahun 1 3 5 NA 1 2 1.2.4 BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA Sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, Politeknik STTT Bandung sebagai satuan kerja di bawah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kementerian Perindustrian R.I. dituntut untuk berperan dalam mencetak sumber daya industri. Hal ini dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi yang menghasilkan lulusan sesuai dengan kompetnsinya di bidang tekstil dan garmen. Penyelenggaraan pendidikan vokasi tidak terlepas dari keberadaan tenaga akademik sebagai sumber daya manusia penggeraknya. Sumber daya manusia ini dapat dikelompokkan menjadi: a. Tenaga pendidik; dan b. Tenaga kependidikan. Gambaran sumber daya manusia di lingkungan Politeknik STTT Bandung dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 8 Kondisi Aktual Bidang Sumber Daya Manusia JABATAN PENDIDIKAN USIA tahun SD SMP SMA D1 D2 D3 D4 S1 S2 S3 20 20 — 29 30 — 39 40 — 49 50 — 59 60 — 65 Tenaga Pendidik Dosen Prodi Teknik Tekstil - - - - - - 2 2 14 1 - 1 6 6 5 1 Dosen Prodi Kimia Tekstil - - - - - - 1 1 20 2 - - 10 5 4 5 Dosen Prodi Produksi Garmen - - - - - - - 1 11 - - - 2 6 2 2 Calon Dosen - - - - - - 5 1 1 - - 6 1 - - - 17 Tenaga Kependidikan Pranata Laboratorium Pendidikan - - 2 - - - 2 4 1 - - - 7 1 1 - Laboran - - - - - - - 1 - - - - 1 - - - Teknisi - 1 1 - - - 1 - - - - - 1 - 2 - Pustakawan - - - - - - - 1 - - - - 1 - - - Administrasi dan lainnya 2 2 14 1 - 1 - 7 3 - - - 7 9 14 - Tabel 9 Ketersediaan Sumber Daya Manusia dalam 5 Tahun ke Depan 2016-2020 JABATAN JUMLAH PENSIUN 2016 2017 2018 2019 2020 Tenaga Pendidik Dosen Prodi Teknik Tekstil 19 - - 1 - - Dosen Prodi Kimia Tekstil 24 - 1 - 1 - Dosen Prodi Produksi Garmen 12 - - - 1 - Calon Dosen 7 - - - - - Tenaga Kependidikan Pranata Laboratorium Pendidikan 9 - - - - 1 Laboran 1 - - - - - Teknisi 3 1 - - - 1 Pustakawan 1 - - - - - Administrasi dan lainnya 30 - 3 - 1 3 Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi Politeknik STTT Bandung dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi, ada kebutuhan sumber daya manusia yang perlu dipenuhi. Kebutuhan tenaga pendidik dosen dihitung dengan menggunakan rumus Fuel Time Equivalent FTE. Sementara kebutuhan tenaga pendidik dihitung dengan menggunakan Analisis Beban Kerja ABK. Tabel 10 Kondisi Ideal Kebutuhan Sumber Daya Manusia JABATAN BEZEETING KEBUTUHAN REAL CALON DOSEN JUMLAH Tenaga Pendidik Dosen Prodi Teknik Tekstil 19 4 23 29 Dosen Prodi Kimia Tekstil 24 1 25 32 Dosen Prodi Produksi Garmen 12 2 14 32 Tenaga Kependidikan Pranata Laboratorium Pendidikan PLP 9 13 Laboran 1 5 Teknisi dan pengelola workshop 3 11 Pustakawan 1 2 Perencana 1 Pranata Komputer 2 18 JABATAN BEZEETING KEBUTUHAN REAL CALON DOSEN JUMLAH Arsiparis 2 Pranata Humas 1 Administrasi dan lainnya 30 54 Salah satu syarat tenaga pendidik dosen diantaranya memiliki sertifikasi kompetensi. Sertifikasi kompetensi ini dibuktikan dengan sertifikasi dosen. Dosen Politeknik STTT Bandung yang telah sertifikasi dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini: Tabel 11 Sertifikasi Dosen Politeknik STTT Bandung JABATAN JUMLAH DOSEN SERTIFIKASI DOSEN KONDISI AKTUAL 2016 2017 2018 2019 2020 Dosen Prodi Teknik Tekstil 19 10 1 1 2 1 1 Dosen Prodi Kimia Tekstil 24 15 1 2 3 2 2 Dosen Prodi Produksi Garmen 12 7 - 1 1 1 1 Politeknik STTT Bandung sebagai penyelenggara pendidikan vokasi, dituntut pula untuk menyelenggarakan sertifikasi kompetensi terhadap mahasiswanya disesuaikan dengan level KKNI bagi lulusan Diploma IV, yaitu level 6 tersebut, dibutuhkan tenaga asesor. Tabel 12 Ketersediaan Asesor ASESOR JUMLAH Asesor Lisensi 4 Asesor Kompetensi 31 1.2.5 BIDANG SARANA DAN PRASARANA 1.2.5.1