Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Sumber data Penyajian Data

Stuktur umur penduduk dikatakan muda jika proporsi penduduk umur muda sama dengan 40 persen atau lebih, sementara proporsi kelompok umur tuanya kurang dari 5 persen. Sebaliknya suatu struktur umur penduduk dikatakan tua jika proporsi penduduk umur mudanya kurang dari atau sama dengan 30 persen, sementara proporsi kelompok umur tuanya lebih atau sama dengan 10 persen. Dilihat dari komposisi penduduk menurut kelompok umur pada tahun 2012, sebanyak 36,48 penduduk Kabupaten Tapanuli Utara termasuk dalam kelompok umur anak-anak 0-14 tahun, sebanyak 57,42 persen merupakan kelompok usia produktif 15-64 tahun dan kelompok lanjut usia 65 tahun ke atas sebanyak 6,10 persen. Dilihat dari kelompok penduduk usia non produktif anak-anak dan lansia di Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2012 ada sebanyak 42,58 persen. Dilihat dari Angka Beban Tanggungan Penduduk ABTP sebesar 74,16 artinya setiap 10.000 orang penduduk yang aktif secara ekonomi menanggung 74.166 orang penduduk yang secara ekonomi tidak aktif.

3.4 Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Kabupaten Tapanuli Utara didominasi oleh penduduk muda usia 0-19 tahun. Sekitar 46,97 persen penduduk berada pada kelompok umur muda. Kelompok usia 0-4 tahun lebih banyak dibanding kelompok umur 5-9 tahun. Penduduk usia 5-19 tahun mencapai 34,5 persen dari total penduduk Tapanuli Utara. Kelompok ini merupakan kelompok usia anak sekolah dari mulai tingkat SD sampai SLTA atau SMK. Dimungkinkan anak usia sekolah untuk tingkat pendidikan Perguruan Tinggi 20-24 tahun melanjutkan pendidikannya atau bekerja atau bermigrasi ke Universitas Sumatera Utara luar Kabupaten Tapanuli Utara. Berdasarkan penduduk yang dibagi per kelompok umur diketahui bahwa pada tahun 2012 setiap 100 jiwa penduduk Tapanuli Utara usia produktif 15-64 tahun menanggung 74 jiwa penduduk usia belum dan tidak produktif 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas. Rasio jenis kelamin Kabupaten Tapanuli Utara periode tahun 2012 nilainya lebih kecil dari 100, hal ini berarti bahwa jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Tapanuli Utara lebih banyak dibangdingkan jumlah penduduk laki- laki. Tabel 3.3 Sex Ratio dan Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2012 Sumber : Tapanuli Utara dalam Angka 2013 Uraian Laki-laki Perempuan Sex ratio 0 -14 53.371 11.393 105 36 15 -64 81.452 82.225 99 57 65 + 6.007 11.393 53 6 Jumlah 140.830 144.240 98 100 Universitas Sumatera Utara BAB 4 ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Sumber data

Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder yang berasal dari data hasil survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Utara. Adapun data sekunder ini berupa persentase dari variabel-variabel yang meliputi variabel pengeluaran per kapita, angka melek huruf, PDRB per kapita, angka kemiskinan serta indeks pembangunan manusia.

