Kelemahan POTENSI DAN PERMASALAHAN .1

24 - Profil dan karakteristik lulusannya sudah sangat jelas sehingga dapat memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan untuk pemenuhan SDM Industri bidang teknologi tekstil dan garmen. - Profesi, bidang keahlian yang diisi oleh lulusan Program Studi yang ada di Politeknik STTT Bandung sangat spesifik dan unik dalam bidang tekstil dan garmen sehingga tidak dapat diisi oleh program studi yang lain. - Reputasi Dosen Politeknik STTT Bandung di industri tekstil dan garmen sangat baik. - Sumber daya manusia yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, pranata laboratorium pendidikan dan teknisi dimiliki oleh Politeknik STTT Bandung yang secara kompetensi sudah memadai . - Demikian pula dengan perencanaan pengembangan dan mekanisme pemenuhan kebutuhan dosen dan tenaga kependidikan telah ditetapkan. - Penelitian yang dilakukan para dosen berpotensi untuk dikembangkan. - Kepuasan hasil kegiatan pelatihan dari pengguna sangat tinggi. - Kelengkapan sarana dan prasarana pelatihan di Politeknik STTT Bandung sangat baik. - Politeknik STTT Bandung merupakan perguruan tinggi yang memiliki sarana dan prasarana terlengkap dibandingkan program studi sejenis pada Perguruan Tinggi lain berupa ruang perkuliahan, laboratorium-laboratorium dan peralatan teknologi tekstil yang lengkap. - Politeknik STTT Bandung merupakan perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Perindustrian dengan biaya operasioanl didanai oleh APBN berupa Rupiah Murni RM dan PNBP yang berasal dari mahasiswa dan sumber lain berupa kerjasama dengan komposisi mendekati 70 : 30. - Jumlah Kebutuhan tenaga ahli tekstil selalu lebih besar dibandingkan lulusan yang dihasikan. - Pengelolaan dan pengembangan SDM dan peningkatan mutu akademik telah direncanakan untuk jangka pendek, menengah dan panjang, termasuk dilakukannya Sistem Penjaminan Mutu Internal sinergis bersama sama dengan pelaksanaan sistem penjaminan mutu ISO 9001 – 2008.

1.2.9.2 Kelemahan

- Rasio dosen : mahasiswa belum terpenuhi TT 1:25, KT 1:20, dan PG 1:33. - Kompetensi teknis dosen belum merata di setiap program studi. - Belum seluruh dosen memiliki sertifikasi dosen dan sertifikasi kompetensi. - Pemenuhan target pelaksanaan perkuliahan di kelas teori belum maksimal. - Metode mengajar dosen masih kurang atraktif dan inovatif. - Jumlah dosen dengan pendidikan S3 Doktor belum mencukupi kebutuhan untuk pengembangan program pasca sarjana terapan. - Judul penelitian masih belum merata dalam setiap program studi dalam hal kualitas dan kuantitas. - Beban kerja dosen sangat tinggi. - Belum tersusunnya road map pelatihan unggulan. - Kelompok keahlian dosen pengampu mata kuliah belum optimal pada setiap program studi. - Alokasi dosen untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat belum teridentifikasi dengan baik. - Belum adanya akun penerimaan untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat. 25 - Berdasarkan perhitungan Fuel Time Equivalent FTE, jumlah dosen sebagai tenaga pendidik belum memadai. - Masih terdapat dosen dan calon dosen CPNSPNS dengan formasi dosen yang belum menempuh pendidikan S2. - Standar kompetensi SDM yang baku untuk setiap jabatan terutama jabatan teknis kependidikan belum tersedia. - Jumlah tenaga asesor lisensi maupun asesor kompetensi belum mumpuni. - Penyelenggaraan diklat untuk tenaga kependidikan masih kurang. - Belum sempurnanya sistem informasi kepegawaian dalam penyediaan data kepegawaian yang update dan akurat. - Sebagai Pendidikan vokasi yang memerlukan sarana praktikum yang sesuai dengan jumlah mahasiswa, daya tampung Program Studi sangat terbatas sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan industri. - Sebagai bidang ilmu yang sangat spesifik, maka lulusan Program Studi di Politeknik STTT Bandung mengisi posisi yang spesifik pula. - Sebagai Perguruan Tinggi dengan sumber dana APBN mempunyai keterbatasan dalam pengelolaan keuangan. - Dengan bidang ilmu yang spesifik para dosen maupun masyarakat yang berminat melanjutkan ke jenjang pasca sarjana agak kesulitan memilih bidang ilmu yang sesuai. - Saat ini lulusan Politeknik STTT Bandung baru ditujukan untuk kebutuhan nasional, belum mencakup regional maupun internasional.

1.2.9.3 Peluang