Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
19
berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas.
dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataan. Rumusan masalah yang baik akan memaparkan variabel-variabel yang
diteliti, jenis, atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subyek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji
secara empirik, dalam arti memungkinkan dikumpulkanya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan itu.
Contoh: Apakah terdapat hubungan antara tingkat kecerdasan dengan prestasi belajar mereka dalam mata pelajaran matematika.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan ini mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian terhadap masalah yang telah
dikemukakan pada bagian sebelumnya. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu kepada isi dan rumusan masalah penelitian. Manya saja ada
perbedaan dalam cara merumuskannya. Jika masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, maka rumusan tujuan
dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh: Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya
hubungan antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka dalam mata pelajaran Matematika
d. Kegunaan Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan
dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian
dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
e. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian
Asumsi dan keterbatasan penelitian diperlukan agar para pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai dengan kondisi yang ada.
Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
20
penelitian. Misalnya, peneliti mengajukan asumsi bahwa sikap seseorang dapat diukur dengan menggunakan skala sikap. Dalam hal ini ia tidak
perlu membuktikan kebenaran hal.yang diasumsikannya itu, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil pengukuran sikap yang diperolehnya.
Asumsi dapat besifat substantif atau metodologis. Asumsi substantif berhubungan dengan permasalahan penelitian, sedangkan asumsi
metodologis berkenaan dengan metodologi penelitian Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu keadaan yang tidak
bisa dihindari dalam penelitian. Keterbatasan yang sering dihadapi menyangkut 2 hal. Pertama, keterbatasan ruang lingkup kajian yang
terpaksa dilakukan karena alasan-alasan prosedural dan teknik penelitian ataupun karena faktor logistik Kedua, keterbatasan penelitian berupa
kendala yang bersumber dari alat, tradisi, etika, dan kepercayaan yang tidak memungkinkan peneliti untuk mencari data yang diinginkan.
f. Ruang Lingkup Penelitian
Bagian ini memuat tentang variabel-variabel yang diteliti, populasi atsu obyek penelitian, dan lokasi penelitian. Uraian mengenai ketiga hal
ini dilakukan secara amat singkat karena maksud utamanya adalah untuk memberikan gambaran utuh dalam bentuknya yang ringkas mengenai
fokus penelitian.
g. Definisi Istilah dan Definisi Operasional Variabel