4.2 Penyajian Data

Adapun data yang diperoleh dari hasil survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Utara meliputi, sebagai berikut: 1. Perkembangan rata-rata pengeluaran per kapita Kabupaten Tapanuli Utara. Menurut Badan Pusat Statistik BPS, pengeluaran rata-rata per kapita adalah mengukur besarnya pengeluaran setiap anggota rumah tangga untuk konsumsi rumah tangga. Pengeluaran per kapita kabupaten Tapanuli utara dari tahun ke tahun cenderung mengalami kenaikan yaitu pada tahun 2003 pengeluaran per kapita sebesar Rp.582,20 ribu rupiah menjadi Rp.608,60 ribu rupiah tahun 2004, kemudian naik di tahun 2005 menjadi Rp.612,20 ribu rupiah yang setiap tahun Universitas Sumatera Utara nya mengalami kenaikan, hingga akhir pada tahun 2012 sebesar Rp.639,53 ribu rupiah. Sumber : BPS Tapanuli Utara, data diolah Gambar 4.1 Perkembangan Rata-rata Pengeluaran Per Kapita ribu ripiah Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2003-2012 2. Perkembangan Angka Melek Huruf Kabupaten Tapanuli Utara. Angka Melek Huruf AMH merupakan persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan angka melek huruf di Kabupaten Tapanuli Utara dari periode tahun 2003-2012 menunjukkan adanya peningkatan pada setiap tahunnya. Pada tahun 2003 sebesar 97,44 mengalami kenaikan pada tahun 98,10 atau bertambah sebesar 0,66 hingga pada akhir tahun 2012 mengalami peningkatan yang tidak begitu besar atau rata-rata sekitar sekitar 0,97 setiap tahunnya. Universitas Sumatera Utara Sumber: BPS Tapanuli Utara, data diolah Gambar 4.2 Perkembangan Persentase Angka Melek Huruf Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2003-2014 3. Perkembangan PDRB per kapita Kabupaten Tapanuli Utara. PDRB per kapita merupakan gambaran dan rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah atau daerah. PDRB per kapita diperoleh dari hasil bagi antara PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang bersangkutan. Nilai PDRB per kapita kabupaten Tapanuli Utara atas dasar harga yang berlaku tahun 2000. Pada tahun 2003 sebesar Rp.58,8 ratusan ribu rupiah mengalami kenaikan pada tahun 2004, 2005, 2006 sebesar Rp.67,22 ratusan ribu rupiah, Rp.82,61 ratusan ribu rupiah, Rp.94,30 ratusan ribu rupiah serta mengalami kenaikan yang cukup besar pada awal tahun 2010 sampai 2012 yaitu sebesar Rp.136,40 ratusan ribu rupiah, Rp.148,87 ratusan ribu rupiah dan Rp.160,80 ratusan ribu rupiah Universitas Sumatera Utara Sumber: BPS Kabupaten Tapanuli Utara, data diolah Gambar 4.3 Perkembangan PDRB per kapita 100.000 Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2003-2012 4. Perkembangan Jumlah Angka Kemiskinan Kabupaten Tapanuli Utara. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita dibawah garis kemiskinan. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan GK yang terdiri dari dua Komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan GKM dan Garis Kemiskinan Non-makanan GKNM. Persentase penduduk miskin dapat dihitung dengan rumus: keterangan: PM = Persentase Penduduk Miskin PM = Jumlah Penduduk Miskin P = Jumlah Penduduk Universitas Sumatera Utara Pada Tahun 2003 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tapanuli Utara sebesar 59.200 jiwa atau sebesar 23,35 mengalami penurunan pada tahun 2004 sebesar 48.900 atau sebesar 19,16 atau mengalami penurunan sebesar 4,19 tetapi pada tahun 2005 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tapanuli Utara sebesar 55.900 jiwa atau sebesar 21,80 dan tahun 2006 sebesar 55.721 jiwa atau sebesar 21,73 . Kemudian mengalami penurunan pada setiap tahunnya hingga pada akhir tahun 2012 sebesar 32.600 jiwa atau sebesar 11,55. Sumber: BPS Tapanuli Utara, data diolah Gambar 4.4 Persentase Angka Kemiskinan Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2003-2012 5. Perkembangan Status Indeks Pembangunan Manusia IPM Kabupaten Tapanuli Utara. Indeks Pembangunan Manusia IPM atau Human Development Indeks HDI merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang dianggap, sangat mendasar, yaitu angka harapan hidup, tingkat Universitas Sumatera Utara pendidikan, standar hidup layak. Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung dengan rumus: Keterangan : Indeks X i,j = Indeks Komponen IPM ke i untuk wilayah ke-j i = 1, 2, 3 Urutan Komponen IPM j = 1, 2, . . . , k wilayah Angka Indeks Pembangunan Manusia IPM Kabupaten Tapanuli Utara dari periode tahun 2003-2012 mengalami kenaikan pada setiap tahunnya. Pada tahun 2003 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Tapanuli Utara berada pada angka 69,70 yang mengalami kenaikan di setiap tahunnya yaitu dari tahun 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012 sebesar 70,90, 72,10, 72,60, 72,99, 73,53, 73,85, 74, 31, 74,77, 75,33. Universitas Sumatera Utara Sumber: BPS Tapanuli Utara, data diolah Gambar 4.5 Perkembangan Status Indeks Pembangunan Mnausia IPM Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2003-2012 Dari beberapa data yang terdapat dalam grafik di atas, maka data tersebut disajikan dalam bentuk tabel analisis jalur sebagai berikut: Tabel 4.1 Pengeluaran Per Kapita ribu rupiah, Angka Melek Huruf , PDRB Per Kapita ratusan ribu rupiah, Angka Kemiskinan , Indeks Pembangunan Manusia Sumber : BPS Tapanuli Utara Tahun Pengeluaran per kapita AMH PDRB Per kapita Angka Kemiskinan IPM 2003 582,20 97,44 58,86 23,35 69,70 2004 608,60 98,10 67,22 19,16 70,90 2005 612,20 98,55 82,61 21,80 72,10 2006 620,50 98,55 94,30 21,73 72,60 2007 621,53 98,55 103,48 20,06 72,99 2008 623,94 98,55 116,82 14,15 73,53 2009 628,68 98,57 124,97 13,10 73,85 2010 629,88 98,59 136,40 12,50 74,11 2011 632,74 98,60 148,87 11,89 74,77 2012 639,53 98,62 160,80 11,55 75,33 Universitas Sumatera Utara 4.3 Pengolahan Data 4.3.1 Menentukan Model Diagram Jalur

Dokumen yang terkait

Aplikasi Analisis Jalur Dalam Menganalisis Angka Indeks Pembangunan Manusia Di Sumatera Utara Tahun 2012

0 38 63

Aplikasi Analisis Jalur Dalam Menganalisis Angka Indeks Pembangunan Manusia (Ipm) Di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2006-2014”

5 20 82

APLIKASI ANALISIS JALUR DALAM MENGANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN TAPANULI UTARA.

0 3 18

Aplikasi Analisis Jalur Dalam Menganalisis Angka Indeks Pembangunan Manusia (Ipm) Di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2006-2014”

0 0 11

Aplikasi Analisis Jalur Dalam Menganalisis Angka Indeks Pembangunan Manusia (Ipm) Di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2006-2014”

0 0 1

Aplikasi Analisis Jalur Dalam Menganalisis Angka Indeks Pembangunan Manusia (Ipm) Di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2006-2014”

0 0 7

Aplikasi Analisis Jalur Dalam Menganalisis Angka Indeks Pembangunan Manusia (Ipm) Di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2006-2014”

0 0 19

Aplikasi Analisis Jalur Dalam Menganalisis Angka Indeks Pembangunan Manusia (Ipm) Di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2006-2014”

0 0 1

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah dan Perkembangan Analisis Jalur - Aplikasi Analisis Jalur Dalam Menganalisis Faktor Yang Mempengaruhi Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Di Kabupaten Tapanuli Utara Periode Tahun 2003-2012

0 1 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Aplikasi Analisis Jalur Dalam Menganalisis Faktor Yang Mempengaruhi Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Di Kabupaten Tapanuli Utara Periode Tahun 2003-2012

0 0 